Pertumbuhan Jasmani dan Riwayat Kesehatan Ciri-ciri Kepribadian

Subjek juga mengutarakan kecemasan kepada peneliti, ketika mendapatkan masalah tanpa menceritakan kepada orang lain. Subjek merasa tidak ingin dianggap menyukai sesama jenis karena penampilannya yang maskulin. Kecemasan yang diutarakan oleh subjek ini, diutarakan ketika subjek diperhatikan oleh orang lain yang tidak mengenal dirinya tetapi sudah menilai dirinya. Walaupun orang lain tersebut tidak mengatakan apapun dengan subjek, tetapi subjek sudah merasa bahwa dirinya dinilai negativ dengan orang lain, hal ini dapat dilihat ketika subjek mengutarakan kecemasannya: “Yoo, ra piye-piye dia nganggep aku suka cewek paling.” OSRS-PART13 Subjek mengutarakan perasaan bahwa dirinya tersinggung jika dirinya dinilai sebagai laki-laki ketika dilihat secara langsung maupun dilihat melalui foto. Subjek mengutarakan perasaannya kepada peneliti, tetapi tidak disampaikan oleh orang lain. Subjek mengutarakan: “Kalo tersinggung, aku bisa apa de? Mau dijelasin? Paling yoo wong manggut-manggut wae tohh. Persepsi mereka udah kayak gitu. Sakit hati siihh, tapi yaa udahlah biarin aja.” OSRS-PART27-29 C. Pembahasan Dari beberapa mekanisme pertahanan diri, subjek melakukan : rasionalisasi dan represi. Subjek melakukan beberapa mekanisme pertahanan diri karena mengalami sumber-sumber kecemasan seperti: kecemasan pada penilaian orang lain dengan penampilan saat ini, kecemasan tidak bisa mendapatkan perhatian dari laki- laki, kecemasan terhadap persepsi dan harapan masyarakat tentang wanita. Subjek melakukan mekanisme pertahanan diri rasionalisasi, seseorang melakukan mekanisme pertahanan diri dengan memakai rasionalisasi, akan berusaha untuk membenarkan tindakan-tindakan yang dilakukan terhadap diri sendiri maupun orang lain Bernard Poduska 1990. Subjek merasionalkan dan memberikan alasan yang dapat diterima oleh masyarakat dengan penampilannya dan perilakunya seperti laku-laki. Subjek mengutarakan bahwa sebagai perempuan haruslah mempunyai peran yang sama dengan laki-laki. Subjek mengutarakan pendapat tersebut diperkuat dengan subjek mengerjakan yang biasa dilakukan oleh laki-laki seperti pekerjaan di rumah, subjek mengutarakan bahwa di dalam keluarganya tidak mempunyai anak laki-laki sehingga subjek merasa bertanggung jawab sebagai anak laki-laki terlebih ketika Ayah subjek tidak ada di rumah. Pekerjaan yang biasa dilakukan laki-laki seperti mengangkat barang-barang, membersihkan saluran air yang tidak mengalir. Pekerjaan yang dilakukan subjek dirumah, membuat dirinya berpendapat bahwa pekerjaan yang dilakukan laki-laki, perempuan haruslah menguasainya. Dengan melakukan mekanisme ini, individu akan merasa kelegaan dan terhindar dari rasa bersalahnya, karena perasaan yang menyakitkan dapat diberikan alasan yang lebih rasional Poduska, 1990. Subjek akan merasa kelegaan untuk berpenampilan dengan mencari pekerjaan yang bisa membebaskan cara penampilan pekerjanya. Subjek mengutarakan bahwa dirinya mencari pekerjaan yang tidak mengatur dari segi penampilannya, sehingga subjek mempunyai kebebasan untuk berpenampilan. Subjek juga merasionalisasikan bahwa dirinya bisa berperan sebagai laki-laki seperti saat ini, sehingga dirinya siap jika menjadi single parent atau tidak menikah. Subjek menafsirkan sebuah perilakunya yang mempunyai perilaku maskulin, menjadi lebih rasional dan dapat diterima Hidayat, 2011. Perilakunya yang maskulin, memberikan penjelasan bahwa dengan dirinya yang seperti ini membuat dirinya akan siap jika dirinya nanti menjadi single parent. Subjek mempunyai perasaan yang menyakitkan atas penilaian orang lain terhadap perilakunya, perasaan yang menyakitkan tersebut dapat diberikan alasan yang rasional dan dapat diterima oleh orang lain. Mekanisme pertahanan lain yang dilakukan subjek adalah represi. Untuk berhasil dalam mencegah timbulnya kembali kecemasan, maka rasa kecemasan harus disembunyikan dalam bentuk lambang tertentu Hall dan Lindzey, 1993. Subjek melakukan mekanisme pertahanan diri represi ketika subjek hanya mengutarakan isi hatinya atau ketakutan-ketakutan kepada peneliti namun tidak berani disampaikan