45
B. Pembahasan
Supaya tidak terjadi tumpang tindih dan untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu, dalam pembahasan ini peneliti menggabungkan kategori sangat positif,
positif menjadi satu dan disebut positif. Kategori cukup positif, kurang positif dan sangat kurang positif digabung menjadi satu, dan disebut kurang positif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa konsep diri siswa kelas VII dan VIII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 20122013 termasuk kurang positif.
Pada awal penelitian, peneliti menduga bahwa konsep diri siswa kelas VII dan VIII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 20122013 negatif. Dugaan
berdasarkan apa yang di amati peneliti di sekolah tersebut: 1 Siswa pada umumnya berasal dari lingkungan keluarga yang mengalami permasalahan. Misalnya anak-
anak berasal dari keluarga yang broken home, tinggal hanya dengan ayah atau ibu, sehingga kurang mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya; 2
Kebanyakan siswa mengalami kesulitan ekonomi, korban dari perpisahan orang tuanya. Masalah-masalah yang dialami oleh siswa terbawa dalam lingkungan
sekolah dan dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan siswa; 3 Pengalaman peneliti saat menjalani Praktek Pengalaman Lapangan di SMP
BOPKRI 2 Yogyakarta. Idealnya guru membantu siswa agar konsep dirinya positif. Tetapi guru-guru umumnya lebih mendidik siswa untuk taat pada peraturan yang
ditetapkan oleh sekolah. Hasil penelitian ini sejalan dengan dugaan awal peneliti yaitu konsep siswa kelas VII dan VIII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran
20122013 termasuk negatif. 45
46 Negatifnya konsep diri siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
pengalaman yang negatif di keluarga, perlakuan guru di sekolah, pengaruh pergaulan teman sebaya, status sosial ekonomi keluarga, dan intelegensi siswa.
Pertama, di dalam keluarga siswa boleh jadi mempunyai pengalaman yang negatif seperti: sering dicela, dipersalahkan, dipermalukan di depan umum, kurang percaya,
diejek, sering dibanding-bandingkan dengan orang yang memiliki kelebihan, terlalu dimanja, tidak dicintai, tidak dihargai, tidak ada keserasian antara hubungan ayah
dan ibu dan kurang merasa diterima oleh orang tua. Kedua, konsep diri siswa negatif dapat disebabkan oleh perlakuan guru yang
negatif terhadap siswa yang boleh jadi negatif di sekolah, seperti: bersikap meremehkan, mencemooh atau menyindir siswa di depan kelas, merendahkan,
menolak, tidak memberikan perhatian, membandingkan siswa dengan siswa lain dan memberi “ label atau cap bodoh, nakal atau pemalas“.
Ketiga, konsep diri siswa yang negatif dapat dipengaruhi oleh pergaulan siswa dengan sebayanya yang negatif, seperti: ditolak, direndahkan, dipermalukan, tidak
diterima dan disingkirkan oleh teman-temannya, tidak dihargai, tidak disukai. Keempat, status sosial ekonomi keluarga yang kiranya rendah. Siswa dari kelas
sosial ekonomi yang rendah cenderung minder, tidak percaya diri, menarik diri dari pergaulan, tidak bangga dengan dirinya dan keluarga, tidak berani mengungkapkan
pendapat dan perasaannya. Kelima, intelegensi siswa kemungkinan cenderung rendah. Siswa boleh jadi
memandang dirinya tidak mempunyai kemampuan karena prestasi belajarnya rendah.
47 Usaha-usaha yang perlu dilakukan oleh guru untuk meningkatkan konsep diri
siswa untuk menjadi positif, antara lain: 1 guru pembimbing harus memberikan semangat atau motivasi siswa dan membesarkan hati siswa supaya membantu siswa
untuk memahami dirinya secara realistis, 2 tidak memberi cap atau label yang negatif pada siswa, agar siswa merasa berharga dan memandang dirinya secara
positif, 3 melakukan kegiatan atau latihan yang membantu siswa menyadari segi- segi positifnya, 4 menghargai setiap usaha siswa, 5 meningkatkan kesadaran
bahwa siswa memiliki kemampuan yang berbeda-beda, 6 berkomunikasi secara empatik, agar siswa tidak merasa disudutkan atau dipermalukan, 7 membuat siswa
merasa bertangung jawab. Selain guru pembimbing perlu juga upaya oleh pihak lain agar konsep diri siswa
positif, seperti orang tua. Yang perlu dilakukan orang tua antara lain: 1 menerima anak apa adanya sehingga anak juga akan dapat menerima dirinya sendiri, 2
meluangkan waktu untuk berkumpul dan berbagi cerita bersama, 3 memperlihatkan kasih sayang dalam semua ucapan dan tindakan, 4 memberikan kebebasan bagi
anak untuk mengambil keputusan sendiri sesuai dengan kehendaknya tetapi tetap perlu didampingi.
Pihak lainnya yang perlu terlibat adalah siswa itu sendiri. Upaya yang dapat dilakukan siswa antara lain: 1 Belajar tentang diri sendiri yaitu belajar dari
pengalaman hidup baik dari keberhasilan maupun kegagalan; siswa perlu menyadari bahwa pengalaman berhasil dan pengalaman gagal dapat menjadi guru yang baik
untuk mengembangkan konsep diri yang positif; 2 menerima diri apa adanya, artinya siswa perlu sadar bahwa dalam dirinya ada berbagai hal yang positif dan
48 terus berusaha memperbaiki diri; 3 terus berusaha mengembangkan
kemampuannya seoptimal mungkin; 4 menyadari hal-hal positif dalam dirinya dan berusaha mengatasi hal-hal yang negatif dalam dirinya.
C. Usulan Program Bimbingan Klasikal yang Sesuai untuk Meningkatkan