6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi uraian mengenai 1 Hakekat Konsep Diri pengertian konsep diri, faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri, perkembangan konsep diri, jenis-jenis
konsep diri, Usaha-Usaha untuk mengembangkan konsep diri remaja; 2 Konsep Diri Siswa SMP Sebagai Remaja remaja, konsep diri siswa SMP sebagai remaja; 3
Bimbingan Klasikal untuk Pengembangan Konsep Diri; 4 Tinjauan Peneliti Lain yang Relevan.
A. Hakekat Konsep Diri
1. Pengertian konsep diri
Pengertian konsep diri telah diuraikan oleh berbagai tokoh di bidang psikologi, antara lain:
a. Allport Schultz, 1991 menyinggung konsep diri, namun istilah yang
digunakan adalah proprium. Allport mendefinisikan proprium sebagai hal atau proses yang penting dan bersifat pribadi, yang menentukan keunikan individu.
Konsep diri dikatakan sebagai bagian penting karena terdapat proses pencarian jati diri untuk mengetahui individu tersebut memiliki konsep diri
positif atau negatif. Dengan begitu individu mampu mengaktualisasikan diri dalam kehidupannya. Dapat dipahami bahwa konsep diri juga dapat menjadi
suatu refleksi terhadap diri sendiri yang akan menunjang individu dalam menjalani hidupnya.
7 b.
Konsep diri adalah gagasan tentang diri sendiri yang berisikan bagaimana individu melihat dirinya sendiri sebagai pribadi, bagaimana individu merasa
tentang dirinya sendiri dan individu menginginkan dirinya menjadi manusia yang bagaimana. Konsep diri merupakan pandangan individu mengenai
dirinya sendiri Centi, 1993. c.
Konsep diri menurut Burns Sinurat, 2005: 16 adalah keseluruhan gambaran dan penghargaan seseorang tentang dirinya sendiri. Dalam konsep diri
terdapat elemen deskriptif dan elemen evaluasi. Elemen deskriptif kerap disebut potret diri atau gambaran diri dan elemen evaluatif sering disebut
harga diri. d.
Konsep diri self concept menurut peneliti adalah keseluruhan gambaran, pandangan atau keyakinan dan penghargaan atau perasaan seseorang tentang
dirinya.
8
2. Jenis-jenis konsep diri
Terdapat berbagai pandangan, gambaran, keyakinan dan sikap orang terhadap diri sendiri. Karena itu ada berbagai konsep diri. Konsep diri dapat
digolongkan sebagai berikut:
a. Konsep diri yang positif
Konsep diri yang positif terbentuk antara lain karena ada kasih sayang, penerimaan dan penghargaan dari tokoh-tokoh signifikan dalam
lingkungan hidup individu Burns, 1993: 72. Tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam hidup remaja antara lain orang tua, guru, teman
sebaya. Jika orang tua, guru dan teman sebaya mendukung dan mendorong remaja maka konsep dirinya akan positif. Orang yang
memiliki konsep diri yang positif adalah orang yang memiliki gambaran, pandangan atau keyakinan dan penghargaan atau perasaan yang positif
tentang dirinya.
9 b.
Konsep diri yang negatif Remaja dengan konsep diri yang negatif biasanya berfikir
tentang diri sendiri terutama dari segi negatif, dan sulit menemukan hal- hal yang pantas dihargai dalam dirinya sendiri. Hal ini terjadi karena
dipengaruhi tokoh-tokoh yang berpengaruh dalam hidup remaja seperti, orang tua, guru, teman sebaya dan orang lain. Jika orang tua, guru, teman
sebaya ataupun orang lain cenderung merendahkan, meremehkan, mempermalukan, dan menolak remaja maka sikap remaja itu terhadap
dirinya akan negatif. Orang yang konsep dirinya negatif cenderung memusatkan
perhatian pada hal yang negatif dalam dirinya. Konsep diri negatif juga mendorong remaja untuk membuat perbandingan negatif dengan orang
lain sehingga remaja yang bersangkutan merasa rendah diri. Misalnya remaja yang memiliki konsep diri yang negatif biasanya cenderung pasif
dan tidak percaya pada dirinya sendiri dan memiliki pemikiran yang buruk tentang dirinya, serta selalu mengganggap orang lain lebih unggul atau
lebih baik dari pada dirinya.
3. Perkembangan konsep diri