42
proses mental yang membentuk pikiran laten mimpi yang akan menjadi mimpi manifest serta memiliki banyak makna tersembunyi yang harus kita cari.
Komponen dalam motif aktual yang membentuk mimpi adalah keinginan bawah sadar yang berusaha dipenuhi. Interpretasi mimpi berhubungan dengan
pikiran laten, residu pada hari sebelumnya, sesuatu di bawah sadar, sesuatu yang direpres sehingga semuanya membentuk mimpi. Sebuah harapan akan
membangkitkan mimpi yang diperkuat oleh ingatan masa kanak-kanak. Pengalaman masa kanak-kanak memainkan perannya sebagai sumber mimpi dari
isi mimpi laten. Penggabungan faktor-faktor menjadikan sebuah mimpi tampak dapat dipercaya sebagai pengulangan peristiwa di masa kecil. Setiap mimpi akan
terhubung dengan pengalaman yang baru saja terjadi, sementara melalui isi laten terhubung dengan pengalaman yang sangat jauh.
2.3.1.1 Hubungan Need dapat terlihat dari Mimpi
Freud Freud 1956 mengatakan bahwa Id merupakan faktor pendorong sumber energi dari perilaku manusia, Murray menambahkan pendangan bahwa
ada sifat positif dorongan dalam diri yang diterima masyarakat dan negatif dorongan primitif yang tidak diterima masyarakat, besarnya Id antara manusia
juga berbeda-beda. Menurut Murray, Kebutuhan manusia terkandung di dalam Id. Murray menempatkan stress yang besar dalam kekuatan yang dapat
mempengaruhi lingkungan sosial, yang biasanya disebut sebagai budaya, dalam kepribadian. Menurut Murray dalam Alwisol, 2009, apabila suatu kebutuhan
muncul, individu berada dalam keadaan tegang dan pemuasan kebutuhan akan membawa individu ke dalam kondisi reduksi tegangan. Seiring dengan
43
berjalannya waktu, individu belajar untuk memperhatikan objek-objek serta akan melakukan kembali tindakan yang mengakibat tekanan. Dalam perkembangannya,
individu belajar untuk tidak hanya memberikan respon demi mereduksi tekanan dan mengalami kepuasan saja, tetapi individu juga belajar untuk memberikan
respon yang mengembangkan tekanan sehingga pada saat mereduksi tekanan, individu akan mengalami kepuasan yang lebih besar.
Sependapat dengan Freud, ia mengartikan superego sebagai proses internalisasi nilai-nilai budaya, norma-norma, dan lainnya, yang mengatur
individu untuk mengevaluasi dan menilai tingkah laku dirinya sendiri dan juga orang lain. Bentuk dan hakekat dari superego pada anak-anak ditentukan oleh
orang tua dan figur-figur penting lainnya pada usia dini, seperti yang dikatakan Freud. Selagi superego berkembang, begitu juga halnya dengan ego-ideal. Ego-
ideal ini membantu individu menetapkan tujuan jangka panjang untuk melakukan usaha keras. Ego-
ideal merupakan ”gambaran seseorang ’dalam masa depan terbaiknya’”. Ideal ini sendiri mengandung ambisi dan aspirasi individu. Ini bisa
saja sejalan dengan nilai-nilai dari superego atau bahkan bisa bertentangan. Ego merupakan pengatur rasionalitas dari kepribadian, dimana, dalam pandangan
Freud, mencoba untuk mengubah atau menunda dorongan id yang tidak dapat diterima. Bagaimanapun juga, Murray mempertimbangkan ego melakukan lebih
banyak hal daripada sekedar menjadi ”polisi” kepribadian. Dalam perannya sebagai pengatur utama seluruh tingkah laku, ego juga
secara sadar menentukan dan berhasrat mengarahkan pada tingkah laku yang
44
positif. Ego dianggap sebagai penentu yang lebih berperan aktif dalam menentukan tingkah laku dibandingkan dengan apa yang telah disetujui Freud.
Kebutuhan manusia berasal dari kesadarannya, namun sebagian berasal dari ketidaksadarannya. Upaya pemenuhan kebutuhan akan membentuk suatu
kepribadian karena adanya bantuan atau hambatan dari lingkungan. Ada beberapa kebutuhan yang diloloskan dan ada yang dihambat oleh press. Kebutuhan yang
muncul akan menyebabkan tegangan dalam diri manusia. Manusia akan berusaha untuk menurunkan tegangan dan berusaha memenuhi kebutuhannya. Freud 1901
mengemukakan bahwa pemenuhan dalam diri terlihat dalam bentuk keseleo lidah, kekeliruan perilaku, fantasi, lamunan, dan mimpi. Penjelasan diatas dapat dilihat
dari skema yang digambarkan sebagai berikut :
Gambar 3. Diagram need dan press
Sumber: “Modul TAT Universitas Surabaya”, oleh Sutyas Prihanto, 1993
NEED PRESS
“n”
Situasi yang ada di lingkungan
Tegangan
Berusaha menurunkan ketegangan dengan
memenuhi kebutuhan menuju tujuangoal
45
Analisis mimpi dapat mengungkan kebutuhan dan tekanan seseorang, oleh karena itu analisis mimpi merupakan dasar pemikiran Murray dalam
pembuatan tes projektif T.A.T Bellak Abrams, 1997. Dorongan Id merupakan dorongan yang murni, belum dipengaruhi oleh kebudayaan, dan dorongan ini
berada dalam ketidaksadaran. Dorongan Id meliputi dorongan untuk bertahan hidup life instinct yang disebut dengan Erros, yaitu dorongan seksual atau libido
dan dorongan kematian death instinct yang disebut Thanatos. Menurut Murray dalam Alwisol, 2009, kebutuhan manusia terkandung di dalam Id. Upaya
pemenuhan kebutuhan akan membentuk suatu kepribadian karena adanya bantuan atau hambatan dari lingkungan. Ada beberapa kebutuhan yang diloloskan dan ada
yang dihambat oleh press. Kebutuhan yang tidak terpenuhi akan menyebabkan tegangan dalam diri manusia. Pada dasarnya manusia akan berusaha untuk
menurunkan tegangan dan berusaha memenuhi kebutuhannya. Freud 1901
mengemukakan bahwa pemenuhan dalam diri terlihat dalam bentuk keseleo lidah, kekeliruan perilaku, fantasi, lamunan, dan mimpi.
Studi PET Positron emission Tomography menunjukan penambahan dalam Hallucinatory Perception The cortical areas of the parietal lobe
dan penurunan aktivasi pada dorsolateral prefrontal cortex sehingga mengidentifikasi memori,
refleksi, diri dan membesarkan halusinasi. Dalam mimpi REM, periodik cerita yang terjadi merupakan penggabungan dari cerita aktivitas keseharian ketika
terbangun. Kesesuaian antara pembentukan cerita dalam tiap episodik mimpi sesuai dengan pernyataan Murray bahwa keberadaan kebutuhan dapat
disimpulkan atas dasar: Identifikasi perhatian selektif dan respon terhadap
46
stimulus tertentu dengan penggambaran cerita dalam mimpi serta didukung dengan ekspresi dan emosi yang muncul ketika bermimpi. Penelitian selajutnya
juga didukung oleh Gordon H.L 1952 yang menunjukan adanya korelasi positif antara studi analisis mimpi seseorang dengan hasil respon dalam cerita TAT.
Gambar 4. Proses need menjadi mimpi
Dikembangkan dari “Modul TAT Universitas Surabaya”, oleh Sutyas Prihanto,
1993. Untuk membuat suatu batasan dalam penelitian menggunakan cerita
mimpi, maka peneliti membuat sebuah ringkasan tema-tema yang telah disesuaikan dengan kartu TAT untuk dapat dianalisis dan dapat mengungkap 20
kebutuhan Murray serta tekanan yang muncul, yaitu : 1.
Mimpi mengenai Ayah Kartu 1 2 : Focal and Diffuse Types of Needs
Kebutuhan yang Memusat dan Kebutuhan yang Menyebar Need
Id
Super ego
mengijinkan
Objek Pemuas Kebutuhan
Super ego
menolak
Ego menjalankan
Ego merepres, ada
ketegangan
MIMPI
47
contoh: n. Deference, n. Harm avoidance, n. Affiliation, n. Nurturance, n.Couteraction, n. Dominance.
2. Mimpi mengenai Ibu Kartu 1, 2, 6BM, 7 GF: Focal and Diffuse
Types of Needs Kebutuhan yang Memusat dan Kebutuhan yang
Menyebar contoh: n. Deference, n. Harm avoidance, n. Affiliation, n. Nurturance, n.Couteraction, n. Dominance.
3. Mimpi mengenai Saudara Kartu 9GF : Focal and Diffuse Types of
Needs Kebutuhan yang Memusat dan Kebutuhan yang Menyebar
contoh: n. Deference, n. Harm avoidance, n. Affiiation, n. Nurturance, n.Couteraction, n. Dominance.
4. Mimpi mengenai Teman Kartu 2 9GF : Effect and Modal Types of
Needs Kebutuhan Akibat dan Kebutuhan Modal contoh: n. Change,
n. Playmirth, n. Abasement,n. Blame avoidance, n. Cognizance, n. Retention, n. Sentience
. 5.
Mimpi mengenai Teman lawan jenis Kartu 4 13MF : Overt and Covert Needs
Kebutuhan Terbuka dan Kebutuhan Tertutup contoh: n. Affiliation, n. Sex, n. Achievement, n. Acquisition, n. Recognition, n.
Understanding, n. Deference, n. Succorance. 6.
Mimpi yang paling membahagiakan Kartu 1, 2 9GF : Focal and Diffuse Types of Needs
Kebutuhan yang Memusat dan Kebutuhan yang Menyebar contoh: n. Deference, n. Harm avoidance, n.
Affiiation, n. Nurturance, n.Couteraction, n. Dominance.
48
7. Mimpi yang paling menakutkan Kartu 3BM, 3GF, 8BM: Focal
and Diffuse Types of Needs Kebutuhan yang Memusat dan Kebutuhan
yang Menyebarcontoh: n. Deference, n. Harm avoidance, n. Affiiation, n. Nurturance, n.Couteraction, n. Dominance.
8. Mimpi yang paling anehtidak terduga Kartu 2, 3BM, 3GF, 8BM,
13MF: Viscerogenic
and Psychogenic
Needs Kebutuhan
Viskerogenik atau Kebutuhan Primer dan Kebutuhan Psikogenik atau Kebutuhan Sekunder
2.3.2 Analisis Tematik