berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai melalui penggunaan prosedur tersebut. Standar auditing, yang berbeda dengan prosedur auditing
berkaitan dengan tidak hanya kualitas professional auditor namun juga berkaitan dengan pertimbangan yang digunakan dalam pelaksanaan
auditnya dan dalam pelaksanaan auditnya dan dalam laporannya”.
2.2.7. Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan
Sesuai dengan standar umum dalam Standar Profesional Akuntan Publik bahwa auditor disyaratkan memiliki pengalaman kerja yang cukup
dalam profesi yang ditekuninya, serta dituntut untuk memenuhi kualifikasi teknis dan pengalaman dalam bidang industria yang digeluti kliennya
Arens, 2004. Pengalaman auditor akan terus meningkat seiring dengan makin banyaknya audit yang dilakukan serta kompleksitas transaksi
keuangan perusahaan yang diaudit, sehingga akan menambah dan memperluas pengetahuannya di bidang auditing Christiawan, 2002.
Harhinto 2004 dalam Puspita 2009 mengatakan bahwa pengalaman auditor berhubungan positif dengan kualitas audit. Dan Widhi
2006 dalam Puspita 2009 memperkuat penelitian tersebut dengan sampel yang berbeda yang menghasilkan temuan bahwa semakin
berpengalaman auditor maka semakin tinggi tingkat kesuksesan dalam melaksanakan audit.
2.2.8. Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Auditor selain harus ahli di bidang auditing juga harus punya kompetensi yang memadai sehingga ia mampu melaksanakan audit dan
dapat mengumpulkan bukti kompeten dimana bukti yang kompeten digunakan auditor sebagai dasar dalam pemberian opini audit. Selain itu
auditor harus memiliki pengetahuan untuk memahami entitas yang di audit, kemudian auditor harus memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam
tim serta kemampuan dalam menganalisa permasalahan Sukriah dkk, 2009.
Selanjutnya menurut Christiawan 2002: 85 pendidikan formal, pelatihan dan pengalaman merupakan komponen dasar kompetensi akuntan
publik yang memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit. Menurut Alim 2007 menyebutkan bahwa kualitas audit dapat dicapai jika auditor
memiliki kompetensi yang baik, dimana kompetensi tersebut terdiri dari dua dimensi yaitu pengalaman dan pengetahuan, hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Libby 1989, Ashton 1991, Choo dan Trootman 1991 dalam Mayangsari 2003. Selain itu hal ini juga sesuai
dengan Teori Keseimbangan Equity Theory yang dikembangkan oleh Adam Mangkunegara, 2005 : 120-121 yang menyebutkan bahwa semua
nilai yang diterima oleh karyawan akan dapat menunjang pelaksanaan kerja yang artinya jika seorang auditor memiliki sikap kompetensi yang tinggi
maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik
2.2.9. Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan