Balanced Scorecard TINJAUAN PUSTAKA

1. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan membawa perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan membuat seluruh orang dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi kepuasan kepada pelanggan. 2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari mata rantai pelanggan dan pemasok internal. 3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut. 4. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih konkret sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi.

G. Balanced Scorecard

1. Sejarah konsep Balanced Scorecard Balanced Scorecard pertama kali di perkenalkan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton pada tahun 1992 dalam sebuah artikel berjudul “Balanced Scorecard-Measures that Drive Performance”. Balanced Scorecard pertama kali dikenalkan sebagai alt untuk menilai kinerja organisasi bisnis, namun sebetulnya pemanfaatan Balanced Scorecard bisa digunakan oleh semua jenis organisasi. Pada organisasi publik yang mengedepankan layanan publik, Balanced Scorecard perlu diadaptasikan sehingga menghasilkan pengukuran yang sesuai dengan tujuan utama organisasi. 2. Definisi Balanced Scorecard Secara konseptual, metode Balanced Scorecard adalah suatu metode pengukuran kinerja yang digunakan organisasi atau perusahaan untuk membantu oorganisasi mengetahui apakah kinerja yang ada sudah optimal atau belum. Balanced Scorecard terdiri dari dua kata, yaitu balanced yang berarti seimbang dan scorecard yang berarti kartu skor. Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mengetahui hasilskor dari kinerja seseorang atau unit. Melalui kartu skor pula dapat direncanakan hasil yang ingin dicapai di masa yang akan datang Mulyadi, 2001. Sedangkan Kaplan dan Norton 2000, 23-25 menjelaskan tentang keempat perspektif yang ada di dalam Balanced Scorecard sebagai berikut: a. Perspektif Finansial Ukuran finansial sangat penting dalam memberikan ringkasan konsekuensi tindakan ekonomis yang sudah diambil. Ukuran kinerja finansial memberikan petunjuk apakah strategi perusahaan, implementasi dan pelaksanaannya memberikan kontribusi atau tidak kepada peningkatan perusahaan. b. Perspektif Pelanggan Dalam perspektif pelanggan Balanced Scorecard, para manager melakukan identifikasi pelanggan dan segmen pasar di mana unit bisnis tersebut akan bersaing dan berbagai ukuran kinerja unit bisnis didalam segmen sasaran. Perspektif ini biasanya terdiri atas beberapa ukuran utama atau ukuran generik keberhasilan perusahaan dari strategi yang dirumuskan dan dilaksanakan dengan baik. Ukuran utama tersebut terdiri atas kepuasan pelanggan, retensi pelanggan, akuisisi pelanggan baru, profitabilitas pelanggan, dan pangsa pasar di segmen sasaran. c. Perspektif Proses Bisnis Internal Dalam perspektif proses bisnis internal, para eksekutif mengidentifikasi berbagai proses internal penting yang harus dikuasai dengan baik oleh perusahaan. Ukuran proses bisnis internal berfokus kepada berbagai proses internal yang akan berdampak besar kepada kepuasan pelanggan dan pencapaian tujuan finansial perusahaan. d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Perspektif keempat dari Balanced Scorecard, pembelajaran dan pertumbuhan, mengidentifikasi infrastruktur yang harus dibangun perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang. Perspektif pelanggan dan proses bisnis internal mengidentifikasi faktor-faktor yang paling penting untuk mencapai keberhasilan saat ini dan masa depan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Balanced Scorecard memberikan suatu kerangka yang komprehensif yang menerjemahkan visi dan strategi kedalam seperangkat pengukuran kinerja. 3. Balanced Scorecard Pada Organisasi Sektor Publik Sektor publik meupakan sektor yang didirikan dengan tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat bukan untuk mendapatkan keuntungan. Meskipun tidak bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, sektor publik dapat mengukur efektivitas dan efisiensinya dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Sektor publik dapat menggunakan metode Balanced Scorecard sebagai pengukur kinerjanya. “Untuk mencapai visi kita, PELANGGAN bagaimana seharusnya kita TUJUAN UKURAN TARGET INITIATIVE tampil kepada pelanggan kita?” “Untuk berhasilsecara finansial, KEUANGAN bagaimana seharusnya kita TUJUAN UKURAN TARGET INITIATIVE tampil kepada shareholder kita?” Sumber: Kaplan dan Norton. The Strategy Focused Organization: How Balanced Scorecard Companies Thrive in the New Business Environment, 2000:134 dalam Makarim, 2008 Gambar 2.1 Gambaran Balanced Scorecard pada Organisasi “Untuk memuaskan pelanggan, PROSES BISNIS INTERNAL Proses seharusnya kita TUJUAN UKURAN TARGET INITIATIVE Jalankan? “Untuk mencapai visi, PERTUMBUHAN PEMBELAJARAN Bagaimana kita dapat menjaga TUJUAN UKURAN TARGET INITIATIVE Kemampuan kita utuk Berubah dan bertumbuh?” Visi Strategi 4. Keunggulan Balanced Scorecard Keunggulan Balanced Scorecard dalam perencanaan strategik menurut Mulyadi 2007: 323-327 adalah pada kemampuan Balanced Scorecard menghasilkan rencana strategik yang memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Komprehensif Balanced Scorecard memperluas perspektif yang dicakup dalam perencanaan strategik, dari yang sebelumnya hanya terbatas pada perspektif keuangan meluas pada tiga perspektif yang lain, yakni customer, proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan. b. Koheran Balanced Scorecard mewajibkan personel membangun hubungan sebab akibat causal relationship di antara berbagai sasaran strategik yang ditetapkan dalam perspektif nonkeuangan harus mempunyai hubungan kausal dengan sasaran keuangan, baik secara langsung maupun tidak langsung. c. Berimbang Keseimbangan sasaran strategik yang dihasilkan sistem perencanaan strategik penting untuk menghasilkan kinerja keuangan yang berkesinambungan. Apabila keempat perspektif tersebut tidak seimbang maka akan mempengaruhi perusahaan untuk menghasilkan keuangan dalam jangka panjang. d. Terukur Keterukuran sasaran strategik yang dihasilkan sistem perencanaan strategik manjanjikan ketercapaian berbagai sasaran strategik yang dihasilkan sistem tersebut. Balanced Scorecard mengukur sasaran- sasaran strategik yang sulit untuk diukur. Sasaran strategik pada perspektif customer, proses, serta pembelajaran dan pertumbuhan merupakan sasaran yang tidak mudah diukur, namun dalam pendekatan Balanced Scorecard, sasaran pada ketiga perspektif nonkeuangan tersebut ditentukan ukurannya agar dapat dikelola, sehingga dapat diwujudkan. 16

BAB III METODE PENELITIAN