Pemahaman tentang Kebutuhan Psikologis

12

2. BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kebutuhan Psikologis

2.1.1 Pemahaman tentang Kebutuhan Psikologis

Menurut Murray dalam Alwisol, 2009, pemahaman diri harus dilakukan secara personal. Dalam prinsip ini, Murray sangat terpengaruh oleh Freud yang menekankan mengenai keunikan manusia secara individualitas. Murray melihat bahwa masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang semuanya memiliki pengaruh yang sama dalam menentukan perilaku individu dan perlu adanya pemahaman mengenai fungsi lainnya. Dalam “A need theory of personaliy” Murray menjelaskan bahwa disadari atau tidak, setiap perilaku manusia didasari oleh motivasi tertentu Ini merupakan asumsi dasar dari pandangan psikologi. Motivasi merupakan kekuatan dinamis, pemberi energi, dan pengarah perilaku manusia. Dalam pembahasan motivasi harus berbicara mengenai kebutuhan- kebutuhan. Teori Murray bersifat neurofisiologis, dalam arti kepribadian manusia dipahami dari akar fisiologisnya. Murray menjelaskan bahwa manusia memiliki tegangan dalam diri salah satunya dijelaskan dengan tidak tepenuhinya kebutuhan. Kebutuhan menurut Murray dalam Alwisol, 2009 ; Hall Lindzey, 1993 merupakan suatu konstruk pada bagian otak yang memiliki suatu kekuatan dan mengatur beberapa hal seperti persepsi, apersepsi, konasi dan mengubah situasi yang ada dan yang tidak memuaskan. Kebutuhan dapat langsung dibangkitkan melalui proses internal, tetapi lebih sering dibangkitkan oleh pengaruh 13 lingkungan. Kebutuhan menunjukkan dirinya dengan mengarahkan individu untuk mendapatkan atau menghindari, mengarahkan perhatian dan merespon tekanan- tekanan tertentu. Setiap kebutuhan biasanya dibarengi oleh perasaan atau emosi tertentu yang khas dan memiliki cara tertentu untuk mengekspresikannya. Kebutuhan dapat bersifat lama atau sementara. Biasanya, kebutuhan bertahan lama dan memunculkan serangkaian perilaku yang mengubah situasi awal menjadi situasi yang menenangkan atau memuaskan individu tersebut. Adanya kebutuhan dapat disimpulkan dari: 1 hasil akhir dari tingkah laku, 2 pola-pola khusus dari tingkah laku, 3 perhatian dan respon yang terjadi terhadap kelompok stimuli tertentu, 4 ekspresi terhadap suasana emosi tertentu, 5 ekspresi kepuasan atau ketidakpuasan pada hasil akhir,6 ungkapan atau laporan subjektif mengenai perasaan, maksud dan tujuan Alwisol, 2009 ; Hall Lindzey, 1993. Kebutuhan-kebutuhan ini saling berinteraksi dan saling mempengaruhi. Hal ini dikarenakan tidak ada kebutuhan yang berdiri sendiri dan setiap kebutuhan memiliki kekuatan yang berbeda. Kebutuhan juga dapat dibedakan menurut kondisi kepentingannya atau keinginannya dengan yang mana ada kekuatan emosional dalam melakukan suatu tingkah laku, suatu karakteristik yang Murray sebut sebagai kebutuhan prepotency. Apabila, sebagai contoh, kebutuhan terhadap udara dan air tidak terpuaskan, hal tersebut bisa menjadi kebutuhan yang paling diinginkan dan menjadi tingkah laku yang mendominasi secara keseluruhan. Pada waktu lainnya, apabila kebutuhan primer sudah dipuaskan, kebutuhan agresi mungkin menjadi kebutuhan yang terkuat. Kebutuhan tertentu bisa saling ber-fusi, 14 meskipun tidak selalu sama, bisa jadi saling melengkapi, sehingga dapat dipuaskan oleh satu tingkah laku atau satu set tingkah laku. Sebagai contoh, dengan mendapatkan popularitas dan kekayaan melalui suatu pekerjaan, pencapaian prestasi, penguasaan, dan otonomi semua kebutuhannnya akan terpuaskan. Konsep subsidiation mengacu pada situasi dimana satu kebutuhan dilakukan untuk membantu memuaskan kebutuhan lainnya. Sebagai contoh, untuk memuaskan kebutuhan afiliasi n Aff dengan bergabung dan berbaur bersama orang lain, mungkin menjadi penting untuk berlaku sopan dan menghargai orang lain hanya untuk memenuhi kebutuhan dihargai. Kebutuhan untuk dihargai kemudian menjadi pelengkap bagi kebutuhan afiliasi. Schultz, 1981 Berdasarkan pada definisi kebutuhan psikologis diatas, kebutuhan merupakan sesuatu yang bersifat abstrak yang dimiliki oleh setiap individu yang memiliki suatu kekuatan dan mengatur beberapa hal seperti persepsi, apersepsi, konasi dan mengubah situasi yang ada dan yang tidak memuaskan. Kebutuhan dapat muncul dari proses internal maupun eksternal. Pada dasarnya, dalam diri individu terdapat banyak kebutuhan psikologis dan kebutuhan-kebutuhan psikologis tersebut saling berinteraksi dan saling mempengaruhi sesuai dengan kekuatan dari masing-masing kebutuhan tersebut.

2.1.2 Hal-hal yang berkaitan dengan Kebutuhan Psikologis.