35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh lama praperlakuan infusa kelopak bunga rosela Hibiscus sabdariffa L. terhadap geliat
mencit yang diberi rangsang nyeri serta mengetahui lama praperlakuan efektif yang dapat mengurangi nyeri.
A. Identifikasi Tanaman
Identifikasi tanaman bertujuan untuk membuktikan bahwa bagian tanaman yang digunakan benar berasal dari tanaman rosela Hibiscus sabdariffa
L.. Kelopak bunga rosela diperoleh dari CV. Merapi Farma Herbal. Determinasi tidak dilakukan karena telah terdapat surat keterangan dari CV. Merapi Farma
Herbal lampiran 6 yang menyatakan bahwa bahwa simpisia yang diperoleh benar-benar merupakan kelopak bunga rosela Hibiscus sabdariffa L.. Bunga
rosela yang diperoleh berasal dari daerah Jawa Timur dan dikeringkan selama 4 hari menggunakan oven sinar matahari.
B. Pembuatan Serbuk Kelopak Bunga Rosela
Tujuan pembuatan serbuk kelopak bunga rosela agar diperoleh ukuran sampel yang lebih kecil sehingga lebih memperluas kontak antara penyari dengan
permukaan serbuk dan mempermudah proses penyarian senyawa aktif. Serbuk kelopak bunga rosela dibuat dengan cara dihaluskan dengan menggunakan
blender dan diayak menggunakan sieving shaker. Serbuk yang digunakan adalah
serbuk dengan ukuran maksimal 40 mesh. Serbuk yang dibuat berwarna coklat gelap, memiliki rasa masam dan berbau khas aromatik.
C. Penetapan Kadar Air dan Pembuatan Infusa Kelopak Bunga Rosela
Penetapan kadar air serbuk kelopak bunga rosela dilakukan di Laboratorium Kimia Analisis Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.
Tujuan penetapan kadar air adalah untuk menguji serbuk yang digunakan apakah telah memenuhi persyaratan serbuk yang baik. Serbuk yang baik memiliki kadar
air kurang dari 10 persen. Penetapan kadar air menggunakan alat moisture balance
. Hasil penetapan kadar dari tiga replikasi menunjukkan rata-rata kadar air serbuk kelopak bunga rosela adalah 6,975 . Menurut Kepmenkes Tahun 1994
Nomor 661 tentang Persyaratan Obat Tradisional, kadar air dalam sediaan serbuk tidak boleh melebihi 10 . Pada serbuk dengan kadar air lebih dari 10 masih
terjadi reaksi enzimatik sehingga memungkinkan kandungan metabolit aktif dalam rosela berubah Katno, Kusumadewi, dan Sutjipto, 2008.
Pemilihan penggunaan sediaan infusa dalam penelitian untuk menyesuaikan dengan kebiasaan masyarakat dalam mengkonsumsi kelopak bunga
rosela berupa air rebusan. Selain itu, pemilihan sediaan ini dikarenakan pembuatannya cukup sederhana dan mudah. Konsentrasi infusa kelopak bunga
rosela yang digunakan adalah 20. Konsentrasi ini dipilih berdasarkan optimasi konsentrasi yang dilakukan pada penelitian Winahyu 2015. Hasil pembuatan
infusa kelopak bunga rosela berbentuk cairan, berwarna merah gelap, berbau khas dengan rasa yang masam.
D. Penetapan Dosis