laba yang relatif stabil. Menaikkan atau menurunkan laba untuk mengurangi fluktuasi dalam melaporkan laba, sehingga perusahaan
terlihat stabil dan tidak berisiko tinggi.
6. Alasan Dilakukan Manajemen Laba
Alasan dilakukan manajemen laba menurut Scott 1997, dalam Ekawati 2006, yaitu:
a. Manajemen laba dapat meningkatkan kepercayaan pemegang saham terhadap manajer. Manajemen laba berhubungan erat
dengan tingkat perolehan laba atau prestasi usaha suatu organisasi, hal ini karena tingkat keuntungan atau laba dikaitkan dengan
prestasi manajemen dan juga besar kecilnya bonus yang akan diterima oleh manajer.
b. Manajemen laba dapat memperbaiki hubungan dengan pihak kreditor. Perusahaan yang terancam default yaitu tidak dapat
memenuhi kewajiban pembayaran hutang pada waktunya, perusahaan berusaha menghindarinya dengan membuat kebijakan
yang dapat meningkatkan pendapatan maupun laba. Dengan demikian akan memberi posisi bargaining yang relatif baik dalam
negoisasi atau penjadwalan ulang hutang antara pihak kreditor dengan perusahaan.
c. Manajemen laba
dapat menarik
calon kreditor
untuk menanamkan modalnya terutama pada perusahaan go public pada
saat IPO.
7. Mendeteksi Manajemen Laba
Menurut Aminul 2007, manajemen melakukan manipulasi dengan menggunakan discretionary accruals, yaitu kebijakan
akuntansi yang memberikan keleluasaan pada manajemen untuk menentukan jumlah transaksi akrual secara fleksibel, sehingga terjadi
peningkatan laba income increasing menjelang penawaran atau penerbitan obligasi, memuncak pada saat penawaran dan menurun
setelah penawaran dan dalam jangka panjang akan berdampak kepada penurunan kinerja perusahan.
Total akrual sebuah perusahaan dipisahkan menjadi non discretionary accruals tingkat akrual yang wajar dan discretionary
accruals tingkat akrual yang abnormal. Untuk menghitung discretionary accruals digunakan Model Jones Modifikasi menurut
Dechow et al, 1995, dalam Sulistiawan 2011, yaitu sebagai berikut: a. Menghitung Total Accruals TA
Total Accruals perusahaan dihitung dengan rumus sebagai berikut: TA
it
= NI
it
– CFO
it
Keterangan: TA
it
: Total Accruals perusahaan pada periode t
NI
it
: Laba perusahaan pada periode t CFO
it
: Aliran kas dari aktivitas operasi perusahaan i pada periode t
b. Menghitung Non Discretionary Accruals NDA Non Discretionary Accruals dihitung dengan rumus sebagai
berikut: NDA
it
= α
1
1A
it-1
+α
2
∆REVA
it-1
- ∆RECA
it-1
+α
3
PPE
it
A
it-1
Keterangan: NDA
it
: Non Discretionary Accruals perusahaan i pada periode t
A
t-1
: Total Aktiva Perusahaan i pada periode t ∆REV
it
: Perubahan pendapatan perusahaan i pada periode t ∆REC
it
: Perubahan puitang perusahaan i pada periode t PPE
it
: Aktiva tetap perusahaan pada periode t α
1
α
2
α
3
: Koefisien regresi c. Menghitung Discretionary Accruals DA
Discretionary Accruals dihitung dengan rumus sebagai berikut: DA
it
= TA
it
A
t-1
– NDA
it-1
Keterangan: DA
it
: Discretionary Accruals perusahaan i pada periode t TA
it
: Total Accruals perusahaan i pada periode t A
t-1
: Total aktiva perusahaan i pada periode ke t