BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel
3.1.1. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau
menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak variabel tersebut Nazir, 2005: 126
Penelitian ini mengunakan 3 tiga variabel bebas X yaitu Pengalaman Kerja X
1
, Kompetensi X
2
, dan Independensi X
3
, Sedangkan variabel terikatnya yaitu Kualitas hasil pemeriksaan Y.
Adapun definisi operasional dari masang – masing variabel tersebut, yaitu sebagai berikut :
1. Variabel bebas X
a. Pengalaman Kerja X
1
Merupakan pengalaman yang dimiliki oleh auditor dalam melakuan audit laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu
maupun banyaknya penugasan yang ditangani. Indikator untuk mengukur variabel pengalaman kerja yang
digunakan Sukriah dkk, 2009 adalah:lamanya bekerja sebagai auditor, banyaknya tugas pemeriksaan yang telah dilakukan dan
kekeliruan dalam pengumpulan dan pemelihan bukti serta informasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
b. Kompetensi X
2
Merupakan keahlian profesional yang dimiliki oleh auditor sebagai hasil dari pendidikan formal, ujian profesional maupun
keikutsertaan dalam pelatihan, seminar, dan simposium. Indikator untuk mengukur variabel kompetensi yang
digunakan Sukriah dkk, 2009 adalah rasa ingin tahu, dapat menerima, mampu bekerjasama, memiliki kemampuan,
pengetahuan dan keahlian dalam wawancara.
c. Independensi X
3
Merupakan sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain dan tidak tergantung pada orang lain.
Indikator untuk mengukur variabel independensi yang digunakan Sukriah dkk, 2009 adalah penyusunan program audit,
pemeriksaan, pelaksanaan pemeriksaan dan pelaporan.
2. Variabel Terikat Y
Kualitas hasil pemeriksaan
Merupakan ukuran pelaksanaan audit apakah telah dilaksanakan sesuai dengan Standar Auditing yang telah ditetapkan oleh Ikatan
Akutansi Indonesia, dalam hal ini Standar Auditing merupakan penentuan mutu kualitas kinerja serta seluruh tujuan yang harus
dicapai dalam audit laporan keuangan. Indikator untuk mengukur variabel kualitas hasil pemeriksaan
yang digunakan Sukriah dkk, 2009 adalah ruang lingkup, review,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
pengumpulan dan pengujian bukti, kertas kerja, kode etik, laporan hasil pemeriksaan, laporan mengungkapkan masalah dan laporan yang
dihasilkan harus akurat.
3.1.2. Teknik Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval, sedangkan teknik pengukurannya menggunakan teknik Semantik
Differential, yang mempunyai skala 7 poin, dengan pola sebagai berikut: 1 2 3 4 5 6 7
Jawaban dengan nilai 1 sampai 3 berarti cenderung sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan, sedangkan nilai 4 merupakan
nilai tengah antara sangat tidak setuju dan sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan, jawaban antara 5 sampai 7 berarti cenderung sangat setuju
dengan pernyataan yang diberikan..
Sangat tidak setuju Sangat setuju
3.2. Teknik Penentuan Sampel
3.2.1. Populasi
Populasi merupakan kelompok subyek yang memiliki ciri-ciri atau karakteristik tertentu yang berbeda dengan kelompok subyek atau obyek
yang lain dan kelompok tersebut akan dikenai generalisasi dari hasil penelitian Sumarsono, 2004:44.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik KAP di Surabaya Pusat Surabaya
Timur minimal selama 3 tiga tahun, dengan alasan bahwa semakin
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
berpengalaman seorang auditor, maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik dan tercatat ada 10 Kantor Akuntan Publik KAP dengan 105
Auditor sesuai dengan data dari www.iapi.or.id.
3.2.2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari sebuah populasi, yang mempunyai ciri dan karakteristik yang sama dengan populasi tersebut, karena itu sebuah
sampel harus merupakan representative dari sebuah populasi Sumarsono, 2004:44.
Teknik pengambilan sampel merupakan bagian dalam melaksanakan suatu penelitian. Untuk itu teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah probability sampling penarikan sampel secara acak, dengan metode yang digunakan adalah sampel
random sampling yaitu setiap populasi mempunyai peluang yang sama untuk ditarik sebagai sampel Sumarsono, 2004 : 46.
Untuk mengetahui jumlah responden yang akan dijadikan sampel digunakan rumus slovin, yaitu sebagai berikut :
n =
2
1 Ne
N
Umar, 2007 : 74 Dimana :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi 105 Auditor
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sample yang masih dapat ditolelir atau diinginkan e = 10.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Cara Perhitungan : n =
2 1
, .
105 1
105
n = 52 responden Berdasarkan dari perhitungan di atas, maka jumlah anggota sampel
yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 52 Auditor.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
3.3.1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Data Primer Data primer merupakan sumber data yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli pihak pertama Ikhsan dan Ishak, 2005: 109. Sumber Data primer dalam penelitian ini berasal dari jawaban
Kuesioner yang disebar pada 52 Auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik KAP di Surabaya Pusat dan Surabaya Timur dan
dijadikan sampel 2.
Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh peneliti
secara tidak langsung melalui media perantara. Ikhsan dan Ishak, 2005 : 109.
Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Directory Kantor Akuntan Publik mengenai jumlah Kantor Akuntan
Publik KAP di Surabaya yang masih aktif dan terdaftar pada tahun 2009
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.3.2. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan memberikan Anket Kuisioner kepada responden. Menurut
Nazir 2005 : 246 Anket Kuisioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara pembagian lembar pertanyaan yang harus diisi oleh responden
guna melengkapi data.
3.4. Uji Kualitas Data
3.4.1. Uji Validitas Data
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur itu kuesioner mengukur apa yang diinginkan. Suatu kuesioner
dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh kuesioner tersebut
Ghozali, 2006: 135. Dasar analisis yang digunakan menurut Ghozali, 2006: 49. yaitu
sebagai berikut : 1.
Jika r hitung positif, serta r hitungl r tabel maka butir atau variabel tersebut valid.
2. Jika r hitung negatif, serta r hitung r tabel maka butir atau variabel
tersebut tidak valid.
3.4.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indicator dari variable atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2006: 41.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Cronbach Alpha 0,60, maka konstruk atau variabel tersebut adalah reliabel Nunnally, 1960
dalam Ghozali, 2006: 46.
3.4.3. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah suatu alat uji yang bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel bebas atau terikat mempunyai
distribusi normal atau tidak Sumarsono, 2004:40. Untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal, dapat diuji dengan metode
Kolmogorov Smirnov Dasar analisis yang digunakan yaitu nilai signifikansi atau nilai
probabilitasnya Asymp sig 2-tailed 5, maka butir atau item pertanyaan tersebut adalah berdistribusi normal Sumarsono, 2004 :40
Pedoman dalam pengambilan keputusan apakah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah Sumarsono, 2004: 43
1. Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5 maka
distribusi adalah tidak normal. 2.
Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih besar dari 5 maka distribusi adalah normal.
3.5. Asumsi Klasik
Persamaan regresi linier berganda harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan melalui uji regrasi ini
tidak bias Sesuai dengan tujuan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Untuk mengambil keputusan BLUE, maka harus dipenuhi diantaranya tiga asumsi klasik yang tidak boleh dilanggar oleh persamaan tersebut, yaitu
Gujarati, 1999 : 153
1. Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara korelasi pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi
dengan cara uji Durbin-Watson DW test, dengan ketentuan, yaitu sebagai berikut : Santoso, 2001 : 218
a. Angka D-W di bawah - 2, hal ini berarti bahwa ada Autokolerasi
positif. b.
Angka D-W diantara -2 sampai +2, hal ini berarti bahwa tidak ada Autokolerasi.
2. Multikolineritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.
Salah satu cara untuk mengetahui adanya multikoliniaritas adalah dengan melihat nilai VIF Variance Inflation Factor.
Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai VIF Variance Inflation Factor 10, maka hal ini berarti dalam persamaan regresi
tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau bebas Multikolinieritas Ghozali, 2006 : 57-59
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heteroskedastisitas adalah dengan uji korelasi rank
spearman Dasar analisis yang digunakan yaitu jika nilai Sig 2-tailed
0,05, maka hal ini berarti dalam model regresi tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lainnya atau bebas Heteroskedastisitas Santoso, 2001 : 161
3.6. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis