Dinamika Kebutuhan Psikologis Need dan Tekanan Press Subjek I

merasa ketakutan mendengarnya. Tema Menakutkan Defense Mechanism Immature Regression “Saya bermimpi ketika saya merasa sedih dan galau, ayah memeluk saya memberi dukungan pada saya” Tema Ayah Blocking “Ketika ngobrol bersama ibu, tidak ada sesuatu yang begitu penting yang dikatakan ibu. Jadi saya lupa apa yang dikatakan oleh ibu.” Mimpi Ibu Anxiety Projection “Di dalam mimpi saya mendapatkan respon yang positif dari perempuan lain. Dalam mimpi itu suasananya romantis”Mimpi Lawan Jenis

3. Dinamika Kebutuhan Psikologis Need dan Tekanan Press Subjek I

Berdasarkan pada hasil yang diperoleh, subjek memiliki kebutuhan yang mendukung kebutuhan lainnya sehingga memudahkan kebutuhan lainnya dalam beroperasi. Contohnya kebutuhan Affiliation didukung oleh kebutuhan Playmirth serta kebutuhan Sentience dimana subjek ingin menikmati kenangan dan melakukan hal yang menyenangkan bersama keluarga. Hal ini terlihat dalam cerita mimpi subjek dalam tema Membahagiakan: “Suasana saat itu seperti lebearan. Saat itu saya berkumpul bersama keluarga, saudara. Seletah berkumpul bersama-sama, lalu jalan-jalan bersama keluarga. Saya merasa sangat senang saat itu.” Di sisi lain, subjek memiliki kebutuhan yang saling berlawanan, seperti dalam cerita mimpi dengan tema ibu. Subjek menggambarkan ibu sebagai seorang yang penyayang dan memiliki ketajaman perasaan terhadap kondisi yang dimilikinya. Hal ini menyebabkan subjek memiliki kebutuhan memiliki kebutuhan diterima oleh figur afeksi serta kebutuhan subjek untuk bersikap mengabaikan figur afeksi yang saling berlawanan. Contohnya dalam cerita mimpi dengan tema Ibu: “Suasana saat itu sedang santai dan gembira seperti biasa. Ibu mengajak mengobrol-ngobrol. Ketika ngobrol bersama ibu, tidak ada sesuatu yang begitu penting yang dikatakan oleh ibu. Jadi, saya lupa apa yang dikatakan oleh ibu dan tidak mengingatnya.” Berdasarkan pada tabel kebutuhan psikologis Need dan tekanan Press, terlihat bahwa subjek melihat lingkungan sekitar sebagai sebuah ancaman, sehingga menimbulkan kecemasan. Meskipun demikian, subjek hanya menerima keadaan yang ada. Subjek memiliki rasa tidak berdaya dan tidak dapat melakukan apa-apa, sehingga subjek memiliki kebutuhan untuk mendapatkan dukungan dari lingkungan sekitar. Hal ini terlihat dalam cerita mimpi subjek dalam tema saudara, teman, dan hal yang menakutkan. Dari keseluruhan tema cerita tersebut memiliki kesamaan isi mengenai ancaman dari lingkungan sekitar dan ketidakberdayaan subjek dalam menghadapi ancaman tersebut. Hasil ini sesuai dengan profil subjek mengenai relasi dengan lingkungan sekitar yang menyatakan bahwa, seringkali subjek mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dan mendapatkan ejekan dari lingkungan dengan memandang subjek sebelah mata. Selain itu, subjek juga memiliki kesulitan dalam penerimaan dari orang sekitar, yang menimbulkan subjek memiliki kebutuhan untuk diterima dan dicintai oleh pasangan. Hal ini terlihat dalam cerita mimpi dengan tema lawan jenis, dimana subjek mendapatkan respon positif dari teman lawan jenis yang disukainya. Sementara itu, subjek memiliki perasaan sedih ketika harus ditinggalkan dengan orang terdekat, yang menunjukan kebutuhan afiliasi. Hal ini nampak dalam cerita mimpi dengan tema saudara, yang menceritakan kesedihannya karena kakak sepupu yang marah dan pergi meninggalkannya Subjek membutuhkan dukungan dari seorang figur otoritas, yaitu ayah. Subjek menggambarkan ayah sebagai sosok yang penyayang dan dapat mendukung ketika subjek mengalami kesedihan. Hal ini terlihat dalam cerita mimpi dalam tema ayah, yang bercerita bahwa ketika subjek mengalami kesedihan, maka ayah akan memeluk dan memberikan dukungan pada subjek. Subjek akan merasa senang ketika mendapatkan dukungan dari ayah.

4.2.2 Subjek II

1. Profil Subjek II