tujuan bersama lainnya. Dalam pembelajaran ini siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama, berbagi pendapat, pengetahuan, pengalaman,
mendengarkan siswa lain, memberi kontribusi pada tugas yang dibebankan, saling termotivasi, bertanggungjawab dan pada saat yang
sama dapat meningkatkan hasil belajar siswa Sumaryanto 1998:256. Menurut Suherman dkk 2003:260 inti dari metode pembelajaran
kooperatif tipe STAD adalah guru menyampaikan materi, kemudian para siswa bergabung dalam kelompoknya yang beranggotakan 4
–5 orang untuk menyelesaikan soal
– soal yang diberikan oleh guru. Setelah selesai mereka menyerahkan pekerjaannya secara tunggal untuk setiap kelompok
pada guru.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti melihat beberapa persoalan, antara lain:
Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran Siswa tergolong pandai, tetapi masih ada beberapa siswa yang kurang
mampu dalam mengikuti pelajaran Masih ada siswa yang cenderung diam ketika mengalami kesulitan
Siswa berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda - beda Masih menggunakan pembelajaran konvensional
C. Pembatasan Masalah
Melihat luasnya permasalahan tersebut dalam identifikasi masalah, maka peneliti membatasi pada
1. Masalah yang diteliti pada pemanfaatan metode pembelajaran
Kooperatif tipe STAD di kelas. 2.
Subyek penelitian siswa SMP Pangudi Luhur 1 Klaten kelas VIII semester 1 Tahun ajaran 20132014.
3. Materi yang dipakai adalah Faktorisasi Suku Aljabar.
4. Hasil belajar siswa yang peneliti amati hanya pada aspek kognitif
berupa skor yang dilihat dari hasil ketuntasan belajar matematika siswa.
D. Rumusan Masalah
1. Seberapa tinggi hasil belajar siswa pada topik pembelajaran Faktorisasi
Suku Aljabar dengan memanfaatkan model pembelajaran kooperatif STAD?
2. Seberapa tinggi tingkat keterlibatan siswa kelas VIII SMP Pangudi
Luhur 1 Klaten dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD?
E. Batasan Istilah
Dengan judul skripsi yang peneliti ajukan, untuk menghindari adanya penafsiran yang berbeda maka ada batasan beberapa istilah sebagai
berikut.
1. Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Dalam model pembelajaran kooperatif tipe STAD Student Team- Achievement Division, para siswa dibagi dalam tim belajar yang terdiri
atas 4-5 orang yang berbeda – beda tingkat kemampuan, jenis kelamin,
dan latar belakang etniknya. Guru memulai dengan menyampaikan pelajaran, lalu siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan
bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya, semua siswa mengerjakan kuis mengenai materi secara sendiri
– sendiri, di mana saat itu mereka tidak diperbolehkan untuk saling
membantu. Tim yang mendapat skor tertinggi akan mendapat penghargaan.
3. Pembelajaran Matematika Pembelajaran matematika yang dimaksud adalah kegiatan belajar
mengajar matematika di sekolah menengah pertama. 4. Faktorisasi Suku Aljabar
Dalam bab ini memuat materi mengenai operasi, tambah, kurang, kali, bagi, dan pangkat pada bentuk aljabar; cara menentukan faktor
pada suku aljabar; serta cara menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor
– faktornya. Namun dalam penelitian ini hanya dibatasi pada menguraikan bentuk aljabar ke dalam faktor-faktornya.
5. Arti Judul Berdasarkan dari batasan istilah, maka maksud judul dari penelitian
adalah untuk mengetahui keberhasilan dalam memanfaatkan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD yang menempatkan siswa dalam kelompok heterogen yang beranggotakan 4-5 siswa di kelas VIII B
SMP Pangudi Luhur 1 Klaten Tahun Ajaran 20132014 pada topik Faktorisasi Suku Aljabar melalui tes hasil belajar dan tingkat
keterlibatan siswa selama pembelajaran.
F. Tujuan Penelitian