Merancang prosedur – prosedur yang
jelas dan mengalokasikan waktu yang memadai untuk pemrosesan kelompok
structuring of the procedures and time for the processing.
Jarang merancang
prosedur dan
mengalokasikan waktu
untuk pemrosesan kelompok rare structuring
of procedures and time for the processing
4. Metode
– Metode Pembelajaran Kooperatif
Slavin dalam Miftahul Huda, 2012:114-118 membagi metode
– metode pembelajaran kooperatif dalam 3 kategori yaitu:
a. Metode Student Team Learning
Dalam metode ini terdapat tiga konsep yang mendasari yaitu : penghargaan kelompok team reward, tanggung jawab
individu individual accountability, dan kesempatan yang sama untuk sukses equal opportunities for success.
Metode – metode Student Team Learning ini meliputi:
1 Student Team
– Achievement Divisions STAD
Metode yang dikembangkan oleh Slavin ini melibatkan “kompetisi” antar kelompok. Siswa dikelompokkan
secara beragam berdasarkan kemampuan, gender, ras, dan etnis. Pertama
– tama, siswa mempelajari materi bersama dengan teman
– teman satu kelompoknya, kemudian mereka diuji secara individual melalui kuis
– kuis. Perolehan nilai kuis setiap anggota menentukan skor yang diperoleh oleh kelompok
mereka. Jadi, setiap anggota harus berusaha memperoleh nilai maksimal dalam dalam kuis jika kelompok mereka ingin
mendapatkan skor tertinggi.
2 Team-Games-Tournaments TGT
Dikembangkan oleh Slavin dan rekan – rekannya,
penerapan TGT mirip dengan STAD dalam hal komposisi kelompok, format instruksional, dan lembar kerjanya. Dalam
metode ini, teknis pelaksanaannya mirip dengan STAD. Setiap siswa ditempatkan dalam satu kelompok yang terdiri dari 3
orang yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi. Komposisi ini dicatat dalam tabel khusus tabel turnamen, yang
setiap minggunya harus diubah. Sama seperti STAD, dalam TGT setiap anggota ditugaskan untuk mempelajari materi
terlebih dahulu bersama dengan anggota – anggota yang lain,
lalu mereka diuji secara individual melalui game akademik. Nilai yang mereka peroleh dari game ini akan menentukan skor
kelompok mereka masing – masing.
3 Jigsaw II JIG II
Dalam metode ini setiap kelompok disajikan informasi yang sama. Kemudian, masing
– masing kelompok menunjuk satu orang anggota yang dianggap ahli untuk
bergabung dengan kelompok lagi, yang sering dikenal dengan “kelompok ahli”. Dalam “kelompok ahli” ini, setiap anggota
saling berdiskusi untuk memahami materi lebih detail tentang informasi tersebut. Setelah itu, mereka kembali ke kelompoknya
masing – masing untuk mengajarkan topik yang lebih spesifik
dari informasi tersebut kepada teman – teman satu
kelompoknya. Setelah itu, setiap anggota diuji secara individual melalui kuis. Skor yang diperoleh setiap anggota dari hasil kuis
ini akan menentukan skor yang diperoleh oleh kelompok mereka.
b. Metode Supported Cooperative Learning