Oksigen dan Belerang sma12kim Kimia Wening

Unsur-Unsur Utama 71 1 Fosfor dapat bersenyawa dengan kebanyakan nonlogam dan logam-logam yang reaktif. Fosfor bereaksi dengan logam IA dan IIA dapat membentuk fosfida. Dalam air fosfida mengalami hidrolisis membentuk fosfin, PH 3 . Na 3 P s + 3 H 2 O l → 3 NaOH l + PH 3 g 2 Fosfor membentuk dua macam senyawa dengan halogen yaitu trihalida, PX 3 dan pentahalida PX 5 . 3 Membentuk asam okso fosfor Asam okso dari fosfor yang dikenal adalah asam fosfit dan asam fosfat. Asam fosfit dapat dibuat dengan reaksi seperti berikut. P 4 O 6 aq + 6 H 2 O l → 4 H 3 PO 3 aq

6. Oksigen dan Belerang

Oksigen dan belerang merupakan unsur-unsur golongan VIA. Anggota golongan VIA yang lain adalah selenium Se, tellurium Te, polonium Po. Oksigen dan belerang adalah dua unsur yang sangat umum di antara unsur-unsur golongan VI A. a. Sifat Fisika Perhatikan sifat fisika dari oksigen dan belerang pada tabel berikut. b. Sifat Kimia 1 Sifat Kimia Oksigen Oksigen membentuk senyawa dengan semua unsur, kecuali gas-gas mulia ringan. Biasanya oksigen bereaksi dengan logam membentuk ikatan yang bersifat ionik dan bereaksi dengan bukan logam membentuk ikatan yang bersifat kovalen sehingga akan membentuk oksida. Terdapat enam macam oksida, yaitu: a Oksida asam Oksida asam adalah oksida dari unsur nonlogam dan oksida unsur blok d dengan bilangan oksidasi besar. 32,064 16 Ne3s 2 3p 4 0,103 0,184 2,5 1.006 2.226 2,06 rombik 119 monoklin 444,6 -0,48 Massa atom relatif Nomor atom Konfigurasi elektron Jari-jari atom nm Jari-jari ion X 2 ¯ nm Keelektronegatifan Energi ionisasi I kJmol -1 Energi ionisasi II kJmol -1 Kerapatan gcm -1 Titik leleh °C Titik didih °C Potensial elektrode V 15,99 8 He2s 2 2p 4 0,074 0,140 3,5 1.316 3.396 1,27 padatan -218,9 -182,9 +0,401 Tabel 4.6 Sifat Fisika Oksigen dan Belerang Oksigen Belerang Sumber: Kimia Universitas Sifat Di unduh dari : Bukupaket.com 72 Kimia SMA dan MA Kelas XII SO 3 aq + H 2 O l → 2 H + aq + SO 4 2 ¯ aq CO 2 g + H 2 O l → 2 H + aq + CO 3 2 ¯ aq CrO 3 s + H 2 O l → 2 H + aq + CrO 4 2 ¯ aq b Oksida basa, dengan air membentuk basa. CaO s + H 2 O l → Ca 2+ aq + 2 OH¯ aq Na 2 O s + H 2 O l → 2 Na + aq + 2 OH¯ aq c Oksida amfoter, oksida ini dapat bereaksi dengan asam atau basa. ZnO s + 2 HCl aq → ZnCl 2 s + H 2 O l ZnO s + 2 OH¯ aq → ZnOH 4 2 ¯ aq d Oksida netral Oksida ini tidak bereaksi dengan asam maupun basa, misal NO, N 2 O, dan CO. e Oksida campuran Oksida ini merupakan campuran dari oksida sederhana, misalnya P 3 O 4 merupakan campuran PbO dua bagian dan PbO 2 satu bagian. f Peroksida dan superperoksida Oksigen membentuk peroksida H 2 O 2 , N 2 O 2 dan BaO 2 dengan bilangan oksidasi oksigen –1 serta RbO 2 , CsO 2 dengan bilangan oksidasi oksigen – 1 2 . 2 Sifat Kimia Belerang Belerang hanya memerlukan dua elektron lagi untuk mencapai konfigurasi s 2 p 4 dari gas mulia. Jika belerang bereaksi dengan logam maka belerang bertindak sebagai penerima elektron. Belerang mudah bereaksi dengan semua unsur kecuali emas, platinum dan gas mulia. Reaksi-reaksi pada belerang, antara lain seperti berikut. a Dengan logam Belerang bereaksi lebih kuat dengan logam. Contoh: Fe s + S s → FeS s b Reaksi dengan nonlogam Belerang bereaksi dengan karbon panas membentuk karbon disulfida. C s + S s → CS 2 s c Belerang bereaksi dengan oksigen membentuk oksida gas yaitu SO 2 dan SO 3 . d Belerang bereaksi dengan halogen membentuk belerang monoklorida, dan belerang heksa fluorida. e Bila gas hidrogen dialirkan dalam bentuk gelembung- gelembung melalui belerang yang meleleh, maka akan terbentuk gas hidrogen sulfida. H 2 g + S s → H 2 S g

7. Golongan VIIA atau Halogen