Banyak cara yang dapat dilakukan dalam earnings management ini, yaitu dengan kebijakan akrual discretionary
accruals atau dengan cara pengaturan laba, yaitu menggeser laba atau mengakui pendapatan periode yang akan datang menjadi pendapatan
saat ini Rangan, 1998. Cara tersebut dilakukan dengan maksud agar kinerja perusahaan terlihat bagus. Kebijakan akrual dilakukan dengan
mengendalikan transaksi akrual sehingga laba terlihat tinggi, tetapi transaksi tersebut tidak mempengaruhi aliran kas, misalnya waktu dari
pengakuan pendapatan, sehingga kebijakan akrual akan dapat mempengaruhi kualitas laba suatu perusahaan.
2. Motivasi Manajemen Laba
Menurut Scott 1997, dalam Ekawati 2006, ada beberapa faktor yang mendorong manajer melakukan manajemen laba, yaitu:
a. Rencana bonus bonus schemes: manajer akan berusaha
mengatur laba yang dilaporkan agar dapat memaksimalkan bonus yang akan diterimanya. Motivasi bonus tersebut
mendorong manajer untuk memilih prosedur akuntansi yang dapat menggeser laba dari periode yang akan datang ke periode
saat ini.
b. Motivasi kontrak contractual motivations: semakin dekat suatu
perusahaan ke pelanggaran perjanjian hutang, maka manajer akan cenderung memilih metode akuntansi yang dapat
memindahkan laba periode mendatang ke periode sekarang. Sehingga
dapat mengurangi
kemungkinan perusahaan
mengalami pelanggaran kontrak.
c. Motivasi politik political motivations: aspek politis tidak dapat
dilepaskan dari perusahaan, khususnya perusahaan besar dan strategis, karena aktivitasnya melibatkan hajat hidup orang
banyak. Perusahaan yang berkecimpung dibidang penyediaan fasilitas bagi kepentingan orang banyak seperti listrik, air,
telekomunikasi, dan sarana infrastruktur, secara politis akan mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat. Perusahaan
seperti ini cenderung menurunkan laba untuk mengurangi visibilitasnya, khususnya selama periode kemakmuran tinggi.
Tindakan ini dilakukan untuk memperoleh kemudahan dan
fasilitas dari pemerintah misalnya subsidi.
d. Motivasi
perpajakan taxation
motivations: perpajakan
merupakan salah satu alasan utama mengapa perusahaan mengurangi laba bersih yang dilaporkan. Manajer akan berusaha
untuk membayar pajak yang serendah mungkin dengan cara mengurangi labanya, sehingga perusahaan dapat meminimalkan
besar pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah.
e. Pergantian CEO Changes of Chief Executive Officer: manajer
perusahaan CEO akan berusaha meningkatkan kinerjanya untuk menghindari pergantian CEO. CEO yang kinerjanya baik
akan diberikan bonus reward, sedangkan yang kinerjanya jelek
akan segera diganti oleh pemilik perusahaan.
f. IPO Initial Public Offering: manajemen perusahaan akan
melakukan manajemen laba agar harga sahamnya saat penawaran perdana lebih tinggi. Untuk mempengaruhi
keputusan calon kreditor, maka manajer berusaha menaikkan laba yang dilaporkan. Ketika perusahaan dinyatakan telah go
public, informasi keuangan yang ada didalam prospektus merupakan sumber informasi penting. Informasi ini dapat
digunakan sebagai sinyal kepada calon kreditor tentang nilai perusahaan. Untuk mempengaruhi keputusan calon kreditor,
maka manajer berusaha menaikkan laba yang dilaporkan. Selain itu, motivasi pasar modal juga mempengaruhi dalam tindakan
manajemen laba. Penggunaan informasi secara luas oleh calon kreditor dan analisis keuangan untuk melindungi nilai
sekuritasnya, dapat menciptakan dorongan manajer untuk memanipulasi laba dalam usahanya untuk mempengaruhi
kinerja sekuritas jangka pendek.
3. Cara Manajemen Laba
Menurut Ayres 1994, manajemen laba dapat dilakukan oleh manajer dengan cara sebagai berikut: