BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Islam Malahayati merupakan rumah sakit non Pendidikan bertempat di Jalan Diponegoro No. 4 Medan . RSIM ini berdiri di lahan 1.000
m
2
. Rumah Sakit Islam Malahayati adalah Rumah Sakit Swasta yang bergerak dalam bidang pelayanan medis atau kesehatan masyarakat, dengan maksud dan
tujuannya adalah untuk membantu pemerintah serta melayani masyarakat dalam bidang peningkatan derajat kesehatan baik kesehatan jasmani, rohani maupun
sosial. Rumah Sakit ini berkembang menjadi Rumah Sakit Swasta yang berada di lingkungan Yayasan Rumah Sakit Islam Malahayati dan berada di bawah
pimpinan direktur RSIM. Pada tanggal 4 April 1974 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan
kamar Bedah yang dianggap sebagai awal dibangunnya Rumah Sakit Islam Malahayati, bertepatan dengan Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1395 H 14
Januari 1975 Rumah Sakit ini diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara yang pada waktu itu dijabat oleh Alm. Bapak Marah Halim dengan nama Rumah Sakit
Islam Malahayati.
Seluruh perawat yang bekerja di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan memeluk agama Islam, sehingga setiap perawat yang mendaftar dengan
agama lain selain agama islam akan ditolak dikarenakan Rumah Sakit ini menganut
kepercayaan islami, hal ini telah diturunkan dari sejarah Rumah Sakit ini.
Universitas Sumatera Utara
Pimpinan tertinggi keperawatan adalah kepala seksi keperawatan , yang membawahi 9 kepala ruangan rawat inap. Seksi keperawatan bertanggung jawab
dalam hal pelaksanaan uraian tugas pelayanan keperawatan, termasuk pelayanan spiritual. Namun belum ada kebijakan tertulis yang mengatur pemberian pelayanan
spiritual, tetapi seksi keperawatan selalu mengingatkan dan mewajibkan setiap perawat di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan melaksanakan pelayanan spiritual
seperti wajib memberikan salam kepada pasien, senyum, selalu memberikan semangat, membantu dalam mengerjakan ibadah dan pelayanan spiritual yang lain.
Untuk pelayanan secara umum tingkat kepuasan pasien diatas 80 setiap bulannya, tetapi belum pernah dilakukan survey kepuasan pasien dalam hal pelayanan spiritual.
BOR Bed Occupation Rate setiap bulan mencapai angka 100. Pelayanan spiritual diberikan setiap saat pasien membutuhkan pelayanan
tersebut, seperti ketika pasien membutuhkan perawat membantu mengambil wudhu atau berdoa bersama pasien dipersilahkan untuk memanggil perawat. Lain halnya
dengan ustadz yang sudah mempunyai jadwal setiap pagi memberikan doa kepada seluruh pasien. Materi pemberian pelayanan spiritual yang dilakukan ustadz adalah
memberikan doa kesembuhan kepada pasien dan memberi motivasi untuk kesembuhan pasien. Tidak ada perawat yang ditunjuk khusus untuk melakukan
pelayanan spiritual , seluruh perawat mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan spiritual di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan.
Pelayanan spiritual diberikan kepada seluruh pasien termasuk pasien diabetes melitus dan jumlah pasien diabetes melitus termasuk pasien yang mendominasi
Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Pada saat penelitian jumlah pasien diabetes melitus sebanyak 50 orang. Penyakit diabetes melitus termasuk penyakit kronis
Universitas Sumatera Utara
dimana penyakit ini tidak akan sembuh dan akan merubah body image pasien, sehingga sangat diperlukan pelayanan spiritual bagi pasien diabetes melitus.
4.2 Karakteristik Responden di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan