Secara Kajian Keilmuan Secara Praktis

tegangan dengan perilaku menyenangkan dan menghindari kesakitan, disebut dengan prinsip kesenangan Olson Hergenhahn, 2013. Struktur kepribadian selanjutnya adalah ego. Ego berkembang dan upaya untuk mencocokkan khayalan-hkhayalan yang dibentuk oleh id dengan kejadian-kejadian di dunia nyata Olson Hergenhahn, 2013. Cara kerja ego untuk mengurangi ketegangan adalah dengan menciptakan perilaku sesuai dengan pengalaman-pengalaman yang sungguh bisa memuaskan kebutuhan-kebutuhannya yang terbentuk dari id, dengan begitu ego menolerasi ketegangan dengan cara berpikir yang rasional. Fungsi ego adalah dapat mengontrol tindakan-tindakan, karena ego yang memilih dimana lingkungan yang akan diberikan respon, dan memutuskan insting- insting manakah yang akan dipuaskan dan bagaimana caranya. Jika id disebut dengan prinsip kesenanangan, ego disebut dengan prinsip kenyataan. Namun, terkadang kita harus menyampingkan kenyataan untuk memenuhi tegangan dari id, yang selalu mendorong untuk menghindari rasa menyakitkan atau mengancam. Dorongan untuk menyampingkan kenyataan untuk menghindari rasa menyakitkan atau mengancam itu disebut dengan mekanisme pertahanan diri Friedman Schustack, 2006. Manusia merupakan makhluk sosial, dengan begitu kita akan hidup dengan orang lain, keluarga dan masyarakat disekitar. Di lingkungan masyarakat dan keluarga yang kita tinggal, tentunya mempunyai nilai yang dianut oleh masyarakat maupun orangtua. Nilai-nilai, cita-cita dan hukuman-hukuman yang telah dialami oleh seseorang dapat mengontrol perilaku seseorang. Di sinilah cara kerja struktur ke-3 yaitu superego. Superego adalah perwujudan internal dari nilai-nilai dan cita-cita tradisional masyarakat sebagaimana diterangkan orangtua kepada anak, dan dilaksanakan dengan cara memberinya hadiah-hadiah atau hukuman- hukuman Hall Lindzey, 1993. Dengan kata lain, bergantung nilai-nilai yang dianut oleh orangtuanya, apakah perilaku anak diberikan penguatan atau hukuman. Superego berkembang sepenuhnya ketika kontrol diri menggantikan kontrol orangtua langsung atau lingkungan Olson Hergenhahn, 2013. Superego memiliki 3 fungsi, yaitu: 1 merintangi impuls-impuls id, terutama impuls-impuls seksual dan agresif, karena inilah impuls-impuls yang peryataannya sangat dikutuk oleh masyarakat, 2 mendorong ego untuk menggantikan tujuan realistis dengan tujuan- tujuan moralitas, 3 superego mengejar kesempurnaan, karena itu cenderung untuk menentang id maupun ego, dan membuat dunia menurut gambarannya sendiri Hall Lindzey, 1993. Contoh proses pembentukan mekanisme pertahanan diri dalam penelitian ini adalah id di dalam individu wanita maskulin adalah ingin dimengerti atau diterima penampilannya, cara berfikir dan bertingkah laku seperti laki-laki dengan lingkungan disekitarnya. Wanita maskulin tidak ingin berubah karena adanya keinginan dan nyaman dengan penampilan saat ini. Supergo wanita maskulin, di kehidupan bermasyarakat mempunyai