17. Parni Warung Makan
Kemiri RT.4 RW.2, Sidoarjo 18.
Karsono Kos-kosan
Balong Tengah RT.4 RW.1 Sidokumpul, Sidoarjo
19. Siti Kamirah Salon
dan Aksesoris
Jl. Yos Sudarso 7, Sidoarjo 20. Sumarni
Sembako dan Jual Ikan
Pucang Indah R13, Sidoarjo 21. Jaripah
Pasar Tradisional Sidokepung
RT.08 RW.04,
Buduran, Sidoarjo 22. Massum
Rongsokan Krembung,
Sidoarjo 23. Sutrisno
Konstruksi Aluminium
Sukodono RT.02 RW.01, Sidoarjo
24. Anto Pasar tradisional
Betro 08 Gedangan, Sidoarjo 25. Abu Bakar
Sarang Wallet Ketajen, Gedangan
26. Syaichuddin Pasar Tradisional Sayur
Jl. Monginsidi 5, Sidoarjo 27. Juhria
Martabak Celep 1, Sidoarjo
28. Suliyati Pasar
Tradisional Jl. Jenggolo 2, Buduran, Sidoarjo 29. Asnatun
Pasar Tradisional Bluru Permai 3, Bluru, Sidoarjo
30. Indriani Kusuma
Salon dan Service Elektronik
Jl. Yos Sudarso 1, Sidoarjo Sumber : Bagian Mikro PT Bank Mandiri PerseroTbk. Cabang A.Yani,
Sidoarjo Tahun 2011
3.3. Teknik Pengumpulan Data
3.3.1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dikumpulkan dari berbagai pusat data yang ada,
antara lain pusat data di perusahaan, badan-badan penelitian dan sejenisnya. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah berdasar
Laporan Keuangan Debitur. Pengumpulan datanya dengan memilah-
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
milah debitur yang mengajukan kredit modal kerja pada PT Bank Mandiri Persero Tbk. Sidoarjo yang memenuhi kriteria kredit jangka
menengah, dengan jangka waktu pelunasan kredit maksimal 3 tahun dengan pinjaman dibawah 100 juta rupiah tahun 2011.
3.3.2. Sumber Data
Dalam penelitian ini sumber data yang diperoleh peneliti adalah dari bagian mikro kredit di Bank Mandiri cabang A.Yani Sidoarjo.
3.3.3. Cara Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data yang digunakan adalah : a.
Observasi Yaitu teknik pengumpulan data, dimana penyusun mengadakan
pengamatan langsung ke lokasi kegiatan obyek yang diteliti. b.
Interview Yaitu mengadakan serangkaian Tanya jawab secara langsung
dengan pihak analisa kredit Bank Mandiri untuk memperoleh data yang diperlukan sehubungan dengan permasalahan yang dihadapi.
c. Dokumentasi
Yaitu memperoleh data dari dokumen atau arsip obyek penelitian.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.4.1. Teknik Analisis
3.4.1.1. Uji Asumsi Klasik
Tahap analisis awal untuk menguji model yang digunakan dalam penelitian ini, agar nantinya bisa diperoleh model regresi, antara lain
sebagai berikut : 1.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ghozali,
2005 : 160. Uji normalitas tersebut normal atau tidak dapat dilakukan dengan
berbagai metode diantaranya Uji Normalitas Residual dengan Uji Statistik non Parametrik Kolmogorov-smirnov k-s. Menurut
Sumarsono 2004 :40, uji k – s dilakukan dengan membuat hipotesis : -
Jika nilai signifikan nilai probabilitas lebih kecil dari 5 maka data berdistribusi tidak normal
- Jika nilai signifikan nilai probabilitas lebih besar dari 5 maka
data berdistribusi normal
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut : a.
Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi
umumnya di atas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.
b. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan
lawannya variance inflation factor VIF. Nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10. Ghozali, 2005 : 105
3. Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak
terjadi Heteroskedastisitas. Ghozali, 2005 : 139
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Rank Spearman, yaitu meregresikan antara nilai residual dengan nilai seluruh variabel
bebas yang ada. Algifari, 2000 : 84 4.
Autokolerasi Uji autokolerasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Untuk autokolerasi menggunakan uji Durbin Watson
yaitu memasukkan variabel terikat kedalam model regresi Ghozali, 2005 : 110.
Tabel 3.1 : Tabel Kriteria Durbin Watson
Durbin Watson Kriteria
0 DW dL dL DW du
du DW 4 – du 4 – du DW 4 – Dl
4- Dl DW 4 Ada autokorelasi positif
Tanpa kesimpulan Tidak ada autokorelasi
Tanpa kesimpulan Ada autokorelasi negatif
3.4.1.2. Teknik Regresi Linier Berganda
Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda untuk pengolahan data dimana teknik ini digunakan untuk mengestimasi
nilai variabel dependen dengan menggunakan lebih dari satu variabel independen Algifari, 2000 dalam Triasdini, 2010.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan analisis
regresi linier berganda. Dan dalam penghitungan regresi berganda ini, diperlukan adanya penghitungan Logaritma Natural terhadap variabel
dependen. Hal ini dikarenakan nilai data yang terlalu besar berupa data nominal. Perlakuan seperti itu dimaksudkan untuk membuat data setara
dengan data variabel independennya yang berupa data rasio. Pengujian akan dilakukan dengan model regresi berganda sebagai
berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ e
Keterangan : Y
= Penyaluran kredit modal kerja a
= Konstanta b
1
– b
4
= Koefisien regresi dari tiap – tiap variabel independen X
1
= Debt to Total Assets Ratio X
2
= Quick Ratio X
3
= Net Profit Margin X
4
= Return On Investment e
= Kesalahan baku
3.4.1.3 Koefisien Determinasi R2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
koefisien determinasi adalah antara nol dn satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-
variabel dependen amat terbatas. Niali yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Ghozali, 2005 : 97
Dalam kenyataan nilai adjusted R
2
dapat bernilai negative, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati
2003 jika dalam empiris didapat nilai adjusted R
2
negatif, maka nilai adjusted R
2
dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R
2
= 1, maka adjusted R
2
= R
2
= 1 sedangkan jika nilai R
2
= 0, maka adjusted R
2
= 1 - kn – k. jika k 1, maka adjusted R
2
akan bernilai negative.
3.4.2. Uji Hipotesis
a. Uji F
1. Dari uraian diatas, maka diberikan hipotesis statistic sebagai
berikut : Ho : b1 = 0 model yang digunakan tidak berpengaruh antara
variabel terikat terhadap variabel bebas Hi : b1
≠ 0 model yang digunakan berpengaruh antara variabel terikat terhadap variabel bebas
2. Dalam penelitian digunakan tingkat signifikan 0,05
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Untuk mengetahui ada kesesuaian model yang dihasilkan
digunakan uji F dengan prosedur sebagai berikut :
Keterangan : = Koefisien determinasi
= Jumlah variabel bebas konstanta = Jumlah sampel
4. Kriteria pengujian sebagai berikut :
Apabila P. Value 0,05 maka Ho diterima
Apabila P. Value 0,05 maka Hi ditolak
b. Uji t
1. Dari uraian diatas, maka diberikan hipotesis statistic sebagai
berikut : Ho : b1 = 0 tidak terdapat yang signifikan antara variabel bebas
terhadap variabel terikat Hi : b1
≠ 0 terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas terhadap variabel terikat
2. Untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat digunakan rumus sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
: bj
= Koefisien regresi Se bj = Standar Error simpangan baku untuk masing-masing
koefisien regresi 3.
Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikan 0,05 4.
Kriteria pengujian sebagai berikut : Apabila nilai probabilitas
≥ 0,05 maka Ho diterima dan Hi ditolak Apabila nilai probabilitas 0,05 maka Ho ditolak dan Hi diterima
Ghozali, 2001 : 94
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1. Gambaran umum PT Bank Mandiri
PT Bank Mandiri PERSERO Tbk. Adalah bank yang berkantor pusat di Jakarta, dan merupakan bank terbesar di Indonesia dalam hal
asset, pinjaman, dan deposit. Bank ini berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu Bank Bumi Daya BBD, Bank Dagang
Negara BDN, Bank Ekspor Impor Indonesia Bank Exim, dan Bank Pembangunan Indonesia Bapindo, digabungkan ke dalam Bank
Mandiri. Sejarah keempat Bank BBD, BDN, Bank Exim, dan Bapindo
tersebut sebelum bergabung menjadi Bank Mandiri, dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat bank nasional tersebut telah turut
membentuk riwayat perkembangan dunia perbankan Indonesia, dan masing-masing telah memainkan peranan yang penting dalam
pembangunan ekonomi di Indonesia. Bank Mandiri dibentuk pada 2 Oktober 1998, dan empat bank
asalnya efektif mulai beroperasi sebagai bank gabungan pada pertengahan tahun 1999. Setelah selesainya proses merger, Bank Mandiri
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kemudian memulai proses konsolidasi, termasuk pengurangan cabang dan pegawai. Selanjutnya diikuti dengan peluncuran single brand di
seluruh jaringan melalui iklan dan promosi. Salah satu pencapaian penting adalah penggantian secara menyeluruh platform teknologi. Bank
Mandiri mewarisi Sembilan system perbankan dari keempat “legacy bank”. Setelah investasi awal untuk konsolidasi system yang berbeda
tersebut, Bank Mandiri mulai melaksanakan program penggantian platform yang berlangsung selama tiga tahun, dimana program pengganti
tersebut difokuskan untuk meningkatkan kemampuan penetrasi di segmen “retail banking”.
Pada saat ini, infrastruktur teknologi informasi Bank Mandiri sudah mampu melakukan pengembangan “e-channel” dan produk retail
dengan “Time to Market” yang lebih baik. Dalam proses penggabungan dan pengorganisasian ulang tersebut, jumlah cabang Bank Mandiri
dikurangi sebanyak 194 buah dan karyawannya berkurang dari 26.600 menjadi 17.620. direktur utamanya yang pertama adalah Robby Djohan.
Kemudian pada Mei 2000, posisi Djohan digantikan ECW Neloe. Neloe menjabat selama lima tahun, sebelum digantikan Agus Martowardojo
sebagai Direktur Utama sejak Mei 2005. Neloe menghadapi dugaan keterlibatan pada kasus korupsi di bank tersebut.
Pada Maret 2005, Bank Mandiri mempunyai 829 cabang yang tersebar disepanjang Indonesia dan enam cabang di luar negeri. Selain
itu, Bank Mandiri mempunyai sekitar 2500 ATM dan tiga anak
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
perusahaan utama yaitu Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, dan AXA Mandiri.
Nasabah Bank Mandiri yang terdiri dari berbagai segmen merupakan penggerak utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan
sector usaha, nasabah Bank Mandiri bergerak dibidang usaha yang sangat beragam. Sebagai bagian dari upaya penerapan “prudential banking” dan
“best-practices risk management”, Bank Mandiri telah melakukan berbagai perubahan. Salah satunya, persetujuan kredit dan pengawasan
dilaksanakandengan “four-eye principle”, dimana persetujuan kredit dipisahkan dari kegiatan pemasaran dan business unit. Sebagai bagian
diversifikasi risiko dan pendapatan, Bank Mandiri juga berhasil mencetak kemajuan yang signifikan dalam melayani Usaha Kecil dan Menengah
UKM dan nasabah ritel. Pada akhir 1999, porsi kredit kepada nasabah “corporate” masih
sebesar 87 dari total kredit, sementara pada 31 Desember 2009, porsi kredit kepada nasabah UKM dan mikro telah mencapai 42, 22 dan
porsi kredit kepada nasabah consumer sebesar 13, 92, sedangkan porsi kredit kepada nasabah “corporate” mencakup 43, 86 dari total kredit.
Sesudah menyelesaikan
program transformasi semenjak 2005 sampai dengan tahun 2009, Bank Mandiri sedang bersiap melaksanakan
transformasi tahap berikutnya dengan merevitalisasi visi dan misi untuk menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu
progresif. http:id.m.wikipedia.orgwikiJasa_keuangan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian 4.2.1. Deskripsi Hasil Penelitian Mengenai Penyaluran Kredit Modal Kerja
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada variabel penyaluran kredit modal kerja yang diberikan oleh Bank Mandiri cabang A. Yani
tahun 2011 kepada 30 debitur diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 1. Penyaluran Kredit Modal Kerja kepada 30 Debitur Bank Mandiri cabang A. Yani Sidoarjo Tahun 2011
No. Nama Debitur
Permohonan Realisasi Kredit
Penyaluran Kredit Kredit
Rp Rp
1 Erdi Hamid
100,000,000.00 93,300,000.00 93.30
2 M. Syaiful Bahri
50,000,000.00 35,000,000.00
70.00 3 Miyas
30,000,000.00 28,000,000.00 93.33
4 Ainun Zariyah
4,000,000.00 2,000,000.00
50.00 5 Kushartini
10,000,000.00 5,000,000.00
50.00 6 Yuli
Sulistyowati 20,000,000.00 20,000,000.00 100.00
7 Ulik Istikharoh
8,000,000.00 4,200,000.00
52.50 8 Humandhini
10,000,000.00 8,000,000.00
80.00 9
H. Nur Kholis 40,000,000.00
40,000,000.00 100.00
10 Mariyam Saudah
10,000,000.00 7,800,000.00
78.00 11 Mulyono
75,000,000.00 56,000,000.00
74.67 12 Khoiriyah
10,000,000.00 9,000,000.00
90.00 13 Jarchoni
15,000,000.00 11,900,000.00
79.33 14 Sulami
75,000,000.00 62,000,000.00
82.67 15 Putriana
30,000,000.00 19,000,000.00
63.33 16 Supeno
17,000,000.00 11,900,000.00
70.00 17 Parni
10,000,000.00 8,800,000.00
88.00 18 Karsono
50,000,000.00 50,000,000.00
100.00 19 Siti
Kamirah 20,000,000.00
20,000,000.00 100.00
20 Sumarni 10,000,000.00
9,600,000.00 96.00
21 Jaripah 30,000,000.00
30,000,000.00 100.00
22 Massum 5,000,000.00
5,000,000.00 100.00
23 Sutrisno 50,000,000.00
50,000,000.00 100.00
24 Anto 25,000,000.00
25,000,000.00 100.00
25 Abu Bakar
30,000,000.00 30,000,000.00
100.00
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26 Syaichuddin 45,000,000.00
38,000,000.00 84.44
27 Juhria 7,500,000.00
7,500,000.00 100.00
28 Suliyati 30,000,000.00
30,000,000.00 100.00
29 Asnatun 15,000,000.00
15,000,000.00 100.00
30 Indriani Kusuma
30,000,000.00 30,000,000.00
100.00
Sumber : Bagian mikro Bank Mandiri Persero Tbk. cabang A.Yani Sidoarjo, Lampiran 1
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari 30 debitur yang mengajukan kredit modal kerja kepada Bank Mandiri cabang A.
Yani terlihat hanya 13 debitur yang permohonan kreditnya terealisasi 100 karena prospeknya bagus dan nasabah sering mengambil pinjaman.
Sisanya yaitu sebanyak 17 debitur yang terealisasi dibawah 100. Perbedaan besarnya realisasi yang diberikan oleh Bank Mandiri kepada
debiturnya tersebut dikarenakan pihak bank dalam memberikan kredit menyesuaikan antara besarnya kredit yang diajukan dengan menganalisa
aspek keuangan debitur. Hal tersebut dilakukan agar pemberian kredit pada calon debitur dapat mencapai sasaran sekaligus memperoleh
pendapatan dan laba dan untuk mengetahui seberapa jauh debitur memenuhi kewajiban dana mengatur kemampuannya dalam melunasi
hutang pokok serta usaha untuk memperkecil resiko yang timbul dari pemberian kredit.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.2.2. Deskripsi Hasil Penelitian Mengenai Debt to Total Assets Ratio Debitur dalam Penyaluran Kredit Modal Kerja pada Bank Mandiri
cabang A. Yani Sidoarjo
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada variabel Debt to Total Assets Ratio Debitur dalam penyaluran kredit modal kerja pada Bank
Mandiri cabang A.Yani kepada 30 debitur, ratio ini menggunakan jumlah harta perusahaan yang dibiayai dengan kredit. Ratio ini menggambarkan
derajat risiko yang ditanggung oleh kreditur, data sebagai berikut :
Tabel 2. Debt to Total Assets Ratio Debitur Bank Mandiri cabang A.Yani Sidoarjo Tahun 2011
No. Nama Debitur
DTAR 1 Erdi
Hamid 7.93
2 M. Syaiful Bahri
7.14 3 Miyas
4.79 4 Ainun
Zariyah 5.01
5 Kushartini 6.53
6 Yuli Sulistyowati
4.36 7 Ulik
Istikharoh 5.61
8 Humandhini 6.79
9 H. Nur Kholis
4.27 10 Mariyam
Saudah 6.49
11 Mulyono 7.02
12 Khoiriyah 5.87
13 Jarchoni 6.18
14 Sulami 6.88
15 Putriana 4.74
16 Supeno 5.93
17 Parni 1.94
18 Karsono 3.06
19 Siti Kamirah
0.90 20 Sumarni
2.10 21 Jaripah
2.61 22 Massum
1.86 23 Sutrisno
3.34
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24 Anto 3.11
25 Abu Bakar
2.98 26 Syaichuddin
2.75 27 Juhria
1.65 28 Suliyati
3.78 29 Asnatun
4.59 30 Indriani
Kusuma 1.74
Sumber : Data sekunder yang diolah, Lampiran 2
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa semakin besar debt to total assets ratio maka semakin besar peranan dana dari luar untuk
membelanjai aktiva dan semakin besar pula resiko yang ditanggung oleh para kreditur.
4.2.3. Deskripsi Hasil Penelitian Quick Ratio Debitur dalam Penyaluran Kredit Modal Kerja pada Bank Mandiri cabang A.Yani Sidoarjo.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada variabel quick ratio debitur dalam penyaluran kredit modal kerja pada Bank Mandiri cabang
A. Yani kepada 30 debitur, rasio ini mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan pemilik simpanan giro,
tabungan, deposito dengan harta yang paling likuid yang dimiliki oleh suatu bank, data sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 3. Quick Ratio Debitur Bank Mandiri cabang A. Yani Sidoarjo Tahun 2011
No. Nama Debitur
QR 1 Erdi
Hamid 393.29
2 M. Syaiful Bahri
226.51 3 Miyas
121.76 4 Ainun
Zariyahs 107.65
5 Kushartini 103.38
6 Yuli Sulistyowati
142.07 7 Ulik
Istikharoh 216.49
8 Humandhini 90.91
9 H. Nur Kholis
135.73 10 Mariyam
Saudah 93.18
11 Mulyono 488.25
12 Khoiriyah 113.18
13 Jarchoni 119.07
14 Sulami 581.83
15 Putriana 284.76
16 Supeno 113.03
17 Parni 247.24
18 Karsono 346.20
19 Siti Kamirah
547.11 20 Sumarni
641.78 21 Jaripah
233.47 22 Massum
624.18 23 Sutrisno
349.93 24 Anto
227.04 25 Abu
Bakar 202.11
26 Syaichuddin 223.90
27 Juhria 717.39
28 Suliyati 269.91
29 Asnatun 229.01
30 Indriani Kusuma
400.18 Sumber : Data sekunder yang diolah, Lampiran 3
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa semakin besar quick ratio maka akan semakin menambah keyakinan bank kepada
debitur untuk pembayaran kembali kreditnya.
4.2.4. Deskripsi Hasil Penelitian Net Profit Margin dalam Penyaluran Kredit Modal Kerja pada Bank Mandiri cabang A. Yani Sidoarjo
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada variabel net profit margin debitur dalam penyaluran kredit modal kerja pada Bank Mandiri
cabang A. Yani kepada 30 debitur, ratio ini mengukur kemampuan nasabah dalam menciptakan pendapatan, data sebagai berikut :
Tabel 4. Net Profit Margin Debitur Bank Mandiri cabang A. Yani Sidoarjo Tahun 2011
No. Nama Debitur
NPM 1 Erdi
Hamid 73.98
2 M. Syaiful Bahri
68.20 3 Miyas
64.80 4 Ainun
Zariyah 19.09
5 Kushartini 21.03
6 Yuli Sulistyowati
65.02 7 Ulik
Istikharoh 71.91
8 Humandhini 60.64
9 H. Nur Kholis
45.83 10 Mariyam
Saudah 55.75
11 Mulyono 70.28
12 Khoiriyah 57.92
13 Jarchoni 68.19
14 Sulami 77.19
15 Putriana 60.65
16 Supeno 60.76
17 Parni 55.62
18 Karsono 94.07
19 Siti Kamirah
95.00
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20 Sumarni 68.95
21 Jaripah 68.87
22 Massum 56.32
23 Sutrisno 91.66
24 Anto 69.95
25 Abu Bakar
72.95 26 Syaichuddin
69.60 27 Juhria
61.09 28 Suliyati
69.29 29 Asnatun
62.63 30 Indriani
Kusuma 93.76
Sumber : Data sekunder yang diolah, Lampiran 4
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa besar kecilnya pendapatan yang diterima ditentukan oleh besarnya hasil dari omzet
penjualan yang diterima setiap bulannya, apabila omzet penjualan yang diperoleh lebih dari target maka pendapatan yang diterima juga akan
lebih besar pula dan begitu pula sebaliknya.
4.2.5. Deskripsi Hasil Penelitian Return On Investment dalam Pengajuan Kredit Modal Kerja pada Bank Mandiri cabang A. Yani Sidoarjo
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada variabel return on investment debitur dalam penyaluran kredit modal kerja pada Bank
Mandiri cabang A. Yani kepada 30 debitur, ratio ini mengukur sejauh mana calon nasabah atau debitur mampu untuk mengembalikan atau
melunasi utang-utangnya secara tepat waktu dari usaha yang diperolehnya, data sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 5. Return On Investment Debitur Bank Mandiri cabang A. Yani Sidoarjo Tahun 2011
No. Nama Debitur
ROI 1 Erdi
Hamid 31.20
2 M. Syaiful Bahri
34.92 3 Miyas
29.11 4 Ainun
Zariyah 1.85
5 Kushartini 3.47
6 Yuli Sulistyowati
30.10 7 Ulik
Istikharoh 15.46
8 Humandhini 11.43
9 H. Nur Kholis
45.83 10 Mariyam
Saudah 9.57
11 Mulyono 53.75
12 Khoiriyah 10.62
13 Jarchoni 14.32
14 Sulami 66.02
15 Putriana 19.03
16 Supeno 14.00
17 Parni 9.91
18 Karsono 47.30
19 Siti Kamirah
26.51 20 Sumarni
11.09 21 Jaripah
39.19 22 Massum
11.49 23 Sutrisno
48.04 24 Anto
40.07 25 Abu
Bakar 46.69
26 Syaichuddin 39.12
27 Juhria 28.48
28 Suliyati 38.50
29 Asnatun 28.15
30 Indriani Kusuma
36.90
Sumber : Data sekunder yang diolah, Lampiran 5
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa semakin besar rasio return on investment debitur maka semakin besar kemampuan
untuk menghasilkan laba dari total aktiva yang ada.
4.3. Hasil Analisis 4.3.1. Hasil Uji Asumsi Klasik