14
meskipun tidak selalu sama, bisa jadi saling melengkapi, sehingga dapat dipuaskan oleh satu tingkah laku atau satu set tingkah laku. Sebagai contoh,
dengan mendapatkan popularitas dan kekayaan melalui suatu pekerjaan, pencapaian prestasi, penguasaan, dan otonomi semua kebutuhannnya akan
terpuaskan. Konsep subsidiation mengacu pada situasi dimana satu kebutuhan dilakukan untuk membantu memuaskan kebutuhan lainnya. Sebagai contoh, untuk
memuaskan kebutuhan afiliasi n Aff dengan bergabung dan berbaur bersama orang lain, mungkin menjadi penting untuk berlaku sopan dan menghargai orang
lain hanya untuk memenuhi kebutuhan dihargai. Kebutuhan untuk dihargai kemudian menjadi pelengkap bagi kebutuhan afiliasi. Schultz, 1981
Berdasarkan pada definisi kebutuhan psikologis diatas, kebutuhan merupakan sesuatu yang bersifat abstrak yang dimiliki oleh setiap individu yang
memiliki suatu kekuatan dan mengatur beberapa hal seperti persepsi, apersepsi, konasi dan mengubah situasi yang ada dan yang tidak memuaskan. Kebutuhan
dapat muncul dari proses internal maupun eksternal. Pada dasarnya, dalam diri individu terdapat banyak kebutuhan psikologis dan kebutuhan-kebutuhan
psikologis tersebut saling berinteraksi dan saling mempengaruhi sesuai dengan kekuatan dari masing-masing kebutuhan tersebut.
2.1.2 Hal-hal yang berkaitan dengan Kebutuhan Psikologis.
2.1.2.1 Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini
diantaranya adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Berdasarkan teori hierarki
15
kebutuhan Abraham Maslow, arti motivasi adalah alasan berkaitan dengan pleasure principle
yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu. Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat diartikan orang
tersebut memiliki alasan yang sangat kuat untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Jadi, motivasi
merupakan suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah laku.
Gambar 1. Gambar bagan motivasi
Sumber: “Modul TAT Universitas Surabaya”, oleh Sutyas Prihanto, 1993
2.1.2.2 Motif
William G Scott 1962: 82 menerangkan tentang motive adalah kebutuhan yang belum terpuaskan yang mendorong individu untuk mencapai
tujuan tertentu. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan, motive adalah dorongan yang ada di dalam diri seseorang untuk melakukan perbuatan guna
memenuhi kepuasannya yang belum terpuaskan. Selain itu, Maslow sebagaimana diungkap pada halaman sebelumnya membagi kebutuhan manusia ke dalam
Kebutuhan need
Dorongan drive
Motif Perilaku
16
beberapa hirarki, yakni kebutuhan-kebutuhan fisik, keselamatan dan keamanan, sosial, penghargaan atau prestise dan kebutuhan aktualisasi diri.
Motif merupakan dorongan dalam diri manusia yang timbul dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia tersebut. Motif
berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau to move. Karena itu motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang
mendorong untuk berbuat atau driving force. Motif sebagai pendorong sangat terikat dengan faktor - faktor lain, yang disebut dengan motivasi. Motivasi
merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan.
2.1.2.3 Press