Faktor Penyesuaian Untuk Pengaruh Lebar Jalur Lalu Lintas FV Faktor Penyesuaian Untuk Pengaruh Hambatan Samping dan Lebar Faktor Penyesuaian Untuk Kapasitas Dasar C

12 Tabel 2.1. Kecepatan Arus Bebas Dasar Kendaraan Tipe Jalan Kecepatan arus bebas dasar Kmjam Kendaraan Kendaraan Bus Truk Sepeda ringan berat besar besar motor LV MHV LB LT MC Enam lajur terbagi datar 83 67 86 64 64 bukit 71 56 68 52 58 gunung 62 45 55 40 55 Empat lajur terbagi datar 78 65 81 62 64 bukit 68 55 66 51 58 gunung 60 44 53 39 55 Empat lajur tak terbagi datar 74 63 78 60 60 bukit 66 54 65 50 56 gunung 58 43 52 39 53 Dua lajur tak terbagi Datar SDC : A 68 60 73 58 55 Datar SDC : B 65 57 69 55 54 Datar SDC : C 61 54 63 52 53 bukit 61 52 62 49 53 gunung 55 42 50 38 51 Sumber : MKJI 1997 Jalan Luar Kota hal 6 - 54 Secara umum kendaraan ringan memiliki kecepatan arus bebas dasar lebih tinggi daripada kendaraan berat dan sepeda motor. Jalan berpembatas median memiliki kecepatan arus bebas dasar lebih tinggi daripada jalan tanpa pembatas.

b. Faktor Penyesuaian Untuk Pengaruh Lebar Jalur Lalu Lintas FV

W Untuk jalan berlajur lebih dari 8, kecepatan arus bebas dasarnya sama dengan jalan berlajur 6. faktor koreksi kecepatan arus bebas akibat lebar jalan FV W ditentukan berdasarkan tipe jalan dan lebar efektif lihat tabel 2.2.. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 13 Tabel 2.2. Faktor Penyesuaian untuk Pengaruh Lebar Efektif Jalur Lalu Lintas Tipe Jalan Lebar Jalur Lalu Lintas Efektif m FV W kmjam perlajur 3,00 -2 3,25 -1 3,50 0 3,75 2 Empat-Lajur Terbagi atau Jalan Satu Arah per lajur 3,00 -1 3,25 -1 3,50 0 3,75 2 Empat-Lajur tak terbagi total 5 -11 6 -3 7 0 8 1 9 2 10 3 Dua- Lajur tak terbagi 11 3 Sumber : MKJI 1997 Jalan Luar Kota hal 6 – 56

c. Faktor Penyesuaian Untuk Pengaruh Hambatan Samping dan Lebar

Bahu FFV SF Faktor koreksi kecepatan arus bebas akibat hambatan samping ditentukan berdasar tipe jalan, tingkat gangguan samping, lebar bahu jalan efektif W S . Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 14 Tabel 2.3. Faktor Penyesuaian untuk Pengaruh Hambatan Samping dan Lebar Bahu Faktor penyesuaian untuk hambatan samping dan lebar bahu FFV SF jarak kereb-penghalang W S m Tipe Jalan Kelas hambatan Samping ≤ 0,5 1,0 1,5 ≥ 2,0 Sangat rendah 1,00 1,00 1,00 1,00 Rendah 0,98 0,98 0,98 0,99 Sedang 0,95 0,95 0,96 0,98 Tinggi 0,91 0,92 0,93 0,97 42 D Sangat tinggi 0,86 0,87 0,89 0,96 Sangat rendah 1,00 1,00 1,00 1,00 Rendah 0,96 0,97 0,97 0,98 Sedang 0,92 0,94 0,95 0,97 Tinggi 0,88 0,89 0,90 0,96 42 UD Sangat tinggi 0,81 0,83 0,85 0,95 Sangat rendah 1,00 1,00 1,00 1,00 Rendah 0,96 0,97 0,97 0,98 Sedang 0,91 0,92 0,93 0,97 Tinggi 0,85 0,87 0,88 0,95 22 UD Sangat tinggi 0,76 0,79 0,82 0,93 Sumber : MKJI 1997 Jalan Luar Kota hal 6 – 57

d. Faktor Penyesuaian Akibat Kelas Fungsional Jalan

Untuk jalan lebih dari 4 lajur banyak lajur, FFV RC dapat diambil sama seperti untuk jalan 4 lajur. Faktor koreksi kecepatan arus bebas akibat kelas fungsional jalan FFV RC adalah sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 15 Tabel 2.4. Faktor Penyesuaian Akibat Kelas Fungsional Jalan dan Tata Guna Lahan Tipe Jalan Faktor penyesuaian FFV RC Pengembangan Samping Jalan 0 25 50 75 100 Empat lajur terbagi Arteri 1,00 0,99 0,98 0,96 0,95 kolektor 0,99 0,98 0,97 0,95 0,94 Lokal 0,98 0,97 0,96 0,94 0,93 Empat lajur tak terbagi Arteri 1,00 0,99 0,97 0,96 0,945 Kolektor 0,97 0,96 0,94 0,93 0,915 Lokal 0,95 0,94 0,92 0,91 0,895 Dua lajur tak terbagi Arteri 1,00 0,98 0,97 0,96 0,94 Kolektor 0,94 0,93 0,91 0,90 0,88 Lokal 0,90 0,88 0,87 0,86 0,84 Sumber : MKJI 1997 Jalan Luar Kota hal 6 – 58

2.3.3. Kapasitas Jalan

Kapasitas adalah jumlah kendaraan maksimum yang dapat melewati suatu penampang jalan pada jalur jalan selama 1 jam dengan kondisi serta arus lalu lintas tertentu. Analisa kapasitas bertujuan untuk memperkirakan jumlah arus lalu lintas maksimal yang dapat dilayani oleh jalan tersebut. Nilai kapasitas dapat diperoleh dari penyusuaian kapasitas dasar ideal dengan kondisi dari jalan yang diamati. Kapasitas C dinyatakan dalam satuan mobil penumpang smp. Perumusan sebagai berikut : C = C o x FCw x FC SP x FC SF .............................................................. 2.2 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 16 Dimana : C = Kapasitas sesungguhnya smp C o = Kapasitas dasar smpjam FC W = Penyesuaian lebar jalan FC SP = Faktor penyusuaian pemisah arah hanya untuk jalan tak-terbagi FC SF = Faktor penyusuaian hambatan samping dan bahu jalan Kerb

e. Faktor Penyesuaian Untuk Kapasitas Dasar C

O Kapasitas dasar C O ditentukan berdasarkan tipe jalan yang sesuai dengan nilai yang tertera. Kapasitas dasar untuk jalan yang lebih dari 4 jalur dapat diperkirakan dengan menggunakan per jalur, meskipun mempunyai lebar jalan yang tidak dengan lebar yang standar. Tabel 2.5. Kapasitas Dasar untuk Jalan Luar Kota Tipe Jalan Kapasitas Dasar Catatan Empat lajur terbagi -Datar -Bukit -Gunung Empat lajur tak terbagi -Datar -Bukit -Gunung Dua lajur tak terbagi -Datar -Bukit -Gunung 1900 1850 1800 1700 1650 1600 3100 3000 2900 Per lajur Per lajur Per lajur Sumber : MKJI 1997 Jalan luar kota hal 6 - 64 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 17

f. Faktor Penyesuaian Kapasitas Akibat Lebar Jalur Lalu Lintas FC