Pengertian Status Sekolah Jenis-jenis jenjang sekolah

Sekolah swasta adalah sekolah yang diselenggarakan oleh non-pemerintah atau masyarakat, penyelenggara sekolah swasta biasanya berupa badan maupun yayasan pendidikan melalui suatu badan atau organisasi tertentu, tanpa mendapat bantuan dari pemerintah. Status sekolah yang baik adalah sekolah yang dianggap berpotensi untuk memberikan masa depan yang baik bagi siswa. Ada dugaan bahwa sekolah swasta memiliki intensitas menyontek yang lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah negeri, hal ini disebabkan karena sekolah negeri lebih memiliki kelebihan dalam hal fasilitas serta gurupendidik. Sekolah negeri memliki fasilitas yang lengkap. Sehingga akan lebih menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Jika dilihat dari guru pendidik sekolah negeri memiliki banyak guru dengan begitu akan lebih mudah mengawasi siswa nya di sekolah. Sedangkan sekolah swasta hanya memiliki sedikit guru, dengan begitu akan kesulitan dalam mengawasi siswanya di sekolah, ditambah lagi guru-guru di sekolah swasta merupakan guru honorer. Tidak seperti di negeri yang merupakan pegawai tetap. Selain itu perbedaan peraturan yang ditetapkan antara sekolah negeri dan swasta juga berbeda. Sekolah negeri cenderung lebih ketat dalam hal peraturan di sekolah, sehingga siswa di sekolah negeri lebih disiplin dalam proses belajar mengajar di sekolah dengan begitu siswa akan lebih tertib dan juga akan berperilaku baik di sekolah. Status sekolah akan memberi pengaruh terhadap pembentukan sikap siswa setelah lulus dari bangku sekolah menengah pertama. Dengan kata lain baik-buruknya status sekolah dan iklim sekolah akan mempengaruhi kebiasaan siswa menjadi baik juga. Sehingga peneliti menduga bahwa ada perbedaan perilaku mencontek berdasarkan tingkat pendidikan orang tua dan status sekolah. 2. Perilaku Siswa Terhadap Menyontek Ditinjau dari Tingkat Pendidikan Orang Tua Tingkat pendidikan orang tua yang dimaksud adalah tingkat pendidikan formal yaitu SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi yang dicapai oleh orang tua siswa. Setiap siswa mempunyai orang tua yang tingkat pendidikannya berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya dan akan berbeda juga dalam cara mendidik anaknya. Orang tua dengan lulusan Perguruan Tinggi akan lebih memperhatikan ananknya dalam proses belajar dibandingkan dengan dengan orang tua yang lulusan SD. Hal ini disebabkan karena jenjang pendidikan yang telah dicapai oleh orang tua. Semakin tinggi jenjang pendidikan orang tua akan semakin memperhatikan anaknya dalam menempuh pendidikan di sekolah, seperti cara belajar, berperilaku jujur serta kedisiplinan. Namun sebaliknya dengan orang tua dengan tingkat pendidikan rendah akan cenderung membiarkan anaknya dikarenakan kurangnya wawasan dari pihak orang tua. Seperti yang dikatakan Slameto 2003: “siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan”. Oleh sebab itu peneliti menduga ada perbedaan perilaku siswa terhadap menyontek yang ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.

H. Paradiga Penelitian

Keterkaitan antara variabel-variabel penelitian dapat disusun dalam suatu paradigma sebagai berikut:

I. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis 1 Ho= Tidak ada perbedaan perilaku siswa terhadap menyontek yang ditinjau dari status sekolah. Status Sekolah X1 Tingkat Pendidikan Orang Tua X2 Perilaku Siswa Terhadap Menyontek Y Ha= Ada perbedaan perilaku siswa terhadap menyontek yang ditinjau dari status sekolah .

2. Hipotesis 2

Ho= Tidak ada perbedaan perilaku siswa terhadap menyontek yang ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua. Ha= Ada perbedaan perilaku siswa terhadap menyontek yang ditinjau dari tingkat pendidikan orang tua.