Prosedur Pembentukan Perilaku Perilaku Kesehatan

disebut eliciting stimulasi, karena menimbulkan respon-respon yang relatif tetap, misalnya makanan lezat menimbulkan air liur, cahaya yang kuat akan menyebabkan mata tertutup dan sebagainya. Pada umumnya perangsangan – perangsangan yang demikian ini mendahului respon yang ditimbulkan. Responden respon respondent behaviour ini emosi respon atau emotional behavior. Emosional respon ini timbul karena yang kurang mengenakkan organisme yang bersangkutan, misalnya menangis karena sedih atau sakit. Sebaliknya hal yang mengenakkanpun dapat menimbulkan perilaku emosional misalnya, tertawa berjingkat-jingkat karena senang dan sebagainya. 2. Operant respont atau instrumental respon adalah respon yang timbul dan berkembangnya diikuti oleh perangsangan tertentu. Perangsang semacam ini disebut reiforcing stimulus atau reinforcer, kerena perangsangan- perangsangan tersebut memperkuat respon yang telah dilakukan oleh organisme. Oleh sebab itu perangsangan yang demikian itu mengikuti atau memperkuat suatu perilaku tertentu yang telah dilakukan. Apabila seorang anak belajar dan telah melakukan perbuatan, kemudian memperoleh hadiah, maka ia menjadi lebih giat belajar atau akan lebih baik lagi melakukan perbuatan tersebut. Dengan kata lain responnya akan lebih intensif atau lebih kuat lagi.

2.3.2 Prosedur Pembentukan Perilaku

Seperti telah disebutkan di atas, sebagian besar perilaku manusia adalah operant respon. Untuk membentuk jenis respon atau perilaku ini perlu diciptakan Universitas Sumatera Utara adanya suatu kondisi tertentu yang disebut operant conditioning. Prosedur pembentukan perilaku menurut Skinner sebagai berikut : a. Melakukan identifikasi tentang hal-hal yang merupakan penguat atau reinforcer berupa hadiah-hadiah atau rewards bagi perilaku yang akan dibentuk. b. Melakukan analisis untuk mengidentifikasi komponen-komponen kecil yang membentuk perilaku yang dikehendaki. Kemudian komponen tersebut disusun dalam urutan yang tepat untuk menuju kepada terbentuknya perilaku yang dimaksud. c. Dengan menggunakan secara urut komponen–komponen itu sebagai tujuan-tujuan sementara, mengidentifikasi reinforcer atau hadiah untuk masing-masing komponen. d. Melakukan pembentukan perilaku, dengan menggunakan urutan komponen yang telah disusun itu. Apabila komponen pertama telah dilakukan, maka hadiahnya diberikan, hal ini akan mengakibatkan komponen atau perilaku tindakan tersebut akan sering dilakukan.

2.3.3 Perilaku Kesehatan

Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respon seseorang organisme terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit atau penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan. Perilaku kesehatan mencakup : 1. Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, yaitu bagaimana manusia berespons, baik secara pasif mengetahui, bersikap dan mempersepsi penyakit dan rasa sakit maupun aktif tindakan yang dilakukan sehubungan dengan Universitas Sumatera Utara penyakit dan sakit tersebut. Perilaku terhadap sakit dan penyakit ini dengan sendirinya sesuai dengan tingkatan pencegahan penyakit, yakni : a Perilaku sehubungan dengan peningkatan dan pemeliharaan kesehatan health promotion behaviour, misalnya makan makanan bergizi, olah raga dan sebagainya. b Perilaku pencegahan penyakit health prevention behaviour, adalah respon untuk melakukan pencegahan penyakit, misalnya tidur memakai kelambu untuk mencegah gigitan nyamuk, imunisasi dan sebagainya. c Perilaku sehubungan dengan pengobatan health seeking behaviour, yaitu perilaku untuk melakukan atau mencari pengobatan, misalnya berusaha mengobati sendiri penyakitnya, atau mencari pengobatan ke fasilitas-fasilitas kesehatan modern puskesmas, mantri, dokter praktek dan sebagainya, maupun ke fasilitas kesehatan tradisional dukun, sinshe dan sebagainya. d Perilaku sehubungan dengan pemulihan kesehatan health rehabilitation behaviour, yaitu perilaku yang berhubungan dengan usaha-usaha pemulihan kesehatan setelah sembuh dari suatu penyakit. Misalnya melakukan diet, mematuhi anjuran dokter dalam rangka pemulihan kesehatannya. 2. Perilaku terhadap sistem pelayanan kesehatan, adalah respons seseorang terhadap sistem pelayanan kesehatan, baik sistem kesehatan modern maupun tradisional. Perilaku ini mencakup respon terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas kesehatan dan obat-obatan yang terwujud dalam pengetahuan, persepsi, sikap dan penggunaan fasilitas, petugas dan obat-obatan. Universitas Sumatera Utara 3. Perilaku terhadap makanan nutrition behaviour, yakni respon seseorang terhadap makanan sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan. Perilaku ini meliputi pengetahuan, persepsi, sikap dan praktek kita terhadap makanan serta unsur-unsur yang terkandung di dalamnya zat gizi, pengolahan makanan, dan sebagainya. 4. Perilaku terhadap kesehatan lingkungan environmental health behaviour adalah respon seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia. Lingkup perilaku ini seluas lingkup kesehatan lingkungan itu sendiri. Perilaku ini mencakup perilaku sehubungan dengan air bersih, perilaku sehubungan dengan air kotor, perilaku sehubungan dengan limbah, perilaku sehubungan dengan rumah yang sehat dan perilaku sehubungan dengan pembersihan sarang nyamuk vektor dan sebagainya. Robert Kwick 1974 menyatakan bahwa perilaku adalah tindakan atau perbuatan suatu organisme yang dapat diamati dan bahkan dapat dipelajari. Perilaku tidak sama dengan sikap. Sikap adalah hanya suatu kecendrungan untuk mengadakan tindakan terhadap suatu objek, dengan suatu cara yang menyatakan adanya tanda - tanda untuk menyenangi atau tidak menyenangi objek tersebut. Sikap hanyalah sebagian dari perilaku manusia. Becker 1979 dalam Notoatmodjo 2007, mengklasifikasikan perilaku yang berhubungan yang berhubungan dengan kesehatan health related behaviour sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Perilaku kesehatan health behaviour, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Termasuk juga tindakan-tindakan untuk mencegah penyakit, memilih makanan, sanitasi dan sebagainya. b. Perilaku sakit the sick role behaviour, yakni segala tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh individu yang merasa sakit, untuk merasakan dan mengenal keadaan kesehatannya atau rasa sakit. Termasuk di sini juga kemampuan atau pengetahuan individu untuk mengidentifikasi penyakit, penyebab penyakit, serta usaha-usaha mencegah penyakit tersebut. c. Perilaku peran sakit the sidk role behaviour, yakni segala tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit untuk memperoleh kesembuhan. Perilaku ini di samping berpengaruh terhadap kesehatankesakitannya sendiri, juga berpengaruh terhadap orang lain, terutama kepada anak-anak yang belum mempunyai kesadaran dan tanggungjawab terhadap kesehatannya.

2.3.4 Domain Perilaku Kesehatan