Pengujian Hipotesis 3 Pengujian Hipotesis
manajemen laba pada saat emisi obligasi supaya memperoleh peringkat obligasi yang tinggi sehingga diharapkan membantu penawaran obligasi
tersebut. Penelitian ini menemukan bukti adanya praktik manajemen laba pada peristiwa emisi obligasi Gumanti dan Singgih, 2006.
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang menjadi sampel
pada tahun 2002-2011 sebanyak 24 perusahaan terbukti melakukan manajemen laba pada saat penerbitan obligasi.
Manajer cenderung menaikkan laba yang akan menggeser laba perusahaan yang akan datang untuk diakui sebagai laba pada saat
penerbitan obligasi. Penelitian ini didukung dengan teori sinyal, bahwa pihak internal perusahaan lebih banyak mengetahui informasi dan prospek
perusahaan di masa yang akan datang. Ketika perusahaan menerbitkan obligasi, maka calon kreditor hanya mengandalkan informasi dari
laporan keuangan. Melalui laporan keuangan pihak perusahaan dapat menyampaikan
keyakinan kepada
calon kreditor
mengenai perkembangan perusahaan melalui laba yang akan dilaporkan. Dengan
melakukan manajemen laba pada saat penerbitan obligasi, menunjukkan bahwa kinerja perusahaan terlihat baik dan calon kreditor akan tertarik
untuk membeli obligasi. Hipotesis kedua menunjukkan bahwa profitabilitas pada tahun
penerbitan dengan profitabilitas satu tahun setelah penerbitan obligasi secara statistik tidak berbeda. Dengan melakukan hal tersebut, maka laba
pada saat menerbitkan obligasi tidak lebih tinggi daripada laba yang diperoleh di masa yang akan datang. Dengan menerbitkan obligasi,
perusahaan akan menjaga tingkat profitabilitas agar tidak berfluktuasi, karena pada dasarnya calon kreditor lebih percaya pada perusahaan yang
menghasilkan laba stabil. Meskipun terbukti melakukan manajemen laba, tetapi tidak terbukti perusahaan menggeser laba tahun yang akan datang
untuk diakui sebagai laba tahun penerbitan obligasi. Hipotesis ketiga terlihat bahwa dengan menerbitkan obligasi
perusahaan akan bertambah modal usahanya, yang kemudian kegiatan perusahaan akan terus meningkat, sehingga laba yang akan dilaporkan juga
akan meningkat. Oleh karena itu, calon kreditor akan mempercayai perusahaan mampu membayar hutang beserta bunganya dalam jangka
waktu yang panjang. Untuk mengetahui terjadi peningkatan atau tidak pada laba perusahaan, maka dilakukan uji beda rata-rata terhadap
profitabilitas pada tahun penerbitan obligasi dan profitabilitas dua tahun setelah penerbitan obligasi. Hasil uji beda rata-rata terhadap profitabilitas
pada Tabel 5.8 hal. 66, disimpulkan bahwa tidak terbukti terjadi
perbedaan secara signifikan antara profitabilitas pada tahun penerbitan obligasi dan profitabilitas dua tahun setelah penerbitan obligasi. Meskipun
terdapat peningkatan dana dari pinjaman hutang dan operasi perusahaan terus meningkat tetapi profitabilitas perusahaan tidak meningkat.