Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Uji Validitas dan Reabilitas Data

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah survei dengan rancangan cross sectional. Berdasarkan jenis penelitian tersebut peneliti ingin menjelaskan pengaruh faktor umur, pendidikan, masa kerja, pengetahuan, sikap, ketersediaan vitamin A dan dukungan Dinas Kesehatan, memengaruhi pemberian vitamin A kepada ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sawang.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan. Penelitian dilakukan dari bulan Mei sampai Juni 2013.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi adalah seluruh bidan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sawang Kabupaten Aceh Selatan tahun 2013 sebanyak 32 orang, dan seluruh populasi dijadikan sampel. 3.4 Metode Pengumpulan Data 3.4.1 Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya dengan menyebar kuesioner kepada responden untuk mereka isi 43 Universitas Sumatera Utara sendiri dengan terlebih dahulu menjelaskan cara pengisiannya didampingi oleh peneliti dibantu tenaga kesehatan setempat. Instrumen wawancara terstruktur yang disusun dalam bentuk kuesioner yang telah disiapkan mencakup variabel yang memengaruhi pemberian vitamin A kepada ibu nifas dimana sebelumnya sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari laporan data Puskesmas Kecamatan Sawang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Selatan berupa data demografi, data tentang bidan desa, jumlah ibu nifas dan cakupan vitamin A.

3.5 Uji Validitas dan Reabilitas Data

Kelayakan dalam menggunakan instrumen yang akan dipakai untuk penelitian diperlukan uji validitas dan realibilitas. Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kemaknaan suatu alat ukur instrument dalam mengukur suatu pertanyaan, bahwa instumen dikatakan valid, apabila instumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Demikian juga kuesioner sebagai alat ukur harus mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas suatu instumen dalam kuesioner dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor variabel atau item dengan skor total variabel Corrected Item Total Correlation, dengan ketentuan jika nilai corrected item total correlation dari nilai r tabel bila =0,361 pada taraf signifikansi 5, df= 28 maka dinyatakan valid. Dan bila r hitung r tabel maka dinyatakan tidak valid Hidayat, 2010, Riyanto, 2009. Universitas Sumatera Utara Uji reliabilitas dilakukan setelah semua data dinyatakan valid, analisis dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur dapat dipercaya dengan tepat dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha dengan ketentuan jika nilai r- alpha 0,60 maka pernyataan dikatakan reliabel Nursalam, 2008. Uji validitas dan realibilitas dilakukan pada 30 bidan dengan karakteristik yang sama dengan responden di Puskesmas Lhok Bengkuang Aceh Selatan. Hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Instrumen Pengetahuan Bidan di Puskesmas Lhok Bengkuang Aceh Selatan Variabel Nilai Corrected Item-Total Cronbach’s Alpha Keterangan Pengetahuan 1 0,569 Valid Pengetahuan 2 0,710 Valid Pengetahuan 3 0,776 Valid Pengetahuan 4 0,668 Valid Pengetahuan 5 0,484 Valid Pengetahuan 6 0,724 Valid Pengetahuan 7 0,724 Valid Pengetahuan 8 0,606 Valid Pengetahuan 9 0,557 Valid Pengetahuan 10 0,646 Valid Pengetahuan 11 0,741 Valid Pengetahuan 12 0,555 Valid Reliabilitas 0,911 Reliabel Berdasarkan Tabel 3.1 di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel pengetahuan sebanyak 12 pertanyaan mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-tabel dengan nilai cronbach alpha 0,911, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel pengetahuan valid dan reliabel. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Instrumen Sikap Bidan di Puskesmas Lhok Bengkuang Aceh Selatan Variabel Sikap Tahap Pertama Tahap Kedua Sub Variabel Nilai Corrected Item-Total Keterangan Sub Variabel Nilai Corrected Item-Total Keterangan Sikap 1 0,793 Valid Sikap 1 0,809 Valid Sikap 2 0,793 Valid Sikap 2 0,809 Valid Sikap 3 0,649 Valid Sikap 3 0,620 Valid Sikap 4 0,649 Valid Sikap 4 0,620 Valid Sikap 5 0,733 Valid Sikap 5 0,746 Valid Sikap 6 0,519 Valid Sikap 6 0,535 Valid Sikap 7 0,733 Valid Sikap 7 0,746 Valid Sikap 8 0,806 Valid Sikap 8 0,817 Valid Sikap 9 0,733 Valid Sikap 9 0,746 Valid Sikap 10 0,587 Valid Sikap 10 0,600 Valid Sikap 11 0,540 Valid Sikap 11 0,558 Valid Sikap 12 0,806 Valid Sikap 12 0,817 Valid Sikap 13 0,090 Tidak Valid Cronbach alpha 0,898 Reliabel Cronbach alpha 0,912 Reliabel Tabel 3.2 di atas diperoleh bahwa dari seluruh variabel sikap dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama ditemukan variabel S 13 nilai Corrected item-Total correlation r-hitung = 0,090 lebih kecil dari nilai tabel r-tabel = 0,361, artinya sub- variabel S 13 dikeluarkan. Selanjutnya dilakukan uji validasi tahap kedua, dan terlihat nilai Corrected item-Total correlation r-hitung lebih besar dari nilai tabel r-tabel = 0,361, artinya seluruh item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian semuanya valid dan reliabel. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas pada Instrumen Ketersediaan Vitamin A di Puskesmas Lhok Bengkuang Aceh Selatan Variabel Nilai Corrected Item-Total Cronbach’s Alpha Keterangan Ketersediaan 1 0,550 Valid Ketersediaan 2 0,476 Valid Ketersediaan 3 0,468 Valid Ketersediaan 4 0,713 Valid Ketersediaan 5 0,685 Valid Reliabilitas 0,792 Reliabel Berdasarkan Tabel 3.3 di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel ketersediaan sebanyak 5 pertanyaan mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-tabel dengan nilai cronbach alpha 0,792, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel ketersediaan valid dan reliabel. 3.6 Variabel dan Definisi Operasional 3.6.1 Variabel Penelitian