Analisis Regresi Berganda Hasil Uji Autokorelasi

4.3.1.4. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin-Watson D-W test. Ghozali, 2005 : 110. Hasil perhitungan uji Durbin-Watson yang ada akan dibandingkan dengan nilai tabel dari Durbin-Watson. Adapun kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut : Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Nilai Durbin Watson Kriteria 0 DW 1,35 1,35 DW 1,49 1,49 DW 2,51 2,51 DW 2,65 2,65 DW 4 Ada autokorelasi positif Tanpa kesimpulan Tidak ada autokorelasi Tanpa kesimpulan Ada autokorelasi negative Sumber : Lampiran 8 Berdasarkan perhitungan di atas DW tes sebesar 2,359 karena DW terletak diantara 1,49 sampai 2,51 berarti data tersebut tidak ada autokorelasi. Sehingga asumsi tidak ada autokorelasi terpenuhi.

4.3.2. Analisis Regresi Berganda

Dari hasil uji asumsi klasik di atas dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi secara normal serta tidak memiliki masalah multikolinearitas, autokorelasi dan heterokedastisitas. Sehingga memenuhi persyaratan untuk melakukan analisis regresi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. berganda serta melakukan pengujian terhadap hipotesis. Pembuatan persamaan regresi berganda dapat dilakukan dengan menginterpretasikan angka-angka yang ada di dalam unstandardized coefficient Beta pada Tabel 4.6 berikut : Tabel 4.6 Persamaan Regresi Berganda Coefficients a Unstandardized Coefficients Standard ized Coeffici ents Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta T Sig. Tolera nce VIF Constant 76.725 13.002 5.901 .000 debt to total assets ratio X1 -3.900 1.244 -.474 - 3.135 .004 .748 1.337 quick ratio X2 -.003 .014 -.032 -.210 .835 .732 1.365 net profit margin X3 .325 .183 .332 1.771 .089 .485 2.060 1 return on investment X4 .219 .177 .220 1.233 .229 .535 1.869 a. Dependent Variable: peyaluran kredit modal kerja Sumber : Lampiran 9 Dari Tabel 4.6 di atas dengan memperhatikan angka yang berada pada kolom Unstandardized coefficient Beta, maka dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut : Penyaluran Kredit Modal Kerja = 76,725 – 3,900 DTAR - 0,003 QR + 0,325 NPM + 0,219 ROI Dari persamaan regresi di atas maka dapat kita interpretasikan beberapa hal antara lain sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Nilai konstanta persamaan di atas adalah sebesar 76,725 yang dapat diartikan bahwa penyaluran kredit modal kerja akan bernilai 76,725 satuan jika variabel seperti Debt to Total Assets Ratio, Quick Ratio, Net Profit Margin dan Return On Investment adalah tidak ada. 2. Variabel Debt to Total Assets Ratio memiliki nilai koefisien regresi yang negatif yaitu sebesar -3,900. Nilai koefisien yang negative menunjukkan bahwa Debt to Total Assets Ratio terhadap jumlah penyaluran kredit modal kerja berpengaruh negatif. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan nilai Debt to Total Assets Ratio sebanyak satu persen maka akan menyebabkan penurunan nilai penyaluran kredit modal kerja sebesar 3,900 rupiah, dengan asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan. 3. Variabel Quick Ratio memiliki nilai koefisien regresi yang negatif yaitu sebesar -0,003. Nilai koefisien yang negative menunjukkan bahwa pengaruh Quick Ratio terhadap jumlah penyaluran kredit modal kerja adalah negatif. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan nilai Quick Ratio sebanyak satu persen maka akan menyebabkan penurunan nilai penyaluran kredit modal kerja sebesar 0,003 rupiah, dengan asumsi variabel independen yang lain dianggap konstan. 4. Variabel Net Profit Margin memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu sebesar 0,325. Nilai koefisien yang positif ini menunjukkan bahwa Net Profit Margin berpengaruh positif terhadap penyaluran kredit modal kerja. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. nilai Net Profit Margin sebanyak satu persen maka akan menyebabkan nilai penyaluran kredit modal kerja juga akan naik sebesar 0,325 rupiah, dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain dianggap konstan. 5. Variabel Return On Investment memiliki nilai koefisien regresi yang positif yaitu sebesar 0,219. Nilai koefisien yang negative ini menunjukkan bahwa Return On Investment berpengaruh negatif terhadap penyaluran kredit modal kerja. Hal ini menggambarkan bahwa jika terjadi kenaikan nilai Return On Investment sebanyak satu persen maka akan menaikkan nilai penyaluran kredit modal kerja sebesar 0,219 rupiah, dengan asumsi bahwa variabel independen yang lain dianggap konstan.

4.3.3. Uji Koefisien Determinasi R

Dokumen yang terkait

Pengaruh Return On Assets (Roa), Debt To Equity Ratio (Der) Dan Earning Per Share (Eps) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Tahun 2010-2013

8 121 96

Analisis Pengaruh Return on Asset, Net Profit Margin, Earning Per Share terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

2 51 99

Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Total Assets Turn Over, Return On Equity, dan Earning Per Share terhadap Harga Saham pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 74 95

Analisis Hubungan Net Profit Margin dan Total Asset Turnover dengan Return on Asset pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan.

2 118 56

Analisis Pengaruh Return On Equity, Return On Assets Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail Di Bursa Efek Indonesia

1 79 97

Pengaruh Debt to Total Assets Ratio, Quick Ratio, Net Profit Margin, dan Return On Invetment Debitur terhadap Penyaluran Kredit Modal Kerja pada PT. BNI (Persero) Tbk. Medan

7 109 84

Analisis Hubungan Current Ratio, Debt To Total Assets Ratio, Dan Total Assets Turnover Dengan Return On Investment Pada PT. Perkebunan Nusantara III (PERSERO) Medan

2 35 76

Analisis pengaruh Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio (DER), Net Profit Margin (NPM) dan Current Ratio (CR) terhadap harga saham: studi empiris pada perusahaan tambang yang terdaftar di bursa efek Indonesia Tahun 2011-2013

3 51 102

Analisis Return on Asset, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Net Profit Margin Terhadap Nilai Perusahaan

0 6 118

PENGARUH DEBT TO TOTAL ASSETS RATIO, QUICK RATIO, NET PROFIT MARGIN, DAN RETURN ON INVESTMENT DEBITUR TERHADAP PENYALURAN KREDIT MODAL PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. SIDOARJO

0 0 22