soal latihan pada siswa. Selain menjadi observer, tugas peneliti adalah membantu siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti berkeliling
dan mengarahkan siswa jawaban-jawaban siswa yang kurang tepat. Ada juga siswa yang langsung menghampiri peneliti untuk menanyakan cara
penyelesaian soal tersebut. Peneliti diberi kepercayaan oleh guru pelajaran untuk mengatasi
kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal latihan limit fungsi aljabar. Pada saat pembelajaran berlangsung, peneliti
menemukan berbagai macam kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal latihan yang diberikan oleh guru, serta siswa tidak bisa
mengatur waktu dalam menyelesaikan soal. Hal ini terlihat dari hasil pekerjaan siswa, rata-rata siswa hanya dapat menyelesaikan 5-8 soal dalam 1 jam
pelajaran 45 menit. .
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan agar peneliti mengetahui kesalahan-kesalahan apa saja yang sering dilakukan oleh siswa dalam menyelesaikan soal limit
fungsi aljabar. Pertama, peneliti mengoreksi pekerjaan siswa serta menganalisis hasil jawaban siswa tersebut. Jawaban tersebut dikelompokkan ke
dalam jenis-jenis kesalahan menurut Hadar, dkk, Dawkins dan Marpaung yang sudah dipilih oleh peneliti.
Kedua adalah tahap penskoran dimana setiap item soal jika siswa menjawab dengan benar akan mendapat skor maksimum 10. Skor maksimum
yang diperoleh siswa adalah 70 poin. Sehingga untuk penilaian, rumus yang digunakan peneliti adalah
100 7
jumlahskor N
dengan nilai maksimum yang diperoleh siswa 100.
Ketiga, setelah peneliti mengelompokkan jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal dan memperoleh nilai setiap siswa, peneliti
memilih 6 siswa untuk diwawancarai. Pemilihan siswa yang diwawancarai berdasarkan jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal.
Keempat, melakukan wawancara. Kegiatan wawancara dilakukan di luar jam pelajaran yaitu seusai KBM di sekolah selesai dan dilakukan di
perpustakaan. Jenis wawancara yang digunakan oleh peneliti adalah
wawancara tidak terstruktur dengan tujuan agar mengetahui lebih dalam lagi bagaimana cara siswa menyelesaikan soal yang diberikan. Peneliti hanya
menanyakan hasil jawaban yang salah saja, karena tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis kesalahan apa saja yang dilakukan siswa dalam
menyelesaikan soal limit fungsi aljabar. Dari wawancara tersebut peneliti mengajukan pertanyaan sampai mengetahui faktor-faktor penyebab siswa
tersebut melakukan kesalahan. Kelima yaitu melakukan remidiasi. Tujuan dari pengadaan remidiasi
adalah untuk menguranngi siswa melakukan kesalahan atau malah
memunculkan kesalahan baru. Siswa yang mengikuti remidi adalah siswa yang belum mencapai KKM karena siswa yang yang belum tuntas KKM otomatis
adalah siswa yang banyak melakukan kesalahan.
Tes diagnostik dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 Maret 2017 di kelas IPS SMA Seminari Menengah Mertoyudan yang terdiri dari 7 soal uraian. Berikut
ini adalah daftar nilai tes diagnostik siswa kelas XI IPS: Tabel 4.2
Nilai Tes Diagnostik
No Nama Siswa
Nilai Kriteria
1 S1
71,4 Tuntas
2 S2
48,6 Belum Tuntas
3 S3
47,1 Belum Tuntas
4 S4
30 Belum Tuntas
5 S5
77,1 Tuntas
6 S6
51,4 Belum Tuntas
7 S7
57,1 Belum Tuntas
8 S8
78,6 Tuntas
9 S9
77,1 Tuntas
10 S10
82,9 Tuntas
11 S11
71,4 Tuntas
12 S12
85,7 Tuntas
13 S13
51,4 Belum Tuntas
14 S14
67,1 Belum Tuntas
15 S15
77,1 Tuntas
16 S16
77,1 Tuntas
17 S17
95,7 Tuntas
18 S18
75,7 Tuntas
19 S19
47,1 Belum Tuntas
20 S20
61,4 Belum Tuntas
21 S21
82,9 Tuntas
22 S22
75,7 Tuntas
23 S23
75,7 Tuntas
24 S24
65,7 Belum Tuntas
25 S25
95,7 Tuntas
26 S26
95,7 Tuntas
27 S27
85,7 Tuntas
28 S28
37,1 Belum Tuntas
29 S29
65,7 Belum Tuntas
30 S30
40 Belum Tuntas
31 S31
84,3 Tuntas
Data hasil penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif yang dimaksud adalah kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa kelas XI IPS
dalam menyelesaikan soal tes diagnostik pada materi limit fungsi aljabar. Kesalahan yang dilakukan siswa dikelompokkan berdasarkan kategori
kesalahan yang dikemukankan oleh Hadar, dkk, Dawkins dan Marpaung. Berikut ini adalah hasil kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal Limit
Fungsi Aljabar:
Tabel 4.3 Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan soal nomor 1
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis
Kesalahan AK Siswa S4
JK: Kj kesalahan menggunakan logika dalam penarikan kesimpulan
AK: Siswa tidak memberikan langkah- langkah
dalam menjawab
soal dengan jelas.
Keterangan: Siswa yang menjawab dengan benar pada soal nomor 1: S2, S3, S5, S7, S9,
S10, S11, S12, S14, S15, S16, S17, S18, S19, S20, S21, S22, S23, S24, S25, S26, S27, S28, S29, S31.
Tabel 4.4 Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan soal nomor 2
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis
Kesalahan AK Siswa S2
JK: Ke.4 menambahkan notasi limit AK: Siswa menuliskan notasi limit
padahal nilai
x
sudah di
substitusikan
S24 JK: Ke.1 kesalahan perhitungan
AK: Siswa melakukan kesalahan dalam perhitungan yaitu menghilangkan
akar dengan mengkuadratkan soal tersebut.
S30 JK: Kk Kesalahan Konsep
AK: Siswa menggunakan sembarang cara agar mendapatkan hasil.
Siswamenghiraukan syarat-syarat yang sudah ditentukan
Keterangan: Siswa yang menjawab dengan benar pada soal nomor 2: S1, S3, S4, S5, S6, S7,
S8, S9, S10, S11, S12, S13, S15, S16, S17, S18, S19, S20, S21, S22, S23, S25, S26, S27, S28, S29, S31.
Tabel 4.5 Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan soal nomor 3
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis
Kesalahan AK Siswa S2
JK: Ke.1 Kesalahan perhitungan AK: Siswa salah dalam menghitung
soal limit tersebut. Soal tersebut bisa
diselesaikan dengan
menggunakan pemfaktoran, tetapi siswa
membaginya dengan
pangkat tertinggi. Akan tetapi siswa salah dalam melakukan
perhitungan terlihat pada langkah ke 4 yang belum selesai dalam
pengerjaannya. Pada langkah ke 4 masih bisa di faktorkan menjadi
7 1
3 4
1 3
1 3
1 4
1 3
1 3
1 lim
3
x x
x
x
S4 JK: Ke.3 menghilangkan notasi limit
AK: Siswa melakukan Kesalahan
karena tidak
mencantumkan notasi
limit sebelum
didistribusikan ke dalam fungsi S14
JK: Ki Kesalahan dalam mengerjakan soal
dengan menghilangkan
menghapus variabel,
koefisien, atau konstanta
AK: Siswa sudah benar menyelesaikan soal tersebut dengan memfaktorkan
bagian penyebut, akan tetapi pada langkah
ke dua
siswa menghilangkan 1 pada pembilang.
S19 JK:
Ke.1 kesalahan
dalam perhitungan
AK: Kesalahan yang dilakukan siswa dengan cara mensubstitusi titik
limit ke
variabel fungsi
mengakibatkan bentuk tak tentu yaitu
dan siswa menganggap bahwa pekerjaan tersebut sudah
selesai. S30
JK: Kd kesalahan yang tidak diperiksa kembali
AK: Siswa
sudah benar
dalam mengerjakannya dan mendapat
hasil akhir yang benar. Akan
tetapi pada langkah kedua Siswa lupa menuliskan 1 pada
pembilang
Keterangan: Siswa yang menjawab dengan benar pada soal nomor 3: S1, S5, S6, S7, S8, S9,
S10, S12, S15, S16, S17, S18, S20, S21, S22, S23, 24, S25, S26, S27, S29, S31.
Tabel 4.6 Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan soal nomor 4
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis
Kesalahan AK Siswa S2
JK: Kh
Kesalahan dalam
mendistribusikan perkalian AK:
Siswa sudah benar dalam
menggerjakan soal
sampai dengan
mengalikan dengan
bentuk sekawan
2 4
2 4
2 4
lim
x
x x
x x
akan tetapi S2 melakukan kesalahan
ketika mendistribusikan perkalian pada
bagian penyebutnya. Jawaban yang benar adalah
4 4
x
akan
tetapi siswa
menjawab
2 4
x S3
JK: Ki
Kesalahan dalam
mengerjakan soal
dengan menghilangkan
menghapus variabel,
koefisien, atau
konstanta AK:
Siswa sudah
benar menyelesaikan soal tersebut
dengan mengalikannya dengan akar sekawan. Akan tetapi pada
langkah ke
4 siswa
menyederhanakan pembilang
dan penyebut
dengan menghilangkan
4
x .
S4 JK:
Ke.1 kesalahan
dalam perhitungan
AK: Siswa sudah benar dalam menggerjakan
soal sampai
dengan mengalikan
dengan sekawan
2 4
2 4
2 4
lim
x
x x
x x
akan tetapi Siswa salah dalam mengalikan
pada bagian
penyebut yang seharusnya 4 tetapi
Siswa menjawabnya
dengan 2. S5
JK: Ke.3 menghilangkan notasi limit
AK: Siswa melakukan kesalahan
karena tidak mencantumkan notasi
limit sebelum
didistribusikan ke dalam fungsi
S8 JK: Ke. 4 menambah notasi limit
AK: Siswa
sudah benar
menyelesaikan soal tersebut dan sudah benar akan tetapi siswa
menambah notasi limit padahal nilai
x
sudah di substitusikan.
S30 JK: Kg kesalahan dalam penggunaan
tanda kurung AK:
Siswa mengabaikan
tanda kurung pada jawaban yang
mengakibatkan kesalahan tanda dalam mengalikannya.
Keterangan: Siswa yang menjawab dengan benar pada soal nomor 4: S1, S7, S12, S14, S17,
S20, S21, S22, S23, 24, S25, S26, S27, S29. Tabel 4.7
Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan soal nomor 5
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis
Kesalahan AK Siswa S2
JK: Kd
Kesalahan dalam
menyelesaiakan soal yang tidak diperiksa kembali
AK: Siswa
sudah benar
dalam menjawab soal sampai tahap ke 2.
Akan tetapi siswa mengabaikan perhitungan di bagian pembilang
dengan alasan pada pembilang tidak memuat koefisien sehingga
siswa langsung menyimpulkan
jawabannya adalah 1. S3
JK: Ki Kesalahan dalam mengerjakan soal
dengan menghilangkan
menghapus variabel, koefisien, atau konstanta
AK: Langkah yang digunakan siswa untuk
menyelesaikan soal
tersebut sudah benar yaitu dengan membagi
dengan pangkat
tertinggi. Akan
tetapi pada
langkah ke
dua di
bagian konstanta pada pembilang dan
penyebut, siswa
tidak menghilangkan variabel pembagi
pangkat tertinggi. S4
JK: Kk kesalahan konsep AK: Terlihat pada jawaban di atas
siswa memfaktorkan di bagian penyebutnya,
siswa memang
kurang memahami konsep dalam menyelesaikan soal limit fungsi
aljabar. S5
JK: Ke.3 menghilangkan notasi limit AK: Siswa melakukan
kesalahan karena
tidak mencantumkan
notasi limit
sebelum didistribusikan ke dalam fungsi.
S6 JK: Ka.4 menggunakan syarat yang
tidak sesuai dengan informasi yang diberikan
AK: Pada soal nomor 5 siswa sudah benar menyelesaikannya dengan
pangkat tertinggi. Tetapi siswa membagi pangkat tertinggi bukan
secara keseluruhan tetapi dilihat pada
setiap pembilang
dan penyebut.
S19 JK: Ka.2 mengabaikan data penting
yang sudah
ada dan
menggantinya dengan data yang tidak relevan
AK: Siswa mengganti soal yang
sebenarnya menjadi
6 5
lim
2
x x
x
x
yang tidak
diketahui dari mana hasilnya. S30
JK: Kf kesalahan dalam pembagian dengan bilangan nol
AK: Siswa melakukan kesalahan
dalam pembagian
dengan bilangan nol. Siswa menjawab 0
padahal hasil dari 1
adalah tidak terdefinisi
Keterangan: Siswa yang menjawab dengan benar pada soal nomor 5: S1, S8, S9, S10, S11,
S12, S15, S17, S23, S25, S26, S27.
Tabel 4.8 Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan soal nomor 6
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis
Kesalahan AK Siswa S4
JK: Ki
Kesalahan dalam
mengerjakan soal
dengan menghilangkan
menghapus variabel,
koefisien, atau
konstanta AK:
Siswa sudah
benar menyelesaikannya
dengan membaginya dengan pangkat
tertinggi. Akan tetapi siswa tidak
menuliskan pembagi
variabel pangkat tertinggi di bagian konstanta.
S5 JK:
Kd Kesalahan
dalam menyelesaiakan soal yang tidak
diperiksa kembali AK: Siswa sudah benar dalam
menjawab soal sampai tahap ke 2. Akan tetapi hasil akhir yang
diberikan bukanlah
penyelesaian dari soal tersebut. Siswa
salah dalam
mensubstitusikan karena ragu- ragu.
Seharusnya Siswa
mensubstitusikannya dengan
, akan
tetapi Siswa
mensubstitusikannya dengan 0. S7
JK: Ka.3 mengartikan sebagian informasi tidak sesuai dengan
teks yang sebenarnya AK: Siswa mengganti soal yang
sebenarnya sehingga
siswa tersebut
tidak dapat
menyelesaikannya. S14
JK: Ke.3 menghilngkan notasi limit AK: Siswa melakukan
kesalahan karena tidak mencantumkan
notasi limit
sebelum didistribusikan ke dalam fungsi.
S19 JK: Kd penyelesaian tidak diperiksa
kembali AK:
Siswa sudah
benar
menyelesaikannya soal tersebut menggunakan langkah-langkah
yang sesuai. Akan tetapi Siswa tidak
mengecek kembali
jawaban yang sudah dikerjakan. Langkah yang di tempuh sudah
benar, tetapi hasil akhir yang diberikan bukan penyelesaian
dari soal.
Keterangan: Siswa yang menjawab dengan benar pada soal nomor 6: S1, S2, S6, S8, S9,
S10, S12, S15, S16, S17, S18, S21, S24, S25, S26, S27, S31. Tabel 4.9
Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan soal nomor 7
Nomor Siswa
Hasil Jawaban Siswa Jenis Kesalahan JK dan Analisis
Kesalahan AK Siswa S2
JK: Kk
kesalahan dalam
memahami konsep AK: Siswa salah dalam memahami
konsepnya dapat dilihat dari siswa
langsung mensubstitusikan
nilai
x
dengan 0. S5
JK: Kc.1 kesalahan memahami
definisi AK: Siswa menyelesaikan soal
tersebut menggunakan rumus
a q
b 2
padahal rumus
tersebut digunakan jika soal berbentuk
c qx
px c
bx ax
x
2 2
lim
S8 JK:
Ke.1 Kesalahan
dalam perhitungan
AK: Pada langkah ke 4 siswa salah dalam
membagi dengan
pangkat tertinggi seharusnya dibagi dengan
x
tetapi siswa membaginya dengan
x
.
S9 JK:
Kb kesalahan
mengintepretasikan data AK:
Siswa salah
dalam mengintepretasikan
data terlihat pada langkah ke dua.
Padahal langkah ke 2 dan
soal sudah berbeda makna. S25
JK: Ki
Kesalahan dalam
mengerjakan soal dengan menghilangkan menghapus
variabel, koefisien,
atau konstanta
AK: Siswa sudah benar dalam menyelesaikan soal tersebut,
akan tetapi siswa tersebut menghilangkan
variabel pembagi pada langkah ke 4
pada pembilang.
Keterangan: Siswa yang menjawab dengan benar pada soal nomor 7:-
Dari hasil tes diagnostik dan wawancara, diperoleh jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa saat menyelesaikan soal yang diberikan. Berikut ini
adalah hasil pengelompokan jenis-jenis kesalahan siswa ketika menyelesaikan soal tes diagnostik:
1. Kesalahan yang dilakukan siswa pada soal nomor 1 Kesalahan menggunakan logika dalam penarikan kesimpulan Kj
Pada umumnya yang termasuk dalam kategori ini adalah kesalahan- kesalahan dalam menarik kesimpulan dari suatu informasi yang diberikan
atau dari kesimpulan sebelumnya. Kesalahan yang dilakukan oleh S4 pada soal nomor 1
Gambar 4.1 Jawaban S4 pada soal nomor 1
Jawaban S4 pada gambar di atas memperlihatkan bahwa S4 melakukan kesalahan tipe Kj mengambil kesimpulan yang tidak benar.
Siswa tidak memberikan langkah-langkah dalam menjawab soal.
2. Kesalahan yang dilakukan siswa pada soal nomor 2 a. Kesalahan yang dilakukan oleh S2 pada soal nomor 2
Gambar 4.2 Jawaban S2 pada soal nomor 2
Jawaban S2 pada gambar di atas memperlihatkan bahwa S2 melakukan kesalahan tipe Ke.4 yaitu menambahkan notasi limit.
Kesalahan dalam menuliskan notasi limit yang sudah di substituskan nilai limitnya.
b. Kesalahan yang dilakukan S14 pada soal nomor 2 Gambar 4.3
Jawaban S14 pada soal nomor 2
Jawaban S14 pada gambar di atas memperlihatkan bahwa S14 melakukan kesalahan tipe Ke.4 yaitu menambahkan notasi limit.
Kesalahan dalam menuliskan notasi limit yang sudah di substituskan nilai limitnya.
c. Kesalahan yang dilakukan oleh S30 pada soal nomor 2 Gambar 4.4
Jawaban S30 pada soal nomor 2
Jawaban S30 pada gambar di atas memperlihatkan bahwa S30 melakukan kesalahan tipe Kk yaitu kesalahan konsep.
Peneliti melakukan wawancara dengan S30 untuk mengetahui lebih lanjut kesalahan S30 dalam menyelesaikan soal tersebut. Berikut
transkrip wawancara yang dilakukan: P
: Langsung aja ya mas. Mbak mau tanya yang nomor 2. Gimana
sih kamu ngerjainnya? S30 : Itu aku kuadratkan biar akarnya hilang mbak. Terus tak
kalikan. Ketemulah itu, trus aku masukin deh x nya mbak P
: Wah.. Rumit sekali ya kamu ngerjainnya mas?
S30 : Lha aku tu gak paham e mbak. Susah banget matematika tu. Yaudah deh tak awur.
Berdasarkan transkrip wawancara di atas, S30 menggunakan sembarang cara agar mendapatkan hasil. S30 menghiraukan syarat-syarat
yang sudah ditentukan
3. Kesalahan yang dilakukan siswa pada soal nomor 3 a. Kesalahan yang dilakukan oleh S2 pada soal nomor 3
Gambar 4.5 Jawaban S2 pada soal nomor 3
Jawaban pada gambar di atas menunjukkan bahwa S2 melakukan kesalahan tipe Ke.1 yaitu kesalahan kesalahan dalam perhitungan. Pada
soal tersebut S2 menyelesaikannya dengan membaginya dengan pangkat tertinggi. Siswa salah dalam menghitung soal limit tersebut. Soal tersebut
bisa diselesaikan dengan menggunakan pemfaktoran, tetapi siswa membaginya dengan pangkat tertinggi. Akan tetapi siswa salah dalam
melakukan perhitungan terlihat pada langkah ke 4 yang belum selesai
dalam pengerjaannya. Pada langkah ke 4 masih bisa di faktorkan menjadi
7 1
3 4
1 3
1 3
1 4
1 3
1 3
1 lim
3
x x
x
x
.
Untuk mengetahui lebih lanjut kesalahan yang dilakukan oleh S2, peneliti melakukan wawancara dengan S2 terkait jawaban yang S2 telah
selesaikan. Berikut adalah transkrip sebagian wawancara yang dilakukan peneliti dengan S2:
P : Besok yang teliti ya mas. Lanjut ke nomor 3 ya
S2 : Itu saya bagi pangkat tertinggi mbak,
2
x
pangkat tertingginya. Lalu sampai sini menunjuk ke jawaban x nya saya ganti
dengan
3
. Trus ketemu bawahnya 0, atasnya hasilnya itu mbak. Yaudah deh ketemu 0.
P : Nah mbak tanya dulu, kenapa kamu memiliki ide bahwa soal ini
dikerjakan menggunakan cara membagi dengan pangkat tertinggi?
S2 : Seingat saya kalau ada
2
x
nya langsung dibagi dengan pengkat tertinggi mbak
Berdasarkan kutipan wawancara di atas S2 hanya menghafal saja akan tetapi S2 tidak memahami betul dengan cara yang digunakan dalam
menyelesaikan soal tersebut.
b. Kesalahan yang dilakukan oleh S30 pada soal nomor 3 Gambar 4.6
Jawaban S30 pada soal nomor 3
Jawaban S30 di atas menunjukkan bahwa S30 melakukan kesalahan tipe Kd yaitu kesalahan yang tidak diperiksa kembali. S30
sudah benar dalam mengerjakannya dan mendapat hasil akhir yang benar. Akan tetapi pada langkah kedua S30 lupa menuliskan 1 pada
pembilang tercantum pada transkrip wawancara. P
: Besok di cek dulu mas. Baru pakai cara yang lain ya. Ke
nomor 3 sekarang S30 :
Yang penyebutnya aku faktorin mbak. Lalu aku coret
3
x
nya mbak, karena dipembilang dan penyebutnya sama-sama
memuat
3
x
. Lalu di dapat hasil
4 lim
3
x
x
dan setelah itu saya substitusikan ketemu 1-7
P :
Nah sekarang tak tanya mas. Ini dihasil ada 1-nya, sedangkan pada langkah sebelumnya tidak ada 1?
S30 : Oh iya mbak. Lupa gak tak tulis mbak. Maaf ya mbak. Tapi
kan hasilnya bener mbak P
: Hasilnya benar tapi langkah pengerjaannya lho di teliti mas
c. Kesalahan yang dilakukan oleh S19 pada soal nomor 3 Gambar 4.7
Jawaban S19 pada soal nomor 3
Jawaban S19 di atas menunjukkan bahwa S19 melakukan kesalahan tipe Ke.1 yaitu kesalahan dalam perhitungan. Kesalahan yang
dilakukan S19 dengan cara mensubstitusi titik limit ke variabel fungsi mengakibatkan bentuk tak tentu yaitu
dan S19 menganggap bahwa pekerjaan tersebut sudah selesai.
Berikut transkrip wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan S19:
P : Ini mbak mau tanya-tanya pekerjaanmu kemarin. Certain ke
mbak dong caranya kamu ngerjain nomor 3 S19 : Itu langsung tak masukin mbak nilai x nya tak ganti dengan
3
ketemu deh P
: Nah kalau hasilnya seperti itu apakah sudah selesai mengerjakannya?
S19 : Udah mbak.? Eh belum?
d. Kesalahan yang dilakukan oleh S4 pada soal nomor 3 Gambar 4.8
Jawaban S4 pada soal nomor 3
Jawaban S4 pada gambar di atas menunjukkan bahwa S4 melakukan kesalahan tipe Ke.3. Kesalahan karena tidak mencantumkan
notasi limit sebelum didistribusikan ke dalam fungsi. e. Kesalahan yang dilakukan oleh S14 pada soal nomor 3
Gambar 4.9 Jawaban S14 pada soal nomor 3
Jawaban S14 pada gambar di atas menunjukkan bahwa S14 melakukan kesalahan tipe Ki. Kesalahan dalam mengerjakan soal dengan
menghilangkan menghapus variabel, koefisien, atau konstanta. S14 menghilangkan konstanta pada pembilang
4. Kesalahan yang dilakukan siswa pada soal nomor 4 a. Kesalahan yang dilakukan oleh S4 pada soal nomor 4
Gambar 4.10 Jawaban S4 pada soal nomor 4
Jawaban S4 diatas menunjukkan bahwa S4 melakukan kesalahan tipe Ke.1 yaitu kesalahan dalam perhitungan. S4 sudah benar dalam
menggerjakan soal sampai dengan mengalikan dengan sekawan
2 4
2 4
2 4
lim
x
x x
x x
akan tetapi S4 salah dalam mengalikan pada bagian penyebut yang seharusnya 4 tetapi S4 menjawabnya dengan 2.
Untuk mengetahui lebih lanjut kesalahan yang dilakukan oleh S4, peneliti melakukan wawancara dengan S4 terkait jawaban yang S4 telah
selesaikan. Berikut adalah transkrip sebagian wawancara yang dilakukan peneliti oleh S4
P : Besok jangan lupa ya mas ditulis kalo belum disubstitusikan.
Lanjut ke nomor 4, bagimana kamu mendapatkan 2? S4 : Itu mbak, awalnya tak kalikan dulu dengan sekawannya, setelah
itu tak cari faktornya, saya faktorin. Habis itu
x
nya tak ganti
dengan 0, dan ketemulah 2. P
: Nah, yang ini mas setelah kamu kalikan dengan sekawannya, dibagian penyebutnya kamu menemukan nilai 2 ini dari mana?
sambil menunjuk di lembar jawab. S4 : Ini mbak, dari hasil kali yang ini
2 2
P
: Hasilnya berapa? S4 :
2 mbak
P :
2 2
hasilnya berapa mas? menyakan beberapa kali
S4 : 2
mbak, ehhhhhh 4
mbak, bukan 2
. Salah mengalikannya mbak.
Berdasarkan kutipan wawancara di atas, S4 tidak menyadari kesalahan yang dilakukan. Peneliti harus memancing pertanyaan
beberapa kali dengan tekanan barulah S4 menyadari kesalahan yang dilakukannya.
b. Kesalahan yang dilakukan S19 pada soal nomor 4 Gambar 4.11
Jawaban S19 pada soal nomor 4
Jawaban S19 di atas menunjukkan bahwa S19 melakukan kesalahan tipe Ke.1 yaitu kesalahan dalam perhitungan. Kesalahan yang
dilakukan S19 dengan cara mensubstitusi titik limit ke variabel fungsi
mengakibatkan bentuk tak tentu yaitu dan S19 menganggap bahwa
pekerjaan tersebut sudah selesai. c. Kesalahan yang dilakukan oleh S5 pada soal nomor 4
Gambar 4.12 Jawaban S5 pada soal nomor 4
Jawaban S5 pada gambar di atas menunjukkan bahwa S5 melakukan kesalahan tipe Ke.3. Kesalahan karena tidak mencantumkan
notasi limit sebelum didistribusikan ke dalam fungsi. d. Kesalahan yang dilakukan oleh S30 pada soal nomor 4
Gambar 4.13 Jawaban S30 pada soal nomor 4
Jawaban S30 pada gambar di atas menunjukkan bahwa S30 melakukan kesalahan tipe Kg yaitu kesalahan dalam penggunaan tanda
kurung. S30 mengabaikan tanda kurung pada jawaban yang mengakibatkan kesalahan tanda dalam mengalikannya.
e. Kesalahan yang dilakukan S2 pada soal nomor 4 Gambar 4.14
Jawaban S2 pada soal nomor 4
Jawaban S2 pada gambar di atas menunjukkan bahwa S2 melakukan kesalahan tipe Kh. Kesalahan dalam mendistribusikan
perkalian. S2 sudah benar dalam menggerjakan soal sampai dengan mengalikan dengan sekawan
2 4
2 4
2 4
lim
x
x x
x x
akan tetapi S2 melakukan kesalahan ketika mendistribusikan perkalian pada bagian
penyebutnya. Jawaban yang benar adalah 4
4
x S2 akan tetapi S2
menjawab
2 4
x
. Untuk mengetahui lebih lanjut kesalahan yang dilakukan oleh S2,
peneliti melakukan wawancara dengan S2 terkait jawaban yang S2 telah
selesaikan. Berikut adalah transkrip sebagian wawancara yang dilakukan peneliti oleh S2
P : Nah sebelumnya mbak mau tanya dulu dibagian penyebut ini
menunjuk ke jawaban kamu mengalikannya bagaimana? S2 : Yang bawah kan sama to itu mbak, nah kata bu Agnes itu kalau
sama akarnya keluar hilang. Terus yang atas dibiarkan seperti itu mbak.
P : Hasilnya gimana mas?
S2 :
2 4
2 4
2 4
2 4
2 4
x
x x
x x
P : Lalu disini mas, hasilnya
2
dari mana ya? S2 : Kalau
itu kan dari 2
4
x . Terus
2 , dari hasil kali yang
ini 2
2
P : Lho,
nya kan udah kamu tulis di luar kurung kok ada tanda
lagi di 2 nya? S2 : Oh iya ya mbak. Lupa saya, mbak. Berarti tinggal dikalikan saja
ya mbak? P
: Dikalikan berapa coba? S2 : Itu mbak
2 2
hasilnya kan 2
P : Yakin? Coba di cek dulu
S2 : Ehh. 4
mbak. Berarti salah dong aku mbak? Berdasarkan kutipan hasil wawancara di atas, diketahui S2
melakukan kesalahan dalam mendistribusikan perkalian.
5. Kesalahan yang dilakukan siswa pada soal nomor 5 a. Kesalahan yang dilakukan S19 pada soal nomor 5
Kesalahan-kesalahan yang
dapat dihubungkan
dengan ketidaksesuian antara data yang diberikan dalam soal dengan data yang
dikutip oleh siswa. Kesalahan yang dimaksud disini adalah mengabaikan data penting yang sudah ada dan menggantinya dengan data yang tidak
relevan Ka.2 yang dilakukan oleh S19 pada soal nomor 5. Gambar 4.15
Jawaban S19 pada soal nomor 5
Jawaban S19 pada gambar di atas memperlihatkan bahwa S19 melakukan kesalahan tipe Ka.2 yaitu mengabaikan data penting yang
sudah ada dan menggantinya dengan data yang tidak relevan. S19 mengganti soal yang sebenarnya menjadi
6 5
lim
2
x x
x
x
yang tidak diketahui dari mana hasilnya.
b. Kesalahan yang dilakukan oleh S2 pada soal nomor 5 Gambar 4.16
Jawaban S2 pada soal nomor 5
Jawaban S2 pada gambar di atas memperlihatkan bahwa S2 melakukan kesalahan tipe Kd. Kesalahan dalam menyelesaiakan soal
yang tidak diperiksa kembali oleh S2. S2 sudah benar dalam menjawab soal sampai tahap ke 2. Akan tetapi S2 mengabaikan perhitungan di
bagian pembilang dengan alasan pada pembilang tidak memuat koefisien sehingga S2 langsung menyimpulkan jawabannya adalah 1.
Berikut adalah transkrip wawancara yang dilakukan oleh peneleti dengan S2:
P : Ada yang mau ditanyakan tidak sebelum lanjut ke nomor 5
S2 : Itu tak bagi dengan pangkat tertinggi mbak P
: Pangkat tertingginya berapa? S2 :
3
x
mbak P
: Lalu? S2 : Itu jadi 1+... mbak karena itu kan sama jadi 1. Yang bawah tetep
kayak gitu. Trus diakhir tak masukin semua, nah yang 1 kan
tetep tu tidak ada
x
nya jadi ketemu 1 mbak. c. Kesalahan yang dilakukan oleh S5 pada soal nomor 5
Gambar 4.17 Jawaban S5 pada soal nomor 5
Jawaban S5 pada gambar di atas menunjukkan bahwa S5 melakukan kesalahan tipe Ke.3. Kesalahan karena tidak mencantumkan
notasi limit sebelum didistribusikan ke dalam fungsi. d. Kesalahan yang dilakukan oleh S14 pada soal nomor 5
Gambar 4.18 Jawaban S14 pada soal nomor 5
Jawaban S14 pada gambar di atas menunjukkan bahwa S14 melakukan kesalahan tipe Ke.3. Kesalahan karena tidak mencantumkan
notasi limit sebelum didistribusikan ke dalam fungsi. e. Kesalahan yang dilakukan S30 pada soal nomor 5
Gambar 4.19 Jawaban S30 pada soal nomor 5
Pada gambar di atas menunjukkan bahwa S30 melakukan kesalahan tipe Kf yaitu kesalahan dalam pembagian dengan bilangan nol.
S30 menjawab 0 padahal hasil dari
1
adalah tidak terdefinisi. f. Kesalahan yang dilakukan oleh S4 pada soal nomor 5
Gambar 4.20 Jawaban S4 pada soal nomor 5
Jawaban S4 di atas menunjukkan bahwa S4 melakukan kesalahan tipe Kk yaitu kesalahan konsep. Terlihat pada jawaban di atas S4
memfaktorkan di bagian penyebutnya. Pada kutipan wawancara di bawah ini juga menunjukkan bahwa S4 memang kurang memahami konsep
dalam menyelesaikan soal limit fungsi aljabar: P
: Iya, sudah paham? Sekarang ke nomor 5. S4 : Paham mbak. Itu tak faktorin mbak yang bawah, trus gak tau
mbak, bingung aku. Trus yang bawah tak faktorin. P
: Bingungnya dimana mas? S4 : Ini lho mbak sudah pakai per-per an, pakai horner bukan to?
P : Kalau pakai horner bagaimana?
S4 : Ehh bukan ding mbak, aku inget, pakai yang pangkat tertinggi itu to
6. Kesalahan yang dilakukan siswa pada soal nomor 6 a. Kesalahan yang dilakukan oleh S5 pada soal nomor 6
Gambar 4.21 Jawaban S5 pada soal nomor 6
Jawaban S5 pada gambar di atas memperlihatkan bahwa S5 melakukan kesalahan tipe Kd. Kesalahan dalam menyelesaiakan soal
yang tidak diperiksa kembali oleh S5. S5 sudah benar dalam menjawab soal sampai tahap ke 2. Akan tetapi hasil akhir yang diberikan bukanlah
penyelesaian dari soal tersebut. Berikut adalah transkrip wawancara yang dilakukan oleh peneleti
dengan S5: P
: Pokoknya pesan mbak, kalau mengerjakan limit jika masih memuat variabelnya harus tetap menuliskan limitnya. Lanjut ke
nomor 6 mas, ayo ceritakan ke saya S5 : Ini yang paling saya bingung mbak, caranya bagaimana,
menyelesaikannya gimana. Tapi ya tetap saya coba. P
: Sip, gimana kamu ngerjainnya sampai ketemu jawabannya?
S5 : Itu saya bagi dengan pangkat terbesarnya kan ya mbak? P
: Lho kok tanya mbak, kan mbak tanya kamu. S5 : Lha takut e mbak
P : Takut kenapa?
S5 : Takut kalau salah P
: Sudah jangan takut, toh kalau salah nanti mbak yang betulin. Tenang saja, ayo lanjutkan
S5 : Itu mbak tak bagi dengan pangkat tertinggi. Kan pangkat tertingginya 2, jadi tak bagi
2
x
semuanya. Terus ketemu deh yang ini.
P : Lalu pas bagian ini menunjuk ke jawaban, x nya kamu
kemanakan? S5 : Tak ganti sama
mbak P
: Oke bener. Tapi kok ini jadi 0? Lalu yang ini kalau dikerjakan hasilnya berapa? Apakah seperti ini? menunjuk ke jawaban
S5 : Oh iya mbak, salah lihat aku. 0 sama
tu beda kok ya mbak, aku ragu-ragu gitu e mbak
P : Iya beda mas
S5 : Harusnya bener ni jawabanku P
: Berapa harusnya jawabnya? S5 : 43 mbak
Berdasarkan hasil wawancara di atas di ketahui bahwa S5 salah dalam
mensubstitusikan karena
ragu-ragu. Seharusnya
S5
mensubstitusikannya dengan
, akan tetapi S5 mensubstitusikannya dengan 0.
b. Kesalahan yang dilakukan S19 pada soal nomor 6 Gambar 4.22
Jawaban S19 pada soal nomor 6
Jawaban S19 pada gambar di atas memperlihatkan bahwa S19 melakukan kesalahan tipe Kd yaitu penyelesaian tidak diperiksa kembali.
S19 sudah benar menyelesaikannya soal tersebut menggunakan langkah- langkah yang sesuai. Akan tetapi S19 tidak mengecek kembali jawaban
yang sudah dikerjakan. Langkah yang di tempuh sudah benar, tetapi hasil akhir yang diberikan bukan penyelesaian dari soal.
c. Kesalahan yang dilakukan oleh S14 pada soal nomor 6 Gambar 4.23
Jawaban S14 pada soal nomor 6
Jawaban S14 pada gambar di atas menunjukkan bahwa S14 melakukan kesalahan tipe Ke.3. Kesalahan karena tidak mencantumkan
notasi limit sebelum didistribusikan ke dalam fungsi. d. Kesalahan yang dilakukan S30 pada soal nomor 6
Gambar 4.24 Jawaban S30 pada soal nomor 6
Jawaban S30 pada gambar di atas menunjukkan bahwa S30 melakukan kesalahan tipe Ke.3. Kesalahan karena tidak mencantumkan
notasi limit sebelum didistribusikan ke dalam fungsi e. Kesalahan yang dilakukan oleh S4 pada soal nomor 6
Gambar 4.25 Jawaban S4 pada soal nomor 6
Jawaban S4 pada gambar di atas menunjukkan bahwa S4 melakukan kesalahan tipe Ki. Kesalahan dalam mengerjakan soal dengan
menghilangkan menghapus variabel, koefisien, atau konstanta. Siswa sudah benar menyelesaikannya dengan membaginya dengan pangkat
tertinggi. Akan tetapi siswa tidak menuliskan pembagi variabel pangkat tertinggi di bagian konstanta.
7. Kesalahan yang dilakukan siswa pada soal nomor 7 a. Kesalahan yang dilakukan oleh S5 pada soal nomor 7
Gambar 4.26 Jawaban S5 pada soal nomor 7
Jawaban S5 pada gambar di atas memperlihatkan bahwa S5 melakukan kesalahan tipe Kc.1 yaitu kesalahan memahami definisi. S5
menyelesaikan soal tersebut menggunakan rumus a
q b
2
padahal rumus
tersebut digunakan jika soal berbentuk c
qx px
c bx
ax
x
2 2
lim .
Untuk mengetahui lebih lanjut kesalahan yang dilakukan oleh S5, peneliti melakukan wawancara dengan S5. Berikut transkrip wawancara
tersebut:
P : Nah besok yang teliti lagi ya. Nomor terakhir mas, yuk ceritakan
ke mbak S5 : Aku gak tau cara panjangnya mbak. Aku cuma inget aja kalau
bentuknya akar-akar gini pakai rumus ini mbak. Berdasarkan hasil wawancara di atas, diketahui jika S5 sering
menghafal rumus saja tanpa melihat bentuk soalnya dan syarat-syarat penggunaan rumus.
b. Kesalahan yang dilakukan oleh S14 pada soal nomor 7 Gambar 4.27
Jawaban S14 pada soal nomor 7
Jawaban S14 pada gambar di atas memperlihatkan bahwa S14 melakukan kesalahan tipe Kc.1 yaitu kesalahan memahami definisi.
Untuk mengetahui lebih lanjut kesalahan yang dilakukan oleh S14, peneliti melakukan wawancara dengan S14. Berikut transkrip wawancara
tersebut: S14
: Iya mbak, aku paham kok. Mbak, yang nomor 7 itu gimana? P
: Tak tanya dulu ke kamu cara mengerjakannya bagaimana kok pakai rumus cepat itu?
S14 : Seiinget aku mbak kalau bentuknya seperti itu ya langsung
tak kerjain pakai cara cepat dan aku gak tau cara panjangnya mbak.
Berdasarkan hasil wawancara di atas, S14 hanya menghafal rumus
a q
b 2
tanpa memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam penggunaan
rumus tersebut. c. Kesalahan yang dilakukan S19 pada soal nomor 7
Gambar 4.28 Jawaban S19 pada soal nomor 7
Jawaban S19 pada gambar di atas menunjukkan bahwa S19 melakukan kesalahan tipe Kc.1. kesalahan dalam memahami definisi.
Untuk mengetahui lebih lanjut kesalahan yang dilakukan oleh S19, peneliti melakukan wawancara dengan S19 terkait jawaban yang telah
diberikan. Berikut adalah transkrip sebagian wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan S19:
P : Nah.. Jangan ragu-ragu ya besok mengerjakannya mas. Ke
nomor yang terakhir mas. Kenapa kamu mengerjakannya menggunakan rumus cepat?
S19 : Pokonya mbak aku ingatnya kalau ada akar-akarnya kayak gini langsung pakai rumus cepat.
Berdasarkan transkrip wawancara di atas, S19 ternyata hanya menghafal rumus saja dan tidak memperhatikan syarat-syarat yang harus
digunakan dalam penggunaan rumus tersebut. d. Kesalahan yang dilakukan oleh S2 pada soal nomor 7
Gambar 4.29 Jawaban S2 pada soal nomor 7
Jawaban S2 pada gambar di atas memperlihatkan bahwa S2 melakukan kesalahan dalam memahami konsep. S2 langsung
mensubstitusikan nilai x dengan 0. Berikut kutipan wawancara yang dilakukan oleh peneliti dengan
S2: P
: Iya mas. Ke nomor terakhir ya S2 : Itu langsung saya masukkan jadi seperti itu mbak, lupa
nyeleseinnya gimana. Gak tau e mbak, susah. Hehe gimana sih mbak?
P : Kalau di substitusi langsung kan berarti x kamu ganti dengan tak
hingga. Itu kenapa 0? S2 : Maksud aku tu tak hingga mbak, salah tulis jadi 0. Trus yang
benar gimana mbak?
Setelah menganilisis kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan setiap butir soal tes diagnostik, peneliti merekapitulasi kesalahan-
kesalahan tersebut. hal ini bertujuan agar mengetahui berapa banyak siswa yang melakukan kesalahan pada setiap jenis kesalahan dalam mengerjakan soal
limit fungsi aljabar. Berikut hasil rekapitulasi kesalahan siswa dalam mengerjakan soal tes diagnostik:
Tabel 4.10 Presentase Kesalahan yang Dilakukan Siswa Kelas XI IPS
Jenis Kesalahan
Banyak Siswa yang Melakukan Kesalahan Jumlah
Presentase 1
2 3
4 5
6 7
Ka.2 -
- -
- 1
- -
1 0,99
Ka.4 -
- -
- 7
- -
7 6,93
Kb -
- -
- -
- 1
1 0,99
Kc.1 -
- -
- -
- 19
19 18,81
Kd -
- 1
- 1
3 -
5 4,95
Ke.1 -
1 2
4 -
- 4
11 10,89
Ke.3 -
- 4
2 4
6 16
15,84 Ke.4
- 2
- 2
- -
- 4
3,96 Kf
- -
- -
3 -
- 3
2,97 Kg
- -
- 1
- -
- 1
0,99 Kh
- -
- 4
- -
- 4
3,96 Ki
- -
2 4
1 3
2 12
11,88 Kj
4 -
- -
- -
- 4
3,96 Kk
- 1
- -
1 -
1 3
2,97
Tidak menjawab
2 -
1 -
1 2
4 10
9,90 jumlah
6 4
10 17
19 14
31 101
100
Keterangan: Ka.2
: Mengabaikan data penting yang sudah ada dan menggantinya
dengan data yang tidak relevan Ka.4
: Menggunakan syarat yang tidak sesuai dengan informasi yang
diberikan Kb
: Kesalahan menginterpretasikan data
Kc.1 :
Kesalahan memahami definisi Kd
: Penyelesaian yang tidak diperiksa kembali
Ke.1 :
Kesalahan-kesalahan perhitungan Ke.3
: Menghilangkan limit
Ke.4 :
Menambah limit Kf
: Kesalahan dalam pembagian dengan bilangan nol
Kg :
Kesalahan dalam penggunaan tanda kurung Kh
: Kesalahan dalam mendistribusikan
Ki :
Kesalahan dalam mengerjakan soal dengan menghilangkan menghapuskan variabel, koefisien, atau konstanta
Kj :
Kesalahan menggunakan logika dalam penarikan kesimpulan Kk
: Kesalahan Konsep
Berdasarkan hasil jawaban siswa dan analisis dari wawancara siswa, ditemukan faktor-faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan
tersebut. Faktor-faktor penyebab kesalahan tersebut adalah sebagai berikut: a. Faktor Kognitif
1 Siswa belum menguasai materi-materi prasyarat yang memgang peranan penting dalam proses memahami konsep Limit Fungsi Aljabar seperti
operasi hitung dasar pada operasi aljabar. 2 Siswa kurang teliti dalam mengerjakan soal yang diberikan terutama
pada operasi hitung dasar. 3 Siswa kurang memahami sebuah definisi dan menghiraukan syarat-syarat
yang sudah ditentukan dan menyebabkan siswa cenderung menghafalnya saja.
4 Siswa belum memahami betul konsep dalam menyelesaikan soal Limit Fungsi Aljabar seperti dalam menyelesaikan soal nilai fungsi konstan
untuk sebarang titik. b. Faktor Non-Kognitif
1 Siswa memiliki rasa takut untuk menyelesaikan soal yang diberikan sehingga timbul keraguan.
2 Siswa merasa bingung dalam menyelesaikan soal yang diberikan sehingga siswa tidak tahu langkah mana yang harus digunakan dalam
menyelesaiakan soal tersebut bahkan ada siswa yang hanya mengerjakan asal-asalan.
3 Siswa menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit sehingga siswa memiliki sugesti negatif terhadap segala materi yang diberikan
oleh guru. 4 Siswa merasa waktu yang diberikan sangat kurang. Akibatnya, siswa
terburu-buru dalam
menyelesaikan soal
yang diberikan
dan menyebabkan konsentrasi siswa menurun.
D. Upaya Remidiasi