2.2.1.8. Perbedaan Akuntan Publik dan Auditor Independen
Menurut Mulyadi 2002:52 Kantor Akuntan Publik KAP merupakan tempat penyediaan jasa oleh profesi akuntan publik bagi
masyarakat. KAP menyediakan berbagai jasa bagi masyarakat berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik, yaitu :
1. Jasa audit atas laporan keuangan historis,
2. Jasa atestasi atas laporan keuangan prospektif atau asersi lain yang
dicantumkan dalam laporan keuangan historis, 3.
Jasa akuntansi dan review, dan 4.
Jasa konsultasi. Karena akuntan yang bekerja di kantor akuntan publik dapat
mengerjakan berbagai penugasan dalam berbagai jenis jasa tersebut, maka perlu diadakan pembedaan istilah: akuntan publik dan auditor
independen. Akuntan publik adalah akuntan yang berpraktik dalam kantor akuntan publik, yang menyediakan berbagai jasa yang diatur
dalam Standar Profesional Akuntan Publik auditing, atestasi, akuntansi dan review, dan jasa konsultasi. Auditor Independen
adalah akuntan yang melaksanakan penugasan audit atas laporan keuangan historis, yang menyediakan jasa audit atas dasar standar
auditing yang tercantum dalam Standar Profesional Akuntan Publik.
2.2.2. Perbedaan Auditing dengan Akuntansi
Auditing mempunyai sifat analisis, karena akuntan publik memulai pemeriksaannya dari angka-angka dalam laporan keuangan, lalu
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dicocokkan dengan neraca saldo trial balance, buku besar general ledger, buku harian special journals, bukti-bukti pembukaan
documents, dan subbuku besar sub ledger. Sedangkan Akuntansi accounting mempunyai sifat konstruktif, karena disusun mulai dari bukti-
bukti pembukuan, buku harian, buku besar dan subbuku besar, neraca saldo sampai menjadi laporan keuangan Agoes, 2004:7. Accounting dilakukan
oleh pegawai perusahaan bagian akuntansi dengan berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan, sedangkan auditing dilakukan oleh akuntan
publik khususnya finansial audit dengan berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik.
Sedangkan menurut Arens dan Leobecke 1997:3 akuntansi merupakan proses pencatatan, pengelompokkan, dan pengikhtisaran
kejadian-kejadian ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis dengan tujuan menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan. Dalam auditing data akuntansi, yang menjadi pokok adalah menentukan apakah informasi yang tercatat telah mencerminkan dengan
benar kejadian ekonomi pada periode akuntansi.
2.2.3. Pengalaman Kerja
Pengalaman audit adalah pengalaman auditor dalam melakukan audit laporan keuangan baik dari segi lamanya waktu maupun banyaknya
penugasan yang pernah ditangani. Libby dan Frederick 1990 dalam Suraida 2005 menemukan bahwa semakin banyak pengalaman auditor
semakin dapat menghasilkan berbagai macam dugaan dalam menjelaskan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
temuan audit. Dalam hal pengalaman, penelitian-penelitian dalam bidang psikologi yang telah dikutip oleh Jeffrey 1996 dalam Suraida 2005
memperlihatkan bahwa seseorang yang lebih banyak pengalaman dalam suatu bidang subtantif memiliki lebih banyak hal yang tersimpan dalam
ingatannya dan dapat mengembangkan suatu pemahaman yang baik mengenai peristiwa-peristiwa.
Akuntan pemeriksa yang berpengalaman juga memperlihatkan tingkat perhatian selektif yang lebih tinggi terhadap informasi yang relevan
Davis, 1996 dalam Suraida 2005. Selanjutnya Tubbs 1992 dalam Suraida 2005 menemukan dalam salah satu penelitiannya bahwa akuntan
pemeriksa yang berpengalaman menjadi sadar menegenai kekeliruan- kekeliruan yang tidak lazim.
Pengalaman membentuk seorang akuntan publik menjadi terbiasa dengan situasi dan keadaan dalam setiap penugasan. Pengetahuan akuntan
publik tentang pendeteksian kekeliruan semakin berkembang karena pengalaman kerja Arleen dkk, 2008.
Puspita 2009 mengatakan semakin berpengalaman seorang auditor semakin mampu dia menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam tugas-
tugas yang semakin kompleks.
2.2.4. Kompetensi