Jenis Penelitian Lokasi dan waktu Penelitian Metode Analisis Data Pertimbangan Etik

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian kuantitatif, dengan studi pendekatan cross sectional yang bertujuan mengetahui pengaruh pelayanan spiritual yang diberikan perawat terhadap kepuasan pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Pengukuran atau pengamatan dilakukan pada saat bersamaan pada data variabel independen dan dependen sekali waktu.

3.2 Lokasi dan waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilaksanakan di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Alasan pemilihan rumah sakit bahwa Rumah sakit Islam Malahayati Medan adalah rumah sakit yang mengadopsi paham keagaman. Sehingga memungkinkan dan memudahkan proses penelitian terutama dalam pengambilan dan menentukan partisipan. Peneliti juga telah praktek sebelumnya di rumah sakit Islam Malahayati Medan sehingga memudahkan peneliti untuk mengambil data awal. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2013. Universitas Sumatera Utara 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh pasien dengan penyakit diabetes melitus yang berada di ruang rawat inap rumah sakit Islam Malahayati Medan. Alasan pemilihan pasien diabetes melitus karena diabetes termasuk penyakit kronis yang masalah kesehatan spiritualnya harus lebih diperhatikan. Populasi pasien diabetes melitus yang dirawat di rumah sakit islam Malahayati Medan pada bulan Mei 2013 sebanyak 45 individu.

3.3.2 Sampel

Sampling adalah suatu cara yang ditempuh dengan pengambilan sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan obyek penelitian Nursalam, 2008. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi Sugiyono, 2007. Alasan mengambil total sampling karena menurut Sugiyono 2007 jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian semuanya. Adapun kriteria inklusi partisipan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini dengan menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi partisipan, mengalami penyakit diabetes militus , dirawat di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan, kesadaran compos mentis, bisa berbahasa Indonesia, tidak mengalami gangguan mental dan mampu menceritakan masalah yang dialaminya. Universitas Sumatera Utara

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pada awal penelitian, peneliti mengajukan permohonan ijin pelaksananaan peneliti pada instansi pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, kemudian permohonan ijin yang diperoleh dikirimkan ketempat penelitian yaitu rumah sakit Islam Malahayati Medan. Setelah mendapat izin dari rumah sakit Islam Malahayati Medan, peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan self reported dengan cara pembagian kuesioner kepada responden dan metode pengumpulan data yang kedua adalah observasi dengan penggunaan lembar checklist. Setelah mendapatkan calon responden, selanjutnya peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian serta proses pengisian kuesioner. Kemudian calon responden yang bersedia akan diminta untuk menandatangani surat persetujuan sebagai responden dalam penelitian ini. Setelah itu responden diminta untuk mengisi kuesioner yang diberikan oleh peneliti selama 10 menit. Pengambilan data dilakukan dengan mengisi kuesioner. Responden diberi kesempatan untuk bertanya selama pengisian kuesioner bila ada yang tidak dimengerti sehubungan dengan pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Setelah semua responden mengisi kuesioner tersebut, maka seluruh data dikumpulkan untuk dianalisa. Kuesioner yang diadopsi telah diberi izin oleh Professor School of Nursing Midwifery adult Nursing Faculty of Health Sciences in Staffordshire University. Kuesioner ini telah dilakukan proses Bilingual Traanslation. Penggunaan check list tentang pelayanan spiritual yang dilakukan perawat kepada pasien dibuat sendiri oleh peneliti dengan pilihan jawaban ya dan tidak. Universitas Sumatera Utara Kuesioner ini dibuat sendiri oleh peneliti dengan melihat konsep pelayanan spiritual. Ada dua pilihan jawaban yaitu Ya dan Tidak, apabila responden melakukan tindakan yang terdapat pada kuesioner maka dicentang pada kolom Ya dan sebaliknya apabila responden tidak melakukan tindakan yang terdapat pada kuesioner maka dicentang pada kolom Tidak. Observasi dilakukan 2 kali kepada perawat, dengan perawat yang sama serta jumlah perawat yang diobservasi sebanyak 12 orang dari 4 ruangan dan hasil observasi akan dicocokan dengan hasil kuesioner dan akan dibahas pada pembahasan.

3.4.1 Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabiltas terlebih dahulu dilakukan sebelum pengumpulan data, dengan tujuan kuesioner yang dipersiapkan layak digunakan dalam penelitian untuk mengetahui atau mengukur sejauhmana kuesioner dapat dijadikan sebagai alat ukur yang mewakili variabel terikat dan variabel bebas dalam suatu penelitian. Kelayakan menggunakan instrumen yang akan dipakai untuk penelitian diperlukan uji vaiditas dan reliabilitas. Uji validitas dengan mengukur korelasi antar item variabel menggunakan rumus tehnik korelasi Pearson Product Moment Correlation Coeficient r, dengan ketentuan nilai koefisien korelasi 0,361 valid Gozhali, 2005. Reliabilitas adalah suatu indeks yang menunjukan sejauhmana suatu alat ukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Uji reliabilitas ini menggunakan koefisien Alpha Crobach, apabila nilai Alpha Crobach 0,60 maka alat ukur tersebut reliabel Gozhali, 2005. Direncanakan akan dilakukan di salah satu Universitas Sumatera Utara klinik perawatan mandiri atau dilakukan uji expert ahli oleh para ahli sesuai dengan bidangnya untuk menguji kelayakan kuesioner yang akan digunakan. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan kepada 30 orang pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Islam Haji Medan dengan alasan memiliki karakteristik pasien yang relatif sama. Hasil uji validitas variabel kepuasan pasien dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Pada Instrumen Kepuasan Pasien Variabel Nilai Corrected Item Total Cronbach’s Alpha Keterangan Kepuasan 1 0,583 Valid Kepuasan 2 0,733 Valid Kepuasan 3 0,462 Valid Kepuasan 4 0,599 Valid Kepuasan 5 0,631 Valid Kepuasan 6 -.151 Tidak Valid Kepuasan 7 0,591 Valid Kepuasan 8 0,219 Tidak Valid Kepuasan 9 0,399 Valid Kepuasan 10 0,441 Valid Kepuasan 11 0,750 Valid Kepuasan 12 0,750 Valid Kepuasan 13 0,733 Valid Kepuasan 14 0,733 Valid Kepuasan 15 -.100 Tidak Valid Kepuasan 16 0,750 Valid Kepuasan 17 0,377 Valid Kepuasan 18 0,399 Valid Kepuasan 19 0,399 Valid Kepuasan 20 0,399 Valid Kepuasan 21 0,568 Valid Kepuasan 22 0,568 Valid Kepuasan 23 0,593 Valid Kepuasan 24 0,593 Valid Universitas Sumatera Utara Tabel lanjutan 3.1 Kepuasan 25 0,599 Valid Kepuasan 26 0,566 Valid Kepuasan 27 0,566 Valid Reliabilitas 0,916 Reliabel Pada Tabel 3.1 diatas dapat diperoleh bahwa dari seluruh variabel Kepuasan Pasien sebanyak 27 pernyataan ada 3 pernyataan yang tidak mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-tabel dengan nilai cronbach alpha 0,916, sehingga 3 pernyataan yang tidak valid tersebut dihilangkan dari kuesioner maka dapat disimpulkan bahwa 24 pernyataan variabel kepuasan pasien valid dan reliabel. Untuk variabel pelayanan spiritual karena peneliti mengadopsi dari peneliti sebelumnya maka telah didapatkan bahwa dari 17 pernyataan dinyatakan reliabel dengan nilai cronbach alpha 0,6443. 3.5 Variabel dan Definisi Operasional 3.5.1 Variabel Dependen dan Independen Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut : a Variabel Dependen : Kepuasan Pasien Diabetes melitus b Variabel Independen : Pelayanan Spiritual oleh perawat Universitas Sumatera Utara

3.5.2 Definisi Operasional

Kepuasan pasien diabetes melitus adalah perasaan yang sama atau melebihi harapan pasien yang mengalami gangguan produksi insulin yang disebabkan oleh kerusakan pankreas dalam hal mendapatkan pelayanan spiritual. Pelayanan spiritual perawat adalah memberikan perawatan pada pasien dengan memenuhi kebutuhan rohani atau batinnya yang mencakup memberikan perawatan dalam hal memaknai arti dan tujuan hidup, adanya rasa cinta baik dari keluarga maupun orang yang didekat pasien, tetap menjaga hubungan baik dengan Tuhan, adanya harapan untuk kembali sembuh. 3.6 Metode Pengukuran 3.6.1 Metode Pengkuran Variabel Independen bebas 1. Pelayanan Spiritual Variabel pelayanan spiritual terdiri dari 17 butir pernyataan. Kuesioner ini diadopsi dari spirituality and spiritual care rating scale SSCRS yang dikembangkan oleh Wifred McSherry 1997, dan sudah dilakukan proses Bilingual dan Back Translation dengan menggunakan dua orang penerjemah. penerjemah Bilingual Transation adalah berkebangsaan Indonesia yang ahli dalam berbahasa Inggris dan penerjemah yang melakukan Back Translation adalah orang berkebangsaan Amerika yang fasih berbahasa Indonesia. Instrumen ini menggunakan skala likert dengan pilihan jawaban yang menggunakan 5 alternatif, yaitu sangat tidak setuju bernilai 0, tidak setuju bernilai 1, ragu - ragu bernilai 2, setuju bernilai 3, sangat setuju bernilai 4, maka diperoleh Universitas Sumatera Utara skor terendah 0 dan skor tertinggi 68. Berdasarkan rumus statistik Sudjana 2005, p adalah rentangbanyak kelas dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurang nilai terendah yaitu sebesar 68. Dan banyak kelas dibagi menjadi tiga kategori kelas untuk Pelayanan Spiritual, maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 22. Dengan p = 22 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas pertama, maka pelayanan spiritual yang diterima di rumah sakit Islam Malahayati Medan dikategorikan sebagai berikut: Baik 2 = Bila responden menjawab dengan skor 45 – 68, mendapat nilai 65 - 100 dari total penilaian. Cukup 1 = Bila responden menjawab dengan skor 23 – 44, mendapat nilai 34 - 64 dari total penilaian. Buruk 0 = Bila responden menjawab dengan skor 0 – 22, mendapat nilai 0 - 32 dari total penilaian.

3.6.2 Metode Pengkuran Variabel Dependen Terikat

1. Kepuasan Pasien Variabel kepuasan pasien terdiri dari 24 Pernyataan. Kuesioner ini dibuat sendiri oleh peneliti menggunakan skala likert dengan pilihan jawaban yang menggunakan 5 alternatif, yaitu tidak pernah bernilai 0, kadang-kadang bernilai 1, cukup sering bernilai 2, sering bernilai 3, sangat sering bernilai 4. Nilai terendah yang dicapai adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 96. Berdasarkan rumus statistik Sudjana 2005, p adalah rentangbanyak kelas dimana p merupakan panjang kelas dengan rentang nilai tertinggi dikurang nilai terendah yaitu Universitas Sumatera Utara sebesar 108. Dan banyak kelas dibagi menjadi empat katagori kelas untuk kepuasan pasien, maka akan diperoleh panjang kelas sebesar 24. Dengan p = 24 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas pertama, maka kepuasan pasien terhadap pelayanan spiritual yang diterima di rumah sakit Islam Malahayati Medan dikatagorikan sebagai berikut: Sangat Puas 4 : Bila responden menjawab dengan skor 72– 96, mendapat nilai 76 - 100 dari total penilaian. Puas 3 : Bila responden menjawab dengan skor 48 – 71, mendapat nilai 51 - 75 dari total penilaian. Tidak Puas 2 : Bila responden menjawab dengan skor 24 – 47, mendapat nilai 26 - 50 dari total penilaian. Sangat tidak puas 1 : Bila responden menjawab dengan skor 0 – 23, mendapat nlai 0 - 25 dari total skor.

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data meliputi pengolahan data dan analisis data terhadap kuesioner maupun observasi, seperti berikut: a. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui secara deskriptif variabel yang diteliti kedalam tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui karakteristik dan distribusi data b. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh hubungan masing – masing variabel independen dengan variabel dependen. Uji yang digunakan adalah Chi Square dengan tingkat kemaknaan p 0,05. Universitas Sumatera Utara

3.8 Pertimbangan Etik

Kegiatan diawali dengan perizinan resmi dari pihak Fakuktas Keperawatan Universitas Sumatera Utara kepada pihak Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Sebelum melakukan pengumpulan data, peneliti lebih dahulu memberikan penjelasan kepada responden dalam klien yang dirawat di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Malahayati Medan. Bahwa responden dilindungi dari berbagai aspek dalam penelitian ini Polit Hungler, 2001 yaitu 1 Self determination yaitu peneliti memberi kesempatan kepada responden untuk menentukan apakah bersedia atau tidak bersedia menjadi responden; 2 Privacy yaitu peneliti meyakinkan responden bahwa data yang terkumpul tidak akan disebarluaskan oleh peneliti; 3 Anonimity yaitu peneliti menjaga kerahasiaan identitas responden dengan memberikan kode pada setiap instrument; 4 Confidentiality yaitu peneliti berjanji merahasiakan informasi yang didapatkan dan data yang terkumpul hanya digunakan untuk penelitian; 5 Protection from discomfort yaitu peneliti mengupayakan kenyamanan responden tidak terganggu; 6 Referred yaitu mengadakan rujukan jika diperlukan responden yang memperlihatkan tanda-tanda keluhan psikososial yang diakibatkan kuesioner.; 7 Informed consent yaitu responden menyetujui maka responden diminta untuk menandatangani surat persetujuan. Peneliti akan mengajukan ke komite etik penelitian untuk mendapatkan persetujuan etik ethical clearence. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Rumah Sakit Islam Malahayati merupakan rumah sakit non Pendidikan bertempat di Jalan Diponegoro No. 4 Medan . RSIM ini berdiri di lahan 1.000 m 2 . Rumah Sakit Islam Malahayati adalah Rumah Sakit Swasta yang bergerak dalam bidang pelayanan medis atau kesehatan masyarakat, dengan maksud dan tujuannya adalah untuk membantu pemerintah serta melayani masyarakat dalam bidang peningkatan derajat kesehatan baik kesehatan jasmani, rohani maupun sosial. Rumah Sakit ini berkembang menjadi Rumah Sakit Swasta yang berada di lingkungan Yayasan Rumah Sakit Islam Malahayati dan berada di bawah pimpinan direktur RSIM. Pada tanggal 4 April 1974 dilakukan peletakan batu pertama pembangunan kamar Bedah yang dianggap sebagai awal dibangunnya Rumah Sakit Islam Malahayati, bertepatan dengan Tahun Baru Hijriah 1 Muharram 1395 H 14 Januari 1975 Rumah Sakit ini diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara yang pada waktu itu dijabat oleh Alm. Bapak Marah Halim dengan nama Rumah Sakit Islam Malahayati. Seluruh perawat yang bekerja di Rumah Sakit Islam Malahayati Medan memeluk agama Islam, sehingga setiap perawat yang mendaftar dengan agama lain selain agama islam akan ditolak dikarenakan Rumah Sakit ini menganut kepercayaan islami, hal ini telah diturunkan dari sejarah Rumah Sakit ini. Universitas Sumatera Utara