Konsep diri siswa SMP sebagai remaja

20 7 Masa remaja sebagai ambang masa dewasa Pada periode ini remaja mulai menunjukkan perilaku yang dianggap sebagai tanda dewasa, seperti merokok dan melibatkan diri dalam kegiatan organisasi tertentu di masyarakat. Remaja menganggap bahwa perilaku ini akan memberi citra yang mereka inginkan. Jika remaja mampu membawa diri secara positif, tidak terpengaruh oleh pergaulan yang negatif, maka konsep dirinya akan positif. Tetapi jika remaja cenderung terpengaruh untuk melakukan hal-hal yang buruk, maka konsep dirinya negatif.

2. Konsep diri siswa SMP sebagai remaja

Siswa SMP berada pada masa remaja. Masa remaja adalah suatu masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Remaja dikatakan berada pada masa transisi karena terjadi perubahan-perubahan sangat menonjol yang dialami oleh remaja. Perubahan-perubahan ini terjadi, baik dalam aspek jasmaniah, rohaniah, emosional maupun sosial, sehingga terjadi perubahan pada tingkah laku remaja yang bersangkutan. Dengan perubahan-perubahan tersebut remaja mulai menyadari akan kemampuan dan potensi yang dimiliki . Masa remaja merupakan masa transisi yang penuh dengan berbagai macam perubahan Gunarso, 1996: 236. Pada masa ini remaja mengalami perubahan tidak hanya perubahan yang dapat diamati secara langsung, misalnya perubahan fisik dan tingkah laku, akan tetapi juga perubahan yang lebih halus seperti konsep diri. 21 Konsep diri siswa berkembang melalui interaksinya dengan orang lain. Cara perlakuan orang lain terhadap siswa tersebut sangat mempengaruhi konsep diri siswa, jika siswa diterima dengan baik dlingkungannya, diperlakukan secara baik di lingkungannya maka siswa akan merasa senang dan konsep diri siswa akan positif tetapi jika siswa sering memperoleh pengalaman-pengalaman yang negatif dari orang lain, lingkungan sekitarnya maka akan menimbulkan konsep diri yang negatif. Sekolah sebagai lingkungan di luar keluarga, turut berperan penting dalam perkembangan konsep diri siswa. Sekolah dapat mengubah konsep diri siswa yang sudah terbentuk di keluarganya. Bila guru menerima, menghargai, mencintai, memberi peneguhan serta membantu dalam mewujudkan dan mengembangkan kemampuannya, maka siswa akan mengembangkan konsep diri yang positif. Tetapi jika guru bersikap meremehkan, merendahkan, menolak, tidak memberi perhatian, maka siswa akan mengembangkan konsep diri yang negatif. Siswa yang memiliki konsep diri yang negatif akan sulit menerima diri apa adanya dan memiliki pengharapan yang tidak realistis.

C. Bimbingan Klasikal Untuk Pengembangan Konsep Diri

1. Pengertian bimbingan

Bimbingan diartikan sebagai pemberian bantuan kepada individu agar individu yang bersangkutan semakin memahami dirinya, mengaktualisasikan potensinya dan mencapai perkembangan yang optimal. Kegiatan bimbingan di