D. Validasi Data
Pengumpulan data untuk sebuah studi kasus ialah mengecek data kita dengan berbagai metode dan berbagai sumber. Dengan menggunakan observasi
berperanserta participant observation, maka akan lebih meningkatkan kekuatan data yang telah diperoleh dan data yang diperoleh menjadi luas, konsisten dan
tuntas. Triangulasi selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga
dilakukan untuk memperkaya data.
E. Teknik Analisis Data
Bogdan Sugiyono, 2010 menyatakan bahwa, analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Setelah data
dikumpulkan maka langkah selanjutnya adalah melakukan analisis data. Pembuatan kode coding menurut Miles dan Huberman dalam Ahmad,
2014: 209, adalah etiket atau label untuk menandai unit-unit makna pada informasi deskriptif atau inferensial yang disetujui selama suatu kajian. Menurut
Ahmad 2014: 210, pengkodean data adalah pekerjaan yang berat dari penumpukan data mentah ke dalam tumpukan yang dapat dikelola. Pembuatan
kode merupakan tahapan terpenting pada penelitian kualitatif, maka langkahnya harus dilakukan secara disiplin. Berikut aplikasi pembuatan kode coding:
1. Catatan Awal Catatan yang dibuat saat peneliti melakukan wawancara atau
observasi. Biasanya catatan awal ini ditulis dalam kalimat yang tidak sempurna karena peneliti mengejar informasi selama observasi atau
wawancara. Peneliti menggunakan singkatan-singkatan tertentu, yang tetap dimengerti oleh peneliti.
2. Catatan Lanjut Catatan yang dilakukan sesegera mungkin setelah masing-masing
sesi lapangan. Setelah peneliti melakukan observasi atau wawancara, peneliti menyempurnakan catatan awal dengan membetulkan huruf-huruf
atau singkatan-singkatan yang digunakan sehingga menjadi kalimat yang sempurna dan komunikatif.
3. Penulisan Transkip dan Pemberian Kode Crewell dalam Ahmad,
2014: 223, mengemukakan bahwa penghimpunan data lapangan peneliti menghimpun teks atau kata-kata
melalui wawancara dengan subjek atau dengan menulis catatan selama observasi. Prosedur yang paling lengkap adalah memiliki seluruh
wawancara dan semua catatan lapangan yang ditranskripkan. Proses pemberian kode terhadap data informasi atau teks, yaitu
dengan mengetik atau mengkopi dari teks yang sudah diketik dalam komputer. Formatnya dengan membuat tabel yang berisi kolom nomor
baris dan kolom data teks. Nomor baris menunjukkan tentang posisi
kutipan informasi data. Nomor baris memiliki fungsi mempermudah bagi peneliti atau orang lain untuk menelusuri posisi informasi data
dalam transkrip. 4. Membuat Kategori
Pada tahap terakhir, yaitu kategorisasiklasifikasi, peneliti memenggal teks dari tumpukan teks yang sangat banyak dan dipindahkandiletakkan
pada unsur-unsur kategori tertentu sesuai dengan fokus penelitian. Membuat kategorisasi akan membantu peneliti untuk mengetahui teks-
teks tertentu yang digunakan untuk kepentingan analisis. Peneliti, pada tahapan ini membuat format kategori data, sehingga
peneliti mudah untuk mengetahui teks-teks tertentu yang diperlukan untuk kepetingan analisis. Menurut Silverman dalam Ahmad, 2014: 228,
kategori-kategori digunakan dengan cara yang terstandar, sehingga peneliti lain pun dapat mengkategorikan dengan cara yang sama