Auditor selain harus ahli di bidang auditing juga harus punya kompetensi yang memadai sehingga ia mampu melaksanakan audit dan
dapat mengumpulkan bukti kompeten dimana bukti yang kompeten digunakan auditor sebagai dasar dalam pemberian opini audit. Selain itu
auditor harus memiliki pengetahuan untuk memahami entitas yang di audit, kemudian auditor harus memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam
tim serta kemampuan dalam menganalisa permasalahan Sukriah dkk, 2009.
Selanjutnya menurut Christiawan 2002: 85 pendidikan formal, pelatihan dan pengalaman merupakan komponen dasar kompetensi akuntan
publik yang memiliki pengaruh positif terhadap kualitas audit. Menurut Alim 2007 menyebutkan bahwa kualitas audit dapat dicapai jika auditor
memiliki kompetensi yang baik, dimana kompetensi tersebut terdiri dari dua dimensi yaitu pengalaman dan pengetahuan, hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Libby 1989, Ashton 1991, Choo dan Trootman 1991 dalam Mayangsari 2003. Selain itu hal ini juga sesuai
dengan Teori Keseimbangan Equity Theory yang dikembangkan oleh Adam Mangkunegara, 2005 : 120-121 yang menyebutkan bahwa semua
nilai yang diterima oleh karyawan akan dapat menunjang pelaksanaan kerja yang artinya jika seorang auditor memiliki sikap kompetensi yang tinggi
maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik
2.2.9. Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Independensi akuntan publik merupakan dasar utama kepercayaan masyarakat pada profesi akuntan publik dan merupakan salah satu faktor
yang sangat penting untuk menilai mutu jasa audit. Agoes, 2004 : 33. Akuntan publik tidak dapat memberikan opini yang objektif jika ia
tidak independen. Meskipun auditor memiliki kemampuan teknis yang cukup, masyarakat tidak akan percaya jika mereka tidak independen. Oleh
karena itu cukuplah beralasan bahwa untuk menghasilkan laporan audit yang berkualitas diperlukan sikap independen dari auditor.
Trisnahningsih 2007 menyatakan bahwa independensi akuntan publik merupakan salah satu karakter yang sangat penting untuk profesi
akuntan publik dalam melaksanakan tugas dari kliennya. Maka dapat disimpulkan, bahwa seorang akuntan publik harus selalu mempertahankan
sikap mental independennya dalam setiap pelaksanaan audit, dengan pelaksaan audit yang sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia maka akuntan publik dapat memberikan kualitas audit yang dapat dipercaya sesuai dengan harapan para pemakai laporan
keuangan. Penelitian yang dilakukan oleh Alim 2007 membuktikan secara
empiris bahwa independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Shockly 1981,
De Angelo 1981, Knapp 1985, Deis dan Giroux 1992, Mayangsari 2003. Selain itu hal ini juga sesuai dengan Teori Pengharapan
Expectancy Theory. Teori ini telah dikembangkan sejak tahun 1930-an oleh Kurth Levin dan Edward Tolman yang mengatakan bahwa terdapat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
hubungan yang erat antara pengertian dari seseorang mengenai suatu tingkah laku dengan yang ingin diperolehnya sebagai harapan, hal ini
berarti dengan adanya sikap independensi yang tinggi, maka diharapkan kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik Indriyo dan I Nyoman,
2000:30.
2.3. Kerangka Pikir
Berdasarkan landasan teori dan penelitian sebelumnya, untuk memudahkan analisis, serta untuk pendukung hasil penelitian, maka dapat
digambarkan dalam suatu bagan kerangka piker, yang disajikan pada gambar 2.1, sebagai berikut.
Gambar. 2.1 : Diagram Kerangka Pikir
Independensi X3
Pengalaman kerja X1
Kompetensi X2
Kualitas hasil pemeriksaan Y
Uji Statistik Regresi Linier Berganda
2.4. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.