3 Pelaksanaan Pengujian Audit
Tahap ini disebut juga dengan pekerjaan lapangan yang tujuan utamanya adalah untuk memperoleh bukti audit tentang efektivitas
struktur pengendalian intern klien dan kewajaran laporan keuangan klien. Secara garis besar pengujian audit dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu: a
Pengujian analitis analytical tests. b
Pengujian pengendalian tests of control. c
Pungujian substantive substantive tests. 4
Pelaporan Audit Langkah akhir dari suatu proses pemeriksaan auditor adalah
penerbitan laporan audit. Oleh karena itu, auditor harus menyusun laporan keuangan auditan audited financial statement, penjelasan
laporan keuangan notes to financial statement dan pernyataan pendapat auditor.
2.2.1.5. Jenis dan Tipe Audit
Menurut Mulyadi 2001:30-32 menggolongkan jenis audit menjadi:
1. Audit Laporan Keuangan Financial Statement Audit, adalah audit
yang dilakukan auditor independen terhadap laporan keuangan yang disajikan klien untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran
laporan keuangan tersebut. 2.
Audit Kepatuhan Compliance Audit, adalah audit yang tujuannya untuk menentukan apakah yang diaudit sesuai dengan kondisi atau
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
peraturan tertentu. Hasil audit kepatuhan umumnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang membuat kriteria. Audit kepatuhan
banyak dijumpai dalam pemerintahan. 3.
Audit Operasional Operasional Audit, merupakan review secara sistematik kegiatan organisasi, atau bagian dari padanya, dalam
hubungannya dengan tujuan tertentu. Tujuan audit profesional adalah: a.
Mengevaluasi kinerja; b.
Mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan; c.
Membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut.
Selanjutnya Menurut Sukrisno Agoes 2004:9, meninjau audit berdasarkan:
1. Luasnya pemeriksaan, audit dibedakan menjadi:
a. Pemeriksaan Umum General Audit, suatu pemeriksaan umum
yang dilakukan oleh KAP yang independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan secara keseluruhan. Pemeriksaan tersebut harus dilakukan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik
dengan memperhatikan Kode Etik Akuntan Indonesia yang telah disahkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
b. Pemeriksaan Khusus Special Audit, suatu pemeriksaan terbatas
sesuai dengan permintaan auditer yang dilakukan oleh KAP yang independen, dan pada akhir pemeriksaannya auditor tidak
perlu memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
keuangan secara keseluruhan. Pendapat yang diberikan terbatas pada pola atau masalah tertentu yang diperiksa karena prosedur
audit yang dilakukan juga terbatas. 2.
Jenis pemeriksaan, audit dibedakan menjadi: a.
Pemeriksaan Operasional Operational audit, suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan
akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut
sudah dilakukan secara efektif, efisien, dan ekonomis. b.
Pemeriksaan Ketaatan Compliance Audit, pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah mentaati
peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan manajemen, dewan
komisaris maupun pihak ekstern pemerintah, BAPEPAM, Bank Indonesia, Dirjen Pajak, dan lain-lain. Pemeriksaan dilakukan
baik oleh KAP maupun Bagian Intern Audit. c.
Pemeriksaan Intern Internal Audit, pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan baik terhadap laporan
keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.
d. Pemeriksaan Komputer Computer Audit, pemeriksaan oleh
Kantor Akuntan Publik KAP terhadap perusahaan yang memproses data akuntansinya dengan menggunakan EDP
Electronis data Processing sistem.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.1.6. Tipe Auditor