202
Kimia SMA dan MA Kelas XII
Nilon diberi nama menurut jumlah atom karbon pada setiap unit monomer. Oleh karena terdapat enam atom
karbon di setiap monomer, maka jenis nilon ini disebut nilon 66.
Contoh lain polimerisasi kondensasi adalah dacron, yang digunakan sebagai pakaian dan karpet; pendukung pada
tape-audio dan video tape; dan kantong plastik. Monomer yang dapat mengalami reaksi polimerisasi
secara kondensasi adalah monomer-monomer yang mempunyai gugus fungsi seperti gugus –OH; –COOH;
dan NH
3
. Untuk mengetahui jenis-jenis polimer pada suatu kain
ikutilah percobaan berikut.
Kegiatan 9.1
Uji Polimer Kain A. Tujuan
Mengklasifikasikan polimer-polimer kain dengan uji nyala, dan uji kimia.
B. Alat dan Bahan
– =
= –
– =
– =
= –
– =
H O
O H
H O
– N – H + HO – C – CH
2 4
– C – OH + H – N – CH
2 6
– N – H + HO – C –
H O
O H
H O
Polimerisasi kondensasi
⎯⎯⎯⎯⎯ →
– N – C – CH
2 4
– C – N – CH
2 6
– N – C
Molekul air dihasilkan oleh reaksi
asam adipat 1,6-diaminoheksana
polimer nilon 66
- 7 jenis sampel kain yang berbeda
dengan ukuran 0,5 × 0,5 cm
2
A sampai G -
Pembakar bunsen -
Tabung reaksi dan rak tabung reaksi
- Neraca
- Kaca arloji
- Kertas lakmus merah
- Pengaduk kaca
- Gelas kimia 100 mL
- Pipet volume 10 mL
- Gelas ukur 25 mL
- Gunting tang
- Penjepit tabung reaksi
- Larutan CaOH
2
; BaCl
2
1 M; H
2
SO
4
pekat; larutan iodin; CuSO
4
0,05M; NaOH 3M; dan aseton
C. Cara Kerja Uji nyala
1. Gunakan gunting tang untuk memegang sepotong kain A di atas nyala api selama 2 detik.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Makromolekul
203
2. Jauhkan kain dari nyala, dan matikan nyala api tersebut setelah kain terbakar sedikit.
3. Amati bau melalui hembusan asap dari kain yang terbakar dekat hidungmu. Pastikan kain tidak terbakar lebih lama dengan mencelupkannya ke dalam gelas
kimia yang berisi air. 4. Catat pengamatanmu dalam tabel, meliputi cara kain terbakar di atas nyala api,
bau yang ditimbulkan, dan karakteristik residu yang tertinggal setelah terbakar. 5. Ulangi langkah 1 hingga 4 untuk sampel kain B - G
6. Gunakan tabel berikut untuk membantumu identifikasi awal terhadap sampel kain.
Uji Kimia 1. Uji nitrogen.
Masukkan sepotong kain ke dalam tabung reaksi dan tambahkan 1 gram CaOH
2
. Dengan menggunakan penjepit tabung, panaskan tabung tersebut sambil
memegang sepotong kertas lakmus merah dengan gunting tang di atas mulut tabung. Jika kertas lakmus berubah warna biru, berarti ada unsur nitrogen. Jenis
kain yang mengandung unsur nitrogen hanya kain sutra, wool, nilon, dan akrilat.
2. Uji sulfur. Celupkan sepotong kain ke dalam 10 mL NaOH 3 M di dalam tabung reaksi, dan
panaskan dengan hati-hati hingga mendidih. Dinginkan larutan tersebut, tambahkan 30 tetes larutan BaCl
2
dan amati apakah terbentuk endapan atau tidak. Jenis kain mengandung sulfur hanya wool sehingga memberikan endapan barium
sulfida. 3. Uji selulosa.
Masukkan sepotong kain ke dalam gelas kimia, tambahkan kira-kira 2 mL H
2
SO
4
pekat. Selanjutnya dengan hati-hati tuangkan isinya ke dalam gelas kimia lain yang mengandung 10 tetes larutan iodin dalam 25 mL air. Kain cotton memberikan
warna biru tua selama 1 hingga 2 menit dan kain asetat memberikan warna selama 1 hingga 2 jam perhatian : pegang gelas kimia yang mengandung asam sulfat
dengan hati-hati.
4. Uji protein. Masukkan sepotong kain di atas kaca arloji, dan tambahkan 10 tetes CuSO
4
0,05 M. Tunggu selama 5 menit, kemudian masukkan kain tersebut dengan gunting tang
ke dalam larutan NaOH 3 M di dalam tabung reaksi selama 5 detik. Jika uji protein positif maka akan terbentuk warna violet tua di atas kain-kain tersebut. Kain
sutra dan wool merupakan polimer protein.
Jenis Polimer Jenis Pembakaran
Bau Pembakaran Jenis Residu
Sutra dan Wool Terbakar dan hangus
Rambut Butiran yang dapat
diremukkan Cotton
Terbakar dan hangus Kertas
Abu Nilon, poliester,
Terbakar dan hangus Bahan kimia
Butiran plastik asetat atau akrilat
Di unduh dari : Bukupaket.com
204
Kimia SMA dan MA Kelas XII
5. Uji asam formiat. Masukkan sedikit kain ke dalam tabung reaksi. Lakukan uji dalam lemari asam
dengan menambahkan 1 mL asam formiat dalam tabung dan mengaduk dengan pengaduk. Amati, apakah kain tersebut larut dalam larutan asam formiat atau
tidak. Kain sutra, asetat dan nilon larut dalam asam formiat.
6. Uji aseton. Masukkan sepotong kain ke dalam 1 mL aseton di dalam tabung reaksi, aduk
dengan batang pengaduk. Amati, apakah kain itu larut atau tidak. Hanya kain asetat yang larut dalam aseton. Perhatian: hati-hati dalam melakukan uji ini selama
masih ada nyala.
D. Hasil Percobaan Uji Nyala