Jenis dan Rancangan Penelitian Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni yang dilakukan dengan memberi perlakuan pada subjek uji dan diamati pengaruh lama praperlakuan infusa kelopak bunga Hibiscus sabdariffa L. terhadap efek analgesik. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola searah. Acak, di mana mencit dipilih secara random sehingga berpeluang sama dalam memperoleh suatu perlakuan. Lengkap, di mana semua hewan uji memperolehperlakuan yang sama dari awal hingga akhir penelitian. Pola searah, di mana hanya terdapat satu variabel bebas yaitu variasi lama praperlakuan.

B. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel penelitian a. Variabel bebas: variasi lama praperlakuan infusa kelopak bunga rosela Hibiscus sabdariffa L. dosis 1,25 gkg BB yaitu 1, 3 dan 6 hari. b. Variabel tergantung: jumlah geliat mencit setiap lima menit selama satu jam c. Variabel pengacau terkendali: galur spesies subjek uji berupa mencit galur Swiss, jenis kelamin mencit betina, berat badan mencit 20-30 g, umur mencit 2-3 bulan, sumber kelopak bunga rosela d. Variabel pengacau tidak terkendali: kondisi patologis mencit. 2. Definisi operasional a. Nyeri adalah sensori tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial. Nyeri dalam penelitian ini diinduksi dengan pemberian asam asetat yang ditunjukkan dengan respon geliat pada mencit. b. Metode rangsang kimia adalah metode uji efek analgesik yang dilakukan dengan mengukur jumlah geliat subjek uji setiap lima menit selama 60 menit, setelah subjek uji diinjeksi dengan senyawa kimia penginduksi nyeri yaitu asam asetat secara intraperitoneal. c. Geliat adalah ketika mencit meregangkan kaki belakangnya hingga batas maksimal atau hingga lurus dan perut hewan uji bagian bawah menyentuh alas tempat perlakuan. d. Lama praperlakuan adalah lamanya pemberian infusa kelopak bunga rosela selama 1, 3 dan 6 hari berturut-turut sebelum pemberian asam asetat perangsang nyeri. e. Analgetika adalah senyawa yang mampu menekan nyeri, yang dalam penelitian ini berarti dapat mengurangi rasa nyeri dengan mengurangi geliat yang dialami akibat adanya rangsang nyeri. f. Infusa kelopak bunga rosela diperoleh dengan membasahi 20 gram serbuk kelopak rosela kering dengan 100 mL aquadest, dipanaskan dalam suhu 90 o C selama 15 menit dan diperas hingga diperoleh 100 mL infusa. Infusa kelopak bunga rosela dalam penelitian ini dibuat dengan konsentrasi 20. g. Selang waktu pemberian rosela-asam asetat adalah 80 menit yang diselingi pemberian aquades pada menit ke-60. Selang waktu ini disesuaikan dengan rancangan penelitian yang diadopsi dari penelitian Winahyu 2015 tentang interaksi rosela dan ibuprofen, dimana pemberian rosela- asam asetat adalah 80 menit yang diselingi dengan pemberian CMC 1 pada menit ke-60.

C. Subjek dan Bahan Penelitian