Unsur-Unsur Utama
71
1 Fosfor dapat bersenyawa dengan kebanyakan nonlogam dan logam-logam yang reaktif. Fosfor bereaksi dengan
logam IA dan IIA dapat membentuk fosfida. Dalam air fosfida mengalami hidrolisis membentuk fosfin, PH
3
. Na
3
P
s
+ 3 H
2
O
l
→ 3 NaOH
l
+ PH
3
g
2 Fosfor membentuk dua macam senyawa dengan halogen yaitu trihalida, PX
3
dan pentahalida PX
5
. 3 Membentuk asam okso fosfor
Asam okso dari fosfor yang dikenal adalah asam fosfit dan asam fosfat. Asam fosfit dapat dibuat dengan reaksi
seperti berikut. P
4
O
6
aq
+ 6 H
2
O
l
→ 4 H
3
PO
3
aq
6. Oksigen dan Belerang
Oksigen dan belerang merupakan unsur-unsur golongan VIA. Anggota golongan VIA yang lain adalah selenium Se, tellurium
Te, polonium Po. Oksigen dan belerang adalah dua unsur yang sangat umum di antara unsur-unsur golongan VI A.
a. Sifat Fisika
Perhatikan sifat fisika dari oksigen dan belerang pada tabel berikut.
b. Sifat Kimia 1 Sifat Kimia Oksigen
Oksigen membentuk senyawa dengan semua unsur, kecuali gas-gas mulia ringan. Biasanya oksigen bereaksi
dengan logam membentuk ikatan yang bersifat ionik dan bereaksi dengan bukan logam membentuk ikatan yang
bersifat kovalen sehingga akan membentuk oksida. Terdapat enam macam oksida, yaitu:
a Oksida asam
Oksida asam adalah oksida dari unsur nonlogam dan oksida unsur blok d dengan bilangan oksidasi besar.
32,064 16
Ne3s
2
3p
4
0,103 0,184
2,5 1.006
2.226 2,06 rombik
119 monoklin 444,6
-0,48 Massa atom relatif
Nomor atom Konfigurasi elektron
Jari-jari atom nm Jari-jari ion X
2
¯ nm Keelektronegatifan
Energi ionisasi I kJmol
-1
Energi ionisasi II kJmol
-1
Kerapatan gcm
-1
Titik leleh °C Titik didih °C
Potensial elektrode V 15,99
8 He2s
2
2p
4
0,074 0,140
3,5 1.316
3.396 1,27 padatan
-218,9 -182,9
+0,401
Tabel 4.6 Sifat Fisika Oksigen dan Belerang
Oksigen Belerang
Sumber: Kimia Universitas
Sifat
Di unduh dari : Bukupaket.com
72
Kimia SMA dan MA Kelas XII
SO
3
aq
+ H
2
O
l
→ 2 H
+
aq
+ SO
4 2
¯
aq
CO
2
g
+ H
2
O
l
→ 2 H
+
aq
+ CO
3 2
¯
aq
CrO
3
s
+ H
2
O
l
→ 2 H
+
aq
+ CrO
4 2
¯
aq
b Oksida basa, dengan air membentuk basa. CaO
s
+ H
2
O
l
→ Ca
2+
aq
+ 2 OH¯
aq
Na
2
O
s
+ H
2
O
l
→ 2 Na
+
aq
+ 2 OH¯
aq
c Oksida amfoter, oksida ini dapat bereaksi dengan asam atau basa.
ZnO
s
+ 2 HCl
aq
→ ZnCl
2
s
+ H
2
O
l
ZnO
s
+ 2 OH¯
aq
→ ZnOH
4 2
¯
aq
d Oksida netral Oksida ini tidak bereaksi dengan asam maupun basa,
misal NO, N
2
O, dan CO. e Oksida campuran
Oksida ini merupakan campuran dari oksida sederhana, misalnya P
3
O
4
merupakan campuran PbO dua bagian dan PbO
2
satu bagian. f Peroksida dan superperoksida
Oksigen membentuk peroksida H
2
O
2
, N
2
O
2
dan BaO
2
dengan bilangan oksidasi oksigen –1 serta RbO
2
, CsO
2
dengan bilangan oksidasi oksigen –
1 2
. 2 Sifat Kimia Belerang
Belerang hanya memerlukan dua elektron lagi untuk mencapai konfigurasi s
2
p
4
dari gas mulia. Jika belerang bereaksi dengan logam maka belerang bertindak sebagai
penerima elektron. Belerang mudah bereaksi dengan semua unsur kecuali emas, platinum dan gas mulia.
Reaksi-reaksi pada belerang, antara lain seperti berikut. a Dengan logam
Belerang bereaksi lebih kuat dengan logam. Contoh: Fe
s
+ S
s
→ FeS
s
b Reaksi dengan nonlogam Belerang bereaksi dengan karbon panas membentuk
karbon disulfida. C
s
+ S
s
→ CS
2
s
c Belerang bereaksi dengan oksigen membentuk oksida gas yaitu SO
2
dan SO
3
. d Belerang bereaksi dengan halogen membentuk
belerang monoklorida, dan belerang heksa fluorida. e Bila gas hidrogen dialirkan dalam bentuk gelembung-
gelembung melalui belerang yang meleleh, maka akan terbentuk gas hidrogen sulfida.
H
2
g
+ S
s
→ H
2
S
g
7. Golongan VIIA atau Halogen