Metode Supported Cooperative Learning

dari informasi tersebut kepada teman – teman satu kelompoknya. Setelah itu, setiap anggota diuji secara individual melalui kuis. Skor yang diperoleh setiap anggota dari hasil kuis ini akan menentukan skor yang diperoleh oleh kelompok mereka.

b. Metode Supported Cooperative Learning

Metode pendukung lain Supported Cooperative Learning digagas oleh beberapa peneliti, termasuk oleh penggagas metode Jigsaw pertama kali Aronson 1975, modifikasi Jigsaw III oleh Kagan 1990, dan dua “spesialis” yang sudah banyak mempublikasikan buku seputar pembelajaran kooperatif, David Johnson dan Robert Johnson dalam Miftahul Huda, 2011:119-128. Metode ini meliputi : 1 Learning Together LT – Circle of Learning CL Siswa ditempatkan dalam kelompok – kelompok kecil. Masing – masing kelompok diminta untuk menghasilkan satu produk kelompok single group product. Guru bertugas mengawasi kelompok – kelompok ini berdasar lima elemen kooperatif : interpedensi positif, akuntabilitas individu, interaksi langsung, ketrampilan – ketrampilan sosial, dan pemrosesan kelompok. Dalam LTCL, penghargaan reward biasanya diberikan atas dasar performa masing – masing anggota dan kelompok mereka. 2 Jigsaw JIG Dalam metode Jigsaw, siswa bekerja kelompok selama dua kali, yakni dalam kelompok mereka sendiri dan dalam “kelompok ahli”. Setelah masing – masing anggota menjelaskan bagiannya masing – masing kepada teman – teman satu kelompoknya, mereka mulai bersip untuk diuji secara individu biasanya dengan kuis. Guru memberikan kuis kepada setiap anggota kelompok untuk dikerjakan sendiri – sendiri, tanpa bantuan siapapun. Skor yang diperoleh setiap anggota dari hasil kuis individu ini akan menentukan skor yang diperoleh kelompok mereka. Akan tetapi dalam metode ini tidak ada reward khusus yang diberikan atas individu maupun kelompok yang mampu menunjukkan kemampuannya untuk bekerja sama dan mengerjakan kuis. 3 Jigsaw III JIG III Metode Jigsaw III khusus diterapkan di kelas bilingual. Tidak ada perbedaan yang menonjol antara JIG I, JIG II, dan JIG III dalam tata laksana dan prosedurnya masing – masing. Di sini kelas bilingual dipahami sebagai kelas yang di dalamnya terdapat para pembelajar bahasa inggris dari berbagai daerah dengan level proficiency yang berbeda – beda. Karena diterapkan di kelas bilingual, maka JIG III pada umumnya menggunakan bahasa inggris untuk materi, bahan, lembar kerja dan kuisnya. 4 Cooperative Learning Structures CLS Metode Cooperative Learning Structures CLS lebih dikenal sebagai Metode Struktural Pembelajaran Kooperatif, CSL dikembangkan oleh Spencer Kagan 1990 yang di dalamnya berisi struktur – struktur yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. 5 Group Investigation GI Siswa ditempatkan dalam kelompok – kelompok kecil. Masing – masing kelompok diberi tugas atau proyek yang berbeda. Dalam kelompoknya, setiap anggota berdiskusi dan menentukan informasi apa yang akan dikumpulkan, bagaimana mengolahnya, bagaimana menelitinya, dan bagaimana menyajikan hasil penelitian di depan kelas. 6 Complex Instruction CI Dalam metode ini siswa ditempatkan dalam kelompok – kelompok kooperatif dengan komposisi yang beragam baik kemampuan, etnik, maupun bahasa. Guru memerikan keleluasaan pada mereka untuk menentukan sendiri proyek yang akan mereka kerjakan. Setiap anggota kelompok harus dilibatkan dan dimaksimalkan. 7 Team Accelerated Instruction TAI Dalam metode TAI siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuannya yang beragam. Masing – masing kelompok terdiri dari 4 siswa dan ditugaskan untuk menyelesaikan materi pembelajaran atau PR tertentu. Setiap kelompok diberi serangkaian tugas tertentu untuk dikerjakan bersama – sama. Poin – poin dalam tugas dibagikan secara berurutan kepada setiap anggota misalnya, untuk materi matematika yang terdiri 8 soal, berarti empat anggota dalam setiap kelompok harus saling bergantian menjawab soal – soal tesebut. Semua anggota harus saling mengecek jawaban teman – teman satu kelompoknya dan saling memberi bantuan jika dibutuhkan. Setelah itu masing – masing anggota diberi tes individu tanpa bantuan dari anggota lain. Skor tidak hanya dinilai oleh sejauh mana siswa mampu menjalani tes itu, tetapi juga sejauh mana mereka mampu bekerja secara mandiri tidak menyontek. Setiap minggu guru menjumlahkan ada berapa banyak soal yang bisa dijawab oleh masing – masing kelompok. Penghargaan reward diberikan kepada kelompok yang mampu menjawab soal – soal dengan benar lebih banyak dan mampu menyelesaikan PR dengan baik. Guru memberikan poin tambahan extra point kepada individu siswa yang mampu memperoleh nilai rata – rata pada ujian final. 8 Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC Metode ini dikembangkan oleh Stavens, dkk. 1987 dan dirancang untuk mengakomodasi level kemampuan siswa yang beragam, baik melalui pengelompokan heterogen heterogeneous grouping maupun pengelompokan homogen homogeneous grouping. Dalam CIRC, siswa ditempatkan dalam kelompok – kelompok kecil, baik homogen maupun heterogen. Pertama – tama, mereka mengikuti serangkaian instruksi guru tentang ketrampilan membaca dan menulis, kemudian praktik, lalu pra-penilaian, dan kuis. Setiap kelompok tidak bisa mengikuti kuis hingga anggota – anggota di dalamnya menyatakan bahwa mereka benar – benar siap. Penghargaan reward diberikan kepada kelompok yang anggota – anggotanya mampu menunjukkan performa yang meningkat dalam aktifitas membaca dan menulis. 9 Structured Dyadic Methods SDM Dalam metode ini, satu siswa bertindak sebagai “guru” dan siswa lain berperan sebagai “siswa”. Biasanya, mereka diminta untuk mempelajari prosedur – prosedur tertentu atau meringkas informasi – informasi penting dari sebuah buku.

c. Metode – Metode Informal

Dokumen yang terkait

Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN

0 0 22

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 (st

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran

0 0 23

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Metode Penelitian - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun

0 0 17

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Belajar - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajara

0 0 24

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. PEMBAHASAN - Perbandingan hasil belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dan model pembelajaran kooperatif pada materi gaya kelas VIII semester I di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya tahun ajaran 2

0 0 24

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 12

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 21

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok tekanan kelas VIII semester II MTsN 2 Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 48