Sejarah Berdirinya Akuntan Publik Fungsi Akuntan Publik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Sejarah Berdirinya Akuntan Publik

Profesi akuntan di Indonesia ada seiring dengan keluarnya lulusan pertama dalam pendidikan akuntan pada tahun 1957. Akuntan merupakan suatu gelar profesi yang dilindungi oleh Undang – Undang No. 34 Tahun 1954, didalamnya terdapat hal-hal yang perlu diketahui diantaranya, yaitu seperti: 1. Akuntan harus sarjana lulusan fakultas Ekonomi perguruan tinggi negeri atau mempunyai ijazah yang disamakan. 2. Akuntan tersebut harus terdaftar dalam register Negara yang diselenggarakan oleh Departemen Keuangan dan memperoleh ijin mempergunakan gelar Akuntan dari departemen tersebut. 3. Menjalankan pekerjaan akuntan dengan memakai nama kantor akuntan, biro akuntan, atau nama lain yang memuat nama akuntan atau akuntansi hanya diijinkan jika pemimpin kantor atau biro tersebut dipegang oleh seorang atau beberapa orang akuntan. Profesi akuntan publik timbul, disebabkan karena pihak luar perusahaan memerlukan jasa pihak ketiga yang tidak memihak untuk menilai keandalan atas pertanggung jawaban laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen perusahaan didalam menyajikan laporan keuangan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.1.2. Fungsi Akuntan Publik

Akuntan Publik merupakan bagian dari proses pasar dan kegiatan pasar modal. Akuntan diharapkan dapat menjadi penengah antara investor atau calon investor dengan perusahaan. Investor atau calon investor ini merupakan sebagian dari masyarakat luas yang memerlukan informasi mengenai perusahaan dan fungsi akuntan di sini adalah untuk memberikan pernyataan bahwa informasi yang disediakan oleh pihak perusahaan adalah benar atau tidak menyesatkan investor atau calon investor. Dengan cara memeriksa laporan keuangan, akuntan menambah kredibilitas Kepercayaan terhadap laporan keuangan tersebut. Laporan keuangan dianggap sudah layak karena telah diperiksa oleh seseorang yang ahli dan professional dan kedudukannya tidak memihak.

4.1.3. Ketentuan dan Peraturan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengalaman, Independensi dan Skeptisme Profesional, Auditor terhadap Pendeteksian Kecurangan (Studi Empiris pada KAP di Wilayah Jakarta)

9 46 147

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor di Kap Wilayah Surakarta dan DIY).

0 3 14

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS AUDIT Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor di Kap Wilayah Surakarta dan DIY).

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Pengalaman Kerja Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Auditor di Kap Wilayah Surakarta dan DIY).

0 3 9

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, OBYEKTIFITAS, INTEGRITAS, KOMPETENSI DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris Pada Auditor di KAP Wilayah Surabaya Timur).

0 1 111

PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP OPINI AUDITOR (studi empiris pada KAP di wilayah Surabaya Timur dan Barat).

1 3 125

PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP OPINI AUDITOR ( Studi empiris pada KAP di wilayah Surabaya Timur dan Barat ).

0 1 127

PENGARUH PENGALAMAN KERJA, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI AUDITOR TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN (Studi Empiris Pada KAP di Wilayah Surabaya Pusat dan Surabaya Timur) SKRIPSI

0 1 17

PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP OPINI AUDITOR (studi empiris pada KAP di wilayah Surabaya Timur dan Barat) SKRIPSI

0 0 20

PENGARUH PENGALAMAN AUDIT, KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP OPINI AUDITOR (studi empiris pada KAP di wilayah Surabaya Timur dan Barat) SKRIPSI

0 0 18