Penarikkan kesimpulan
dalam penelitian
ini dengan
cara membandingkan hasil pekerjaan siswa dan hasil wawancara maka dapat
ditarik kesimpulan jenis dan penyebab terjadinya kesalahan, yang sering disebut dengan teknik triangulasi. Teknik triangulasi yang digunakan pada
penelitian ini adalah triangulasi waktu, atau dilakukan dengan subyek serta pertanyaan atau soal yang sama namun pada waktu yang berbeda.
H. Validitas dan Reliabilitas
Sebelum melaksanakan penelitian di SMA Seminari Mertoyudan, penelti melakukan uji coba soal tes di kelas XI IPA. Tes uji coba diikuti oleh 28 siswa
kelas XI IPA. Soal uji coba yang digunakan dalam penelitian berupa essai sebanyak 7 soal dengan skor maksimal masing-masing nomor 10, sehingga jika
siswa dapat menjawab dengan benar memperoleh skor maksimal 70. Uji coba dilakukan oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui validitas butir soal dan
reliabilitas. Selain itu peneliti juga dapat memperkirakan apakah waktu yang diberikan sudah cukup atau belum dan peneliti juga dapat mendapat gambaran
kesalahan apa saja yang sering dilakukan siswa ketikan menyelesaikan soal limit fungsi aljabar.
Melalui tes uji coba, waktu yang diberikan ternyata masih kurang, yaitu 40 menit sehingga peneliti memberi kelonggaran waktu pada siswa 10 menit
tambahan dan siswa dapat menyelesaikan semua soal.
1. Validitas isi Validitas isi adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrument dalam Arikunto, 2010: 65. Validitas isi berkenaan dengan isi dan format dari instrument. Sebuah tes dikatakan
memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan dalam Arikunto 2010: 67.
Penyelidikan mengenai validitas alat ukur dapat dilakukan dengan menggunakan pendapat pakar atau disebut sebagai validasi pakar. Validasi
pakar bertujuan untuk mengetahui kelayakan soal yang akan diberikan oleh siswa. Validasi pakar digunakan untuk mengurangi kesalahan yang akan
muncul karena peneliti belum berpengalaman dalam membuat soal. Peneliti sebelumnya melakukan validasi ini kepada dosen yang merupakan pakar
dalam kalkulus, kemudian melakukan validasi kepada guru mata pelajaran matematika di SMA Seminari Mertoyudan.
Soal yang telah divalidasi pakar kemudian diujikan kepada siswa kelas XI IPA. Hasil dari tes uji coba pada siswa kelas XI IPA kemudian
dihitung menggunakan rumus korelasi product moment angka kasar untuk melihat validitas butir soal yang dibuat. Rumus korelasi product moment
angka kasar adalah sebagai berikut:
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Keterangan:
xy
r = Koefisien validitas
X = hasil pengukuran suatu tes yang ditentukan validitasnya
Y = kriteria yang dipakai
Perhitungan validitas
menggunakan taraf
signifikansi 5.
Berdasarkan tabel r untuk N = 28 maka
tabel
r = 0,374. Sebaliknya jika
tabel hitung
r r
artinya soal tes diagnostik tersebut tidak valid, maka soal
tersebut harus direvisi atau ada nomor soal yang harus dihilangkan. Berdasarkan hasil uji coba soal yang telah dilaksanakan dengan
28
N dengan taraf signifikasi 5 maka
374 ,
tabel
r . Butir soal
dikatakan valid jika 374
,
hitung
r . Dari 7 soal yang diuji cobakan
menunjukkan bahwa semua soal valid. Tabel 3.3
Validitas Soal Uji Coba
No Soal
hitung
r
tabel
r
Keterangan 1
0,555
0,374 Valid
2 0,452
Valid 3
0,376 Valid
4 0,730
Valid 5
0,893 Valid
6 0,888
Valid 7
0,596 Valid
Dapat dilihat pada tabel 3.3 bahwa tiap butir soal sudah valid. Oleh sebab itu peneliti tidak mengubah soal mengurangi soal pada tes diagnostik
2. Reliabilitas Reliabilitas terkait dengan pemotretan data tersebut dengan benar,
maka konsep reliabilitas terkait dengan pemotretan berkali-kali dalam Arikunto, 2010: 86. Instrument yang baik adalah instrumen yang dapat
dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Hasil ukur dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pengukuran terhadap kelompok
subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, kalau aspek yang diukur dalam diri subyek memang belum berubah.
Dalam Arikunto 2010: 108-109 reliabilitas soal bentuk uraian tidak dapat dihitung dengan sembarang rumus. Setiap butir soal uaraian
menghendaki penilaian bertahap. Barangkali butir soal nomor 1 penilaian terendah 0 tertinggi 8, tetapi butir soal nomor 2 nilai tertingginya hanya 5,
dan butir soal nomor 3 sampai 10, dan sebagainya. Untuk keperluan mencari reliabilitas soal keseluruhan perlu juga dilakukan analisis butir soal seperti
halnya soal bentuk objektif. Skor untuk masing-masing butir soal dicantumkan pada kolom item menurut apa adanya. Rumus yang digunakan
adalah rumus Alpha sebagai berikut:
2 2
11
1 1
t i
n n
r α
α
Keterangan:
11
r
= reliabilitas yang dicari
n
= jumlah soal
2 i
α
= jumlah variansi skor tiap-tiap item
2 t
α = variansi total
Dengan nilai koefisien reliabilitas
11
r
sebagai berikut: Tabel 3.4
Tabel Koefisien Reliabilitas
Nilai Koefisien Keterangan
0,800-1,000 Sangat tinggi sekali
0,600-0,799 Tinggi
0,400-0,599 Cukup
0,200-0,399 Rendah
0,200 Sangat rendah
Sebuah tes diakatakan reliable apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan
ketetapan. Setelah
dilakukan perhitungan
dengan menggunakan rumus alpha terhadap hasil uji coba tes diperoleh
776 ,
11
r
. karena
11
r berada dalam rentang 0,600-0,799 maka uji coba tes memiliki
reliabilitas yang tinggi.
56
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN