G. Teknik Pengujian Instrumen
1. Pengujian Validitas
Validitas merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat validitas atau kesasihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Uji validitas menggunakan perhitungan dari Karl Pearson yang
disebut korelasi product moment: Rumus product moment:
=
Keterangan: = Koefisien korelasi antara skor tiap-tiap item dengan skor total.
= Skor atau nilai dari setiap pertanyaan. = Skor total dari setiap pertanyaan.
Pedoman untuk menentukan apakah instrumen tersebut valid atau tidak:
a. Jika r hitung r table dengan taraf signifikan 5 maka instrumen
dikatakan valid. b.
Jika r hitung r table dengan taraf signifikan 5 maka instrumen dikatakan valid.
Analisis uji validitas akan dihitung menggunakan program SPSS 16.
2. Reliabilitas
Suatu alat ukur dikatakan baik apabila instrumen sudah valid dan mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi atau baik. Suatu instrumen
dikatakan baik jika alat ukur tersebut memberikan hasil kira-kira sama seandainya diukur pada waktu yang berbeda.
Reliabilitas kuesioner dihitung menggunakan perhitungan dari Cronbach yang menggunakan rumus Alpha.
RumusAlpha: =
Keterangan: = Reliabilitas
= Banyaknya butir soal atau item. = Jumlah varians butir.
= Varians total. Pedoman untuk menentukan apakah instrumen tersebut reliabel
atau tidak: a.
Jika r hitung r table dengan taraf signifikan 5 maka instrumen dikatakan reliabel.
b. Jika r hitung r table dengan taraf signifikan 5 maka instrumen
dikatakan reliabel. Analisis uji validitas akan dihitung menggunakan program SPSS 16.
H. Teknik Analisis Data
Analisis yang dilakukan untuk menjawab masalah bagaimana kinerja Lembaga Pendidikan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok
apabila dievaluasi dengan Balanced Scorecardadalah sebagai berikut: 1.
Perspektif Pelanggan siswai Untuk
menjawab perspektif
pelanggan digunakan
analisis Multiattribute Attitude Model MAM, skala sikap, mencari nilai ideal dan
belief, kemudian memasukkan hasil perhitungan Multiattribute Attitude Model MAM ke dalam skala likert. Data yang dibutuhkan adalah data
primer yang diperoleh melalui kuesioner untuk mengukur kepuasan siswai atas pelayanan yang diberikan oleh guru-guru serta pegawai SMP
Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok. Analisis yang digunakan adalah :
a. Multiattribute Attitude Model MAM
Keterangan: Ab = sikap responden secara keseluruhan terhadap suatu objek
Wi = Bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut i Li = Nilai ideal responden pada atribut i
Xi = Nilai belief rata-rata responden pada atribut i N = Jumlah atribut yang diteliti
Rumus di atas di dapat dengan menggunakan langkah sebagai berikut:
1 Menentukan Wi dengan rumus:
Wi = Contoh pemberian bobot sebagai berikut:
2 Skala sikap dalam bentuk skor yang berupa angka 1-5, sebagai
berikut:
No Keterangan
Skor Pernyataan
1 Sangat PuasSangat Berharap
5 2
PuasBerharap 4
3 Ragu-ragu
3 4
Tidak PuasTidak Berharap 2
5 Sangat Tidak Puassangat Tidak
Berharap 1
3 Mencari nilai ideal dan belief, dengan rumus sebagai berikut:
Nilai ideal = Skor x jumlah responden ideal masing-masing alternatif jawaban
Nomor Urut
Nilai Bobot
1 2
3 3
2 1
36 x 100= 50 26 x 100= 33
16 x 100= 17
Total 6
100
Nilai belief = Skor x jumlah responden belief masing-masing alternatif jawaban
Kemudian mencari nilai ideal rata-rata dan belief rata-rata: Nilai ideal rata-rata =
Nilai belief rata-rata = 4
Memasukkan hasil perhitungan Multiattribute Attitude Model MAM ke dalam skala likert
Contoh skala likert sebagai berikut: SP
P CP
TP STP
0 100 200
300 400 500 Keterangan:
0-100 = Sangat Puas
101-200 = Puas
201-300 = Cukup Puas
301-400 = Tidak Puas
401-500 = Sangat Tidak Puas
Hasil perhitungan skala sikap secara keseluruhan dapat diartikan sebagai berikut:
a Jika skala semakin kecil atau mendekati nol, maka dapat
dikatakan sikap responden semakin puas terhadap kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok karena
kesenjangan antara ideal dan belief semakin kecil.
b Jika skala semakin besar atau makin ke kanan, maka dapat
dikatakan sikap responden semakin tidak puas terhadap kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok karena
kesenjangan antara ideal dan belief semakin besar. 2.
Perspektif Keuangan Untuk menjawab perspektif keuangan digunakan analisis
pengukuran efisiensi dan pengukuran efektivitas. Data yang dibutuhkan adalah laporan keuangan SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong
Tongkok periode 20122013 dan 20132014. a.
Pengukuran Efisiensi
Efisiensi menurut Hasibuan dalam Susanto, 2009 yang mengutip pernyataan Emerson
mengatakan “
Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input masukan dan output hasil antara keuntungan
dengan sumber-sumber yang dipergunakan, seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas.
Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.”
Pendapatan merupakan aliran masuk dana kas atau lainnya ke dalam perusahaan karena perusahaan menjual barang atau jasa kepada
konsumen atau melakukan kegiatan utama perusahaan secara terus menerus. Sedangkan biaya adalah aliran keluar sumber daya atau asset
yang melekat pada produk atau jasa yang diserahkan perusahaan kepada
konsumen dalam
rangka menimbulkan
pendapatan Suwardjono, 2002: 72-73.
Rumus untuk mengukur tingkat efisiensi:
Kriteria efisiensi adalah: 1
Jika diperoleh nilai kurang dari 100 x berarti efisien.
2 Jika diperoleh nilai sama dengan 100 x
berarti efisien berimbang.
3 Jika diperoleh nilai lebih dari 100 x
berarti tidak efisien.
b. Pengukuran Efektivitas
Menurut Hasibuan dalam Absa, 2010 efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah
ditentukan sebelumnya. Rumus untuk mengukur tingkat efektivitas:
Kriteria efisiensi adalah: 1
Jika diperoleh nilai kurang dari 100 x berarti tidak
efektif. 2
Jika diperoleh nilai sama dengan 100 x berarti
efektivitas berimbang. 3
Jika diperoleh nilai lebih dari 100 x berarti efektif.
3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Untuk menjawab perspektif pembelajaran dan pertumbuhan digunakan analisis Multiattribute Attitude Model MAM, skala sikap,
mencari nilai ideal dan belief, kemudian memasukkan hasil perhitungan Multiattribute Attitude Model MAM ke dalam skala likert. Data yang
dibutuhkan adalah data primer yang diperoleh melalui kuesioner untuk mengukur kepuasan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah beserta guru-
guru dan pegawai SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok. a.
Multiattribute Attitude Model MAM
Keterangan: Ab = sikap responden secara keseluruhan terhadap suatu objek
Wi = Bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut i Li = Nilai ideal responden pada atribut i
Xi = Nilai belief rata-rata responden pada atribut i N = Jumlah atribut yang diteliti
Rumus di atas di dapat dengan menggunakan langkah sebagai berikut: 1
Menentukan Wi dengan rumus: Wi =
Contoh pemberian bobot sebagai berikut: Nomor
Urut Nilai
Bobot 1
2 3
3 2
1 36 x 100= 50
26 x 100= 33 16 x 100= 17
Total 6
100
2 Skala sikap dalam bentuk skor yang berupa angka 1-5, sebagai
berikut: No
Keterangan Skor
Pernyataan 1
Sangat PuasSangat Berharap 5
2 PuasBerharap
4 3
Ragu-ragu 3
4 Tidak PuasTidak Berharap
2 5
Sangat Tidak Puassangat Tidak Berharap
1
3 Mencari nilai ideal dan belief, dengan rumus sebagai berikut:
Nilai ideal = Skor x jumlah responden ideal masing-masing alternatif jawaban
Nilai belief = Skor x jumlah responden belief masing-masing alternatif jawaban
Kemudian mencari nilai ideal rata-rata dan belief rata-rata: Nilai ideal rata-rata =
Nilai belief rata-rata =
4 Memasukkan hasil perhitungan Multiattribute Attitude Model
MAM ke dalam skala likert Contoh skala likert sebagai berikut:
SP P
CP TP
STP 0 100
200 300 400 500 Keterangan:
0-100 = Sangat Puas
101-200 = Puas
201-300 = Cukup Puas
301-400 = Tidak Puas
401-500 = Sangat Tidak Puas
4. Perspektif Proses Bisnis Internal
Untuk menjawab masalah tentang evaluasi kinerja SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok dengan Balanced Scorecard melalui
bisnis internal, peneliti menggunakan metode wawancara kepada kepala sekolah SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok.
Wawancara dilakukan untuk mengetahui apakah SMP Katolik 2 W.R. Soepratman Barong Tongkok sebagai lembaga pendidikan
melakukan proses-proses internal dengan baik.
32
BAB IV GAMBARAN UMUM