26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi uraian mengenai 1 Jenis Penelitian, 2 Populasi Penelitian, 3 Instrumen Pengumpulan Data, 4 Pengumpulan Data dan 5 Teknik Analisis Data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif. Peneliti ingin memperoleh gambaran mengenai konsep diri siswa kelas VII dan VIII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun
ajaran 20122013 dan implikasinya terhadap usulan program bimbingan klasikal yang sesuai untuk meningkatkan konsep diri siswa kelas VII dan VIII SMP BOPKRI 2
Yogyakarta.
B. Populasi Penelitian
Peneliti mengambil seluruh siswasiswi Kelas VII dan VIII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 20122013 sebagai subyek penelitian; jumlahnya 45 siswa.
Penelitian ini termasuk penelitian populasi. Peneliti memilih SMP BOPKRI 2 Yogyakarta sebagai tempat penelitian dengan alasan: 1 SMP BOPKRI 2 Yogyakarta
memiliki jam pelayanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakan secara klasikal dan secara individual; 2 peneliti melakukan PPL di sekolah tersebut sehingga
mempunyai kesempatan secara langsung mengamati keseharian siswa di sekolah; 3 peneliti diharapkan dan diijinkan mengadakan penelitian di sekolah tersebut, dengan
harapan hasilnya dapat ditindaklanjuti. Rincian jumlah siswa yang menjadi subjek penelitian disajikan dalam tabel 1.
27
Tabel 1
Rincian Subjek Penelitian Siswa Kelas VII dan VIII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun ajaran 20122013
Kelas Jumlah
VII A 14
VII B 8
VIII 23
Total 45
C. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dirancang oleh peneliti atas arahan dosen pembimbing. Peneliti membuat kisi-kisi dengan menentukan aspek dan sub aspek
atribut yang akan diukur. Kemudian peneliti membuat sejumlah item pernyataan berdasarkan aspek dan sub aspek yang sudah dibuat.
Berikut ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan instrumen penelitian:
1. Jenis instrumen
Penelitian ini
menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data. Kuesioner terbagi atas dua bagian. Bagian pertama berisi kata pengantar dan
petunjuk pengisian. Bagian kedua berisi pernyataan-pernyataan yang mengungkap konsep diri SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 20122013. Kuesioner bersifat
tertutup, artinya kuesioner ini berisi pernyataan-pernyataan yang disertai alternatif jawaban sehingga siswa tinggal memilih alternatif jawaban yang sesuai dengan
pengalaman masing-masing individu Arikunto, 2002: 129.
28
2. Kisi-kisi kuesioner dan penentuan Skor
a. Kisi-kisi kuesioner
Kuesioner ini memuat 60 butir item pernyataan; ada item yang positif dan ada item yang negatif. Item yang positif mengungkap konsep diri yang positif
dan item negatif yang mengungkap konsep diri yang negatif. Dalam kuesioner ini disediakan empat alternatif jawaban yaitu: Sangat Sesuai SS, Sesuai S,
Tidak Sesuai TS dan Sangat Tidak Sesuai STS. Kisi kisi kuesioner disajikan dalam tabel 2.
29
Tabel 2 Kisi-kisi Kuesioner
No
Unsur-unsur konsep diri
Indikator
Item-item
∑ Favorabel
Unfavorabel Usia Kematangan
a. Pembawaan
4, 35, 38, 58, 59
5, 6, 29 8
b. Perlakuan lingkungannya
7
41
2 Penampilan diri
a. Tinggi badan
60
34
2 b. Berat badan
8, 46
-
2 c. Perubahan pubertas
23, 27
42, 50
4 d. Perubahan proporsi tubuh
14, 20
-
2 Kepatutan seksual
a. Media massa 30
47
2 Pendidikan seks dari orang tua
13
9
2 Nama dan julukan
a. Semakin seringnya nama yang digunakan
-
10, 31
2 b. Kuatnya perasaan kurang senang
terhadap nama itu 56
44
2 Teman sebaya
a. Membantu berintreraksi dengan orang lain
1
11
2 b. Mampu mengontrol tingkah laku
sosial. 57
2
2 c. Mengembangkan ketrampilan
yang sesuai dengan usianya 55
3
2 d. Saling bertukar masalah
51
12
2 Hubungan keluarga a. Sikap orang tua
15, 43
-
2 b. Ukuran dalam keluarga terhadap
siswa 16, 52
18, 37
4 c. Mampu mengembangkan
hubungan keluarga -
19, 26
2 d. Keadaan rumah
17, 54
-
2 e. Peran dalam keluarga
49
21
2 Kreativitas a.
Usia 25
39
2 b. Tingkat pendidikan orang tua
32
53
2 c. Penggunaan waktu luang
22
48
2 d. Tersedianya fasilitas 36
28
2 Cita-cita
a. Teman sebaya 40
24
2 b. Minat
33
45
20
JUMLAH
33 27 60
Unsur-unsur konsep diri dan indikatornya yang dikemukakan dalam Tabel 2 dijadikan sumber inspirasi untuk merumuskan item-item kuesioner yang digunakan.
30 b.
Penentuan Skor Untuk pernyataan positif dalah sebagai berikut: untuk alternatif
jawaban sangat sesuai adalah empat, untuk alternatif jawaban sesuai adalah 3, untuk alternatif jawaban tidak sesuai adalah 2, untuk alternatif jawaban sangat
tidak sesuai adalah 1. Untuk pernyataan negatif skor untuk masing-masing alternatif adalah kebalikan dari skor untuk alternatif yang positif.
3. Uji coba kuesioner
Kuesioner diuji cobakan pada tanggal 17 Januari 2013 pada siswasiswi SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 20122013. Kuesioner yang terkumpul
berjumlah 31 lembar 31 siswa. Pengambilan kelas untuk uji coba kuesioner dilakukan sesuai dengan jam bimbingan dan konseling klasikal. Kuesioner ini
diuji coba dengan maksud agar kuesioner valid dan reliabel. a.
Validitas Validitas instrumen menunjukkan kemampuan instrumen untuk
mengukur apa yang harus diukur. Validitas yang digunakan adalah validitas isi. Rancangan kuesioner yang dibuat peneliti dikonsultasikan
kepada dosen pembimbing agar dikoreksi isi dan rumusannya. Kuesioner juga dikoreksi oleh tenaga bimbingan dan konseling
sekolah yang bersangkutan yaitu guru pembimbing SMP BOPKRI 2 Yogyakarta. Beberapa kata dalam rumusan kalimat item pernyataan
dikoreksi antara lain: ”perubahan organ vital” sebaiknya memakai ”perubahan fisik atau penampilan diri”, kata “ jelek” sebaiknya diganti
31 dengan “ tidak sesuai”. Kemudian kuesioner dikonsultasikan kembali
kepada dosen pembimbing. Setelah melaksanakan uji coba selanjutnya peneliti melaksakan
pengolahan seleksi item. Proses penghitungannya menggunakan komputer program SPSS for windows dengan memakai rumus dari
Pearson yaitu teknik korelasi Product-Moment. Dalam alat ukur ini setiap item diberikan skor Azwar, 2009: 19. Rumus koefisien korelasi
Product-Moment: r
ix
=
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
− −
− ]
][ [
2 2
2 2
n X
X n
i i
n X
i iX
keterangan : i
= Skor item X
= Skor
skala n
= Banyaknya
subjek r
ix
= Koefisien korelasi item total Berdasarkan hasil penghitungan dengan menggunakan komputer
program SPSS for windows yang dilakukan terhadap 60 item, diperoleh 47 item yang valid. Peneliti selanjutnya berkonsultasi kepada dosen
pembimbing mengenai item-item yang gugur yang berjumlah 9 item; ada 4 item diloloskan karena menunjukkan koefesien korelasi sama
dengan atau lebih dari 0,25. Peneliti menurunkan batas kriteria menjadi 0,25 atas kesepakatan bersama dosen pembimbing sehingga jumlah item
yang diinginkan dapat tercapai. Azwar 2009: 86 menyatakan bahwa
32 batas kriteria dapat diturunkan menjadi 0,25 dengan pertimbangan agar
jumlah item yang mewakili tiap aspek dapat tercapai. Item kuesioner yang final berjumlah 60 item.
b. Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat ukur adalah taraf kemampuan instrumen mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten. Kalau instrumen
misalnya dipakai dua kali untuk mengukur hal yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh konsisten, maka instrumen reliabel. Untuk
mengukur taraf reliabilitas instrumen dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis Alpha Cronbach. Rumus koefisien
reliabilitas adalah: α =
2[1-
2 S
2 S
+ 2
S x
i x
]
Keterangan rumus : S
1 2
dan S
2 2
: varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2 S
x 2
: varians skor skala Koefisien reliabilitas berada dalam rentang angka dari 0 sampai
dengan 1,00. Koefisien reliabilitas yang semakin mendekati 1,00 menandakan semakin reliabelnya instrumen yang digunakan. Untuk
memperoleh hasil penghitungan koefisien reliabilitas yang akurat, peneliti menggunakan komputer program SPSS for windows yang
menghasilkan angka xx
r
= 0,830. Dengan hasil yang demikian alat ukur yang digunakan termasuk reliabel.
33 Data perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 5.
Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa reliabilitas alat penelitian ini termasuk tinggi 0,71-0,90. Kesimpulan tersebut sesuai
dengan kriteria yang dikemukakan oleh Guilford Masidjo, 1995:209 seperti yang disajikan pada tabel 3.
Tabel 3 Indeks Korelasi Reliabilitas
Kriteria Guilford
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91-1,00 Sangat Tinggi
0,71-0,90 Tinggi 0,41-0,70 Cukup
0,21-0,40 Rendah Negatif -0,20
Sangat Rendah
D. Pengumpulan Data
1. Tahap persiapan pengumpulan data penelitian
Dalam tahap persiapan ini, peneliti melakukan berbagai usaha yaitu: a.
Meminta surat pengantar untuk melaksanakan penelitian di SMP BOPKRI 2 Yogyakarta dari prodi bimbingan dan konseling Universitas Sanata Dharma.
b. Menghubungi tenaga bimbingan dan konseling SMP BOPKRI 2 Yogyakarta
untuk meminta izin mengadakan penelitian di sekolah yang bersangkutan. c.
Mempersiapkan kuesioner sebagai alat pengumpul data penelitian. d.
Menentukan hari dan tanggal yang telah disepakati oleh tenaga bimbingan dan konseling dan peneliti untuk mengambil data penelitian.
34
2. Tahap pelaksanaan pengumpulan data
Kuesioner yang telah diujicobakan dipergunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Pengumpulan data penelitian dilakukan pada seluruh siswasiswi
SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 20122013. Subjek penelitian sebanyak 45 siswa. Pengambilan data dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 1
Mei 2013. Pada tahap pelaksanaan peneliti datang ke sekolah SMP BOPKRI 2 Yogyakarta sesuai dengan waktu yang telah disepakati bersama. Dalam
pengambilan data, peneliti tetap mendampingi siswa di kelas, agar peneliti dapat menjelaskan secara langsung jika ada siswa yang bertanya tentang item yang
dianggap kurang jelas. Suasana kelas ketika siswa mengisi kuisioner tersebut sangat kondusif. Siswa sangat serius dalam memperhatikan peneliti dalam
memberikan arahan dan petunjuk dan siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengisi kuesioner tersebut.
E. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah yang ditempuh oleh peneliti untuk menganalisis data adalah sebagai berikut:
1. Peneliti memberi skor pada masing-masing item pada setiap kuesioner yang
telah diisi oleh responden dengan mengacu pada skor dari masing-masing alternatif jawaban.
2. Setelah memberi skor pada masing-masing item peneliti mentabulasikan seluruh
data yang telah diperoleh dan memasukan data kedalam komputer dengan bantuan Microsoft Excel.
35 3.
Membuat tabulasi data yang dipakai untuk penelitian dengan memberi skor pada masing-masing item. Untuk pernyataan yang positif; skor untuk jawaban
sangat sesuai SS adalah 4, sesuai S adalah 3, tidak sesuai TS adalah 2 dan sangat tidak sesuai STS adalah 1. Untuk penyataan negatif; skor jawaban
sangat sesuai SS adalah 1, sesuai S adalah 2, tidak sesuai TS adalah 3 dan sangat tidak sesuai STS adalah 4.
4. Membuat pengelompokan tingkat konsep diri subjek penelitian secara umum
dengan mengacu pada pedoman Azwar 2007: 108 yang mengelompokkan tingkat konsep diri siswa ke dalam lima kategori yaitu sangat kurang positif,
kurang positif, cukup positif, positif, dan sangat positif. Adapun norma pengelompokan tersebut dapat dilihat pada tabel 4.
5. Mencari norma atau patokan yang akan digunakan dengan mencari X maksimun
teoritik, X minimum teoritik, standar deviasi, dan mean teoritik. Untuk menggolongkan konsep diri siswa kelas VII dan VII SMP BOPKRI 2
Yogyakarta digunakan perhitungan sebagai berikut: X maksimum teoritik : Skor teringgi yang mungkin diperoleh
subjek penelitian dalam skala. X minimum teoritik
: Skor terendah yang mungkin diperoleh subjek peneliti dalam skala.
σ standar deviasi : Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6
satuan deviasi standar. µ mean teoritik
: Rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum
36 X maksimum teoritik
: 60 x 4 = 240 X minimum teoritik
: 60 x 1 = 60 Range
: 240 – 60 = 180 σ standar deviasi teoritik
: 180 : 6 = 30 µ mean teoritik
: 240 + 60 : 2 = 150 Pengelompokan konsep diri siswa kelas VII dan VIII SMP BOPKRI 2
Yogyakarta tahun pelajaran 20122013 dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4 Pengelompokan Konsep diri Siswa Kelas VII dan VIII
SMP BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 20122013 Perhitungan Skor
Kategori
X ≤ µ - 1,5 σ
X ≤ 150 – 45
X ≤ 105
Sangat Kurang Positif µ - 1,5
σ X ≤ µ - 0,5 σ 105 X
≤150- 15 105 X
≤ 135 106 X
≤ 135
Kurang Positif µ - 0,5
σ X ≤ µ + 0,5 σ 135 X
≤ 150+15 135 X
≤ 165 136 X
≤ 165
Cukup Positif µ + 0,5
σ X ≤ µ + 1,5 σ 165 X
≤ 150+45 165 X
≤ 195 166 X
≤ 195
Positif µ + 1,5
σ X 150 + 45 X
195 X X 196
Sangat Positif
37 6.
Langkah selanjutnya setelah selesai mengelompokkan tingkat konsep diri siswa, peneliti juga mengelompokkan skor item yang diperoleh dari
kuesioner yang diisi oleh subjek. Langkah ini ditempuh untuk mengetahi item mana saja yang sudah menunjukkan konsep diri yang positif dan item
mana saja yang menunjukkan konsep diri yang kurang positif. Norma pengelompokan skor item berpedoman pada Azwar 2007: 18 yang
mengelompokkan skor ke dalam lima kelompok yaitu sangat kurang positif, kurang positif, cukup positif, positif, dan sangat positif. Adapun
norma item konsep diri dapat dilihat pada tabel 5. 7.
Pengelompokan skor item yang sangat kurang positif, kurang positif, cukup positif, positif, dan sangat positif dengan menggunakan N = 202.
Adapun perhitungannya dapat dilihat sebagai berikut: X
item
maksimum teoritik : Skor tertinggi yang mungkin
dicapai item dalam skala. X
item
minimum teoritik : Skor terendah yang mungkin
diperoleh item dalam skala. Sb standar deviasi
: Luas jarak rentang yang dibagi dalam 6 satuan deviasi standar.
µ item teoritik : Rata-rata teoritis dari skor item
maksimum teoritik dan minimum teoritik.
X
item
maksimum teoritik : 45 x 4 = 180
38 X
item
minimum teoritik : 45 x 1 = 45
Range : 180 – 45 = 135
σ standar deviasi : 135 : 6 = 22,5
µ item teoritik : 180+ 45 : 2 = 112,5
Setelah melihat perhitungan di atas pengelompokan skor item dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5. Pengelompokan Skor Item Konsep diri Siswa
Kelas VII dan VIII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 20122013
8. Setelah mengetahui hasil perhitungan seperti tabel 5, langkah yang
dilakukan peneliti selanjutnya adalah memasukaan item-item dalam kelompok-kelompok sesuai dengan hasil pemberian skor pada masing-
masing item. Dari pengelompokan item-item tesebut kemudian dapat diketahui item-item mana saja menunjukkan konsep diri yang positif dan
item-item menunjukkan kurang positifnya konsep diri.
Perhitungan Skor Kategori
X
item
≤ µ - 1,5 σ X
item
≤ 112,5 – 33,75 X
item
≤ 78,75 X
item
≤ 79
Sangat Kurang Positif
µ - 1,5 σ X
item
≤ µ - 0,5 σ 78,75 X
item
≤ 112,5-11,25 78,75 X
item
≤ 101,25 80 X
item
≤ 102
Kurang Positif µ - 0,5
σ X
item
≤ µ + 0,5 σ 101,25 X
item
≤ 112,5+11,25 102,25 X
item
≤ 123,75 103 X
item
≤ 124
Cukup Positif µ + 0,5
σ X
item
≤ µ + 1,5 σ 123,75 X
item
≤ 112,5+33,75 123,75 X
item
≤ 146,25 125 X
item
≤ 147
Positif µ + 1,5
σ X
item
112,5+33,75 X
item
X
item
146,25 X
item
147
Sangat Positif
39 9.
Setelah mengetahi hasil skor item konsep diri, maka item-item yang menunjukkan kurang positifnya konsep diri kategori cukup positif,
kurang positif, dan sangat kurang positif akan dibahas dan dibuat usulan program bimbingan klasikal.
40
BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
DAN USULAN PROGRAM BIMBINGAN KLASIKAL UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI SISWA KELAS VII DAN VIII
SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA
Dalam bab ini disajikan hasil penelitian yang merupakan jawaban atas masalah penelitian yaitu “Seberapa positif konsep diri siswa Kelas VII dan VIII SMP BOPKRI 2
Yogyakarta tahun ajaran 20122013?” dan “Usulan program bimbingan klasikal manakah yang sesuai untuk meningkatkan konsep diri siswa Kelas VII dan VIII SMP
BOPKRI 2 Yogyakarta?”.
A. Hasil Penelitian
1. Konsep diri siswa kelas VII dan VIII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun
ajaran 20122013
Berdasarkan data yang diolah didapatlah gambaran dari konsep diri siswa Kelas VII dan VIII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 20122013 seperti
yang disajikan dalam tabel 6.
Tabel 6 Konsep Diri Siswa Kelas VII dan VIII SMP BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran
20122013 No
Rentangan Skor Jumlah Siswa
Presentase Kategori
1 –196
Sangat Positif 2
166 – 195 Positif
3 136 – 165
12 26,7
Cukup Positif 4
106 – 135 29
64,4 Kurang Positif
5 –105 4 8,89
Sangat Kurang
Positif 40