Kinerja Perawat di Ruang Operasi Rumah Sakit Batubara

Di ruang ICU dapat kita lihat dari hasil penelitian bahwa sebesar 86,4 perawat selalu menyusun perencanaan keperawatan bekerja sama dengan tim kesehatan lain, dan terdapat 76,9 perawat selalu membuat diagnosa keperawatan didasarkan pada masalah kesehatan, penyebab dan gejala yang ditemukan, namun hanya sebanyak 38,5 perawat yang selalu membuat penjadwalan dalam melaksanakan rencana tindakan perawatan. Banyaknya pasien ICU yang selalu meminta di rujuk ke rumah sakit di siantar walaupun belum di laksanakan dalam tindakan keperawatan ICU menyebabkan perawat terkadang lalai dalam hal penjadwalan dalam melaksanakan tindakan keperawatan, karena asumsi perawat bahwa si pasien kemungkinan akan di rujuk atas permintaan sendiri ke rumah sakit terdekat. Kinerja perawat di ruang ICU yang memiliki kategori baik sebesar 53,8 atau berjumlah 7 orang, hal ini didasarkan padapengkajian sebesar 69,2, diagnosa keperawatan sebesar 84,6, perencanaan keperawatan sebesar 69,2, implementasi sebesar 76,9, dan evaluasi sebesar 84,6 yang berkategori baik.Hal ini dikarenakan usia perawat tersebut mayoritas berada di bawah 36 tahun 12 orang, memiliki masa kerja di bawah atau sama dengan 2 tahun sebanyak 10 orang, dan dalam kategori perawat pemula yang baru tamat dan minim pengalaman, atau dapat disebut juga sebagai perawat pemula lanjutan yaitu perawat yang sudah memiliki pengalaman minimal 1 tahun di dalam ruang lingkup pekerjaan yang sama.

5.2.3 Kinerja Perawat di Ruang Operasi Rumah Sakit Batubara

Universita Sumatera Utara Untuk kinerja perawat sesuai dengan asuhan keperawatan di ruang operasi dari hasil penelitian diperoleh sebesar 90,9 perawat selalu melakukan pengelompokan data bio-psiko-sosial-spiritual, melakukan anamnese dengan lengkap pada setiap pasien baru sesuai dengan prosedur, mendokumentasikan hasil pengkajian. Untuk kinerja perawat di ruang operasi yang berkategori baik berjumlah 8 orang atau sebesar 72,7 , didasarkan pada variabel pengkajian sebesar 90,9, diagnosa keperawatan sebesar 81,8, perencanaan keperawatan sebesar 81,8, implementasi sebesar 72,7, dan evaluasi sebesar 72,7 yang berkategori baik. Hasil ini diperoleh dengan mengetahui bahwa mayoritas dari perawat tersebut berusia dibawah 36 tahun 9 orang, memiliki masa kerja di bawah atau sama dengan 2 tahun 8 orang, dengan mayoritas perawat merupakan perawat pemula yang baru tamat dan minim akan pengalaman, atau dapat juga disebut pemula lanjutan yang memiliki pengalaman minimal 1 tahun di dalam ruang lingkup pekerjaan yang sama. Untuk kinerja perawat secara keseluruhan di Rumah sakit Batubara terdapat 24 perawat atau sebesar 61,5 perawat yang berkategori baik, dengan didasarkan pada masing masing variabel yakni pengkajian sebesar 69,2, diagnosa keperawatan sebesar 79,5, perencanaan keperawatan sebesar 74,4, implementasi sebesar 71,8, dan evaluasi sebesar 79,5 yang berkategori baik. Menurut Hafizurrachman 2011, bahwa banyak variabel yang berpengaruh dalam kinerja seorang perawat yang bertugas di rumah sakit, antara lain variabel sejarah kesehatan keluarga, perilaku gaya hidup,lingkungan kehidupandan Universita Sumatera Utara kemampuan perawat, dari variabel-variabel diatas bahwa kemampuan perawat memberikan nilai yang cukup signifikan 86 dapat mempengaruhi kinerja perawat.

5.3. Pengaruh Kompetensi Teknis terhadap Kinerja Perawat dalam Melayani Pasien