Pengujian Instrumen Penelitian METODE PENELITIAN

No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 32 .651 0,1867 Valid Butir 33 .681 0,1867 Valid Butir 34 .680 0,1867 Valid Butir 35 .568 0,1867 Valid Butir 36 -.134 0,1867 Tidak Valid Butir 37 .667 0,1867 Valid Butir 38 .553 0,1867 Valid Butir 39 .454 0,1867 Valid Butir 40 .549 0,1867 Valid Butir 41 .345 0,1867 Valid Butir 42 .548 0,1867 Valid Butir 43 .692 0,1867 Valid Butir 44 .638 0,1867 Valid Butir 45 .103 0,1867 Tidak Valid No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 46 .519 0,1867 Valid Butir 47 .666 0,1867 Valid Butir 48 .652 0,1867 Valid Butir 49 .485 0,1867 Valid Butir 50 -.547 0,1867 Tidak Valid Butir 51 .227 0,1867 Valid Butir 52 .717 0,1867 Valid Butir 53 .439 0,1867 Valid Butir 54 .334 0,1867 Valid Butir 55 .280 0,1867 Valid Butir 56 .103 0,1867 Tidak Valid Butir 57 .679 0,1867 Valid Butir 58 .567 0,1867 Valid Butir 59 .307 0,1867 Valid No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 60 .703 0,1867 Valid Table 3.3 menunjukan bahwa ada beberapa butir pertanyaan pernyataan tentang perilaku menyontek adalah tidak valid karena nilai corrected item-total correlation = 0,1867. Butir yang tidak valid antara lain 12, 22, 36, 45, 50, dan 56 karena ada beberapa butir pertanyaan pernyataan yang tidak valid maka dilakukan pengujian validitas ulang. Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Ulang 1 Instrumen Perilaku Menyontek No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 1 .389 0.1867 Valid Butir 2 .578 0.1867 Valid Butir 3 .454 0.1867 Valid Butir 4 .313 0.1867 Valid Butir 5 .441 0.1867 Valid Butir 6 .448 0.1867 Valid Butir 7 .348 0.1867 Valid No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 8 .322 0.1867 Valid Butir 9 .480 0.1867 Valid Butir 10 .374 0.1867 Valid Butir 11 .346 0.1867 Valid Butir 13 .458 0.1867 Valid Butir 14 .666 0.1867 Valid Butir 15 .237 0.1867 Valid Butir 16 .560 0.1867 Valid Butir 17 .371 0.1867 Valid Butir 18 .393 0.1867 Valid Butir 19 .383 0.1867 Valid Butir 20 .516 0.1867 Valid Butir 21 .465 0.1867 Valid Butir 23 .426 0.1867 Valid No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 24 .355 0.1867 Valid Butir 25 .582 0.1867 Valid Butir 26 .573 0.1867 Valid Butir 27 .666 0.1867 Valid Butir 28 .525 0.1867 Valid Butir 29 .188 0.1867 Valid Butir 30 .281 0.1867 Valid Butir 31 .567 0.1867 Valid Butir 32 .655 0.1867 Valid Butir 33 .677 0.1867 Valid Butir 34 .684 0.1867 Valid Butir 35 .573 0.1867 Valid Butir 37 .674 0.1867 Valid Butir 38 .559 0.1867 Valid No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 39 .453 0.1867 Valid Butir 40 .552 0.1867 Valid Butir 41 .366 0.1867 Valid Butir 42 .552 0.1867 Valid Butir 43 .683 0.1867 Valid Butir 44 .654 0.1867 Valid Butir 46 .502 0.1867 Valid Butir 47 .679 0.1867 Valid Butir 48 .653 0.1867 Valid Butir 49 .475 0.1867 Valid Butir 51 .222 0.1867 Valid Butir 52 .729 0.1867 Valid Butir 53 .448 0.1867 Valid Butir 54 .328 0.1867 Valid No Item r hitung r tabel Keterangan Butir 55 .289 0.1867 Valid Butir 57 .688 0.1867 Valid Butir 58 .565 0.1867 Valid Butir 59 .298 0.1867 Valid Butir 60 .702 0.1867 Valid Tebel 3.5 setelah menghapus butir pertanyaan pernyataan yang tidak valid dan melakukan pengujian validitas ulang maka semua butir pertanyaan pernyataan tentang peran menyontek adalah valid karena nilai corrected item-total correlation = 0,1867. 2. Uji Reliabilitas Instrumen Jonathan Sarwono 2014:248 reliabilitas menunjuk pada adanya konsistensi dan stabilitas nilai hasil pengukuran tertentu di setiap kali pengukuran dilakukan pada hal yang sama. Pengujian reliabilitas alat ukur dalam penelitian ini dilakukan dengan program komputer SPSS dengan teknik koefisien Alpha Cronbach yaitu dengan membelah item sebanyak jumlah itemnya. Semakin besar koefisien reliabilitas berarti semakin kecil kesalahan pengukuran maka semakin reliabel alat ukur tersebut. Sebaliknya, semakin kecil koefisien reliabilitas berarti semakin besar kesalahan pengukuran maka semakin tidak reliabel. Pengujian realibitas dalam penelitian ini menggunakan Cronbach’s Alpha, sebagai berikut Kountur 2003:158: α= ∑ Keterangan: a = cronbach’s alpha N = banyaknya pertanyaan = variance dari pertanyaan = variance dari skor Jika cronbach’s alpha lebih dari 0,6 maka kuesioner tersebut dikatakan reliabel. Hasil pengujian reliabilitas variabel tingkat keterlaksanaan pembelajaran kontekstual, variabel keterampilan berkomunikasi, variabel integritas pribadi, dan variabel minat belajar siswa tampak dalam tabel berikut: Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Nilai r hitung Nilai r tabel Status Perilaku Menyontek 0,923 0,6 Reliabel Tebel 3.6 menunjukkan bahwa instrument penelitian untuk variabel peran menyontek adalah reliable keseluruhan nilan r hitung atau cronbach’s alpha 0,6 3. Teknik Analisis Data 1. Deskripsi Data Deskripsi data digunakan peneliti untuk menggambarkan karakter suatu data yang berasal dari populasi penelitian pada variabel peran. Menurut Kountor 2003:104 penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif atau pemaparan. Data hasil kuesioner dideskripsikan dengan Penilaian Acuan Patokan tipe II PAP II, karena jika dibandingkan dengan PAP tipe I, PAP tipe II memiliki passing score lebih rendah yaitu pada persentil 56. Tuntutan pada persentil 56 sering disebut sebagai presentil minimal, karena passing score pada presentil 56 dianggap merupakan batas penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah. Perlu kiranya diperhatikan bahwa passing score pada presentil kurang dari 56 dan lebih dari 65 biasanya tidak disarankan, mengingat kedua passing score tersebut telah keluar dari presentil minimal dan maksimal. Namun, terbuka kesempatan untuk menentukan passing score pada daerah presentil 56 dan 65, asalkan penentuan passing score tertentu itu masih tetap memperhitungkan keadaan. Nilai presentil PAP tipe II adalah sebagai berikut Masidjo, 1995:157: Tabel 3.6 Nilai Presentil PAP Tipe II Nilai Presentil Kategori Kecenderungan Variabel 81-100 Sangat Tinggi 66-80 Tinggi 56-65 Sedang 46-55 Rendah 46 Sangat Rendah PAP tipe II ini pada umumnya merupakan cara untuk menghitung prestasi siswa di kelas dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100. Dalam hal ini data penelitian yang ditetapkan sebelumnya memiliki skor tertinggi 4 dan skor terendah 1, maka dari itu untuk mendiskripsikan kategori kecenderungan variabel yang harus dilakukan adalah menemukan skor interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus: Skor terendah yang mungkin dicapai + [nilai presentil x skor tertinggi yang mungkin dicapai item – skor terendah yang mungkin dicapai] Perhitungan untuk setiap variabel adalah sebagai berikut: a. Variabel Perilaku Menyontek Para Siswa Skor tertinggi yang mungkin dicapai : 4 x 54 = 216 Skor terendah yang mungkin dicapai : 1 x 54= 54 Skor: 54+81 216-54 = 185,22 dibulatkan 185 54+66 216-54 = 160,92 dibulatkan 161 54+56 216-54 = 144,72 dibulatkan 145 54+46 216-54 = 128,52 dibulatkan 129 54+0 216-54 = 54 Data perhitungan di atas dapat disimpulkan kategori kecenderungan variabel berikut: Tabel 3.7 Rentang Tingkat Perilaku Menyontek Siswa No. Interval Skor Kategori 1 185-216 Sangat Tinggi 2 161-184 Tinggi 3 145-160 Sedang 4 129-144 Rendah 5 54-128 Sangat Rendah 2. Pengujian Mann-Whitney dan Kruskal Wallis Menurut Sugiyono dan Wibowo terdapat dua model komparasi, yaitu komparasi antara dua sample dan komparasi antara lebih dari dua sampel yang sering disebut komparasi k sampel. Selanjutnya setiap model komparasi sampel dibagi menjadi dua jenis yaitu sampel yang berkolerasi dan sampel yang tidak berkolerasi disebut dengan sampel independent. Dalam pengujian hipotesis komparatif dua sampel atau lebih terdapat berbagai teknik statistic yang dapat digunakan. Teknik statistik digunakan tergantung pada bentuk komparasi dan macam data. Berikut ini tabel pedoman untuk memilih tekniik yang sesuai: Tabel 3.8 Pedoman Teknik Pengolahan Data Macam- macam data Bentuk komparasi Dua sampel K sampel Korelasi independent Korelasi independent Interval rasio T-test dua sampel T-test dua sampel One way anova One way anova nominal Mc nemar Fisher exact Chi kuadrat Two sample Chi kuadrat for k sampel Cochron Q Chi kuadrat for k sample ordinal Sign test Wilcoxon Matched pairs Median test Mann-whitney Test Kolmogororov Smirnov Wald- wolfowitz Friedman Two way anova Median Extension Kruskal- wallis one way anova Berdasarkan data kuesioner karena penelitian ini menggunakan jenis data ordinal sehingga peneliti memilih pengujian statistika non parametik yaitu mann- whitney dua kelompok data dan kruskal wallis lebih dari dua kelompok data yang yang diolah dengan menggunakan program SPSS versi 17.0 For Windows. 3. Uji Hipotesis Hipotesis yang diuji adalah ada perbedaan perilaku menyontek yang ditinjau dari status sekolah dan tingkat pendidikan orang tua. Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan menggunakan dengan alat bantu SPSS for windows versi 17,0 , pengujiannya antara lain: a. Mann-Whitney Uji mann-whitney berfungsi sebagai pengujian signifikan hipotesis komparatif dua kelompok data independent. b. Kruskal-Wallis Uji kruskal wallis sebagai pengujian signifkan hipotesis komparatif lebih dari dua kelompok data independent. 52

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. SMP Tumbuh SMP Tumbuh Yogyakarta terletak di Jl. Amri Yahya No 1. Smp Tumbuh Yogyakarta memiliki jumlah siswa keseluruhan 56, yang terdiri dari: kelas VII sebanyak 15 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan, kelas VIII sebanyak 9 siswa laki-laki dan 1 siswa perempuan, dan kelas IX sebanyak 15 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. B. SMP Kristen Kalam Kudus Yogyakarta SMP Kristen Kalam Kudus beralamatkan di Jl. Jambon No 41 Tegalrejo Yogykarta. Sekolah ini memiliki visi yaitu terbangunnya manusia utuh yang takut akan Tuhan, mandiri dan berguna bagi dunia dan memiliki misi yaitu mengajak peserta didik untuk memiliki hati yang takut kepada Tuhan, membimbing peserta didik supaya mengasihi sesama manusia dan menghargai lingkungan alam ciptaan Tuhan, membina peserta didik bertumbuh menjadi manusia yang sehat mental, berbudi pekerti luhur dan bertanggung jawab, memberikan pengetahuan yang berkualitas kepada peserta didik sesuai tuntutan perkembangan zaman, melengkapi peserta didik dengan ketrampilan yang berkualitas sesuai kebutuhan dan potensi untuk pengembangan diri, dan membimbing peserta didik supaya mengasihi sesama manusia dan menghargai lingkungan dan ciptaan Tuhan. Saat ini sekolah ini memiliki siswa keseluruhan sebanyak 153 siswa, yang terdiri dari : kelas VII 26 siswa laki-laki dan 24 siswa perempuan, kelas XIII 25 siswa laki-laki dan 33 siswa perempuan, dan kelas IX 24 siswa laki-laki dan 21 siswa perempuan. C. SMP Negeri 8 Yogyakarta SMP Negeri 8 Yogyakarta terletak di Jl. Prof Dr. Kahar Muzakir No. 2, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini memiliki visi tereujudnya insan pendidikan yang religius, terwujudnya pendidikan yang rasional, tanggap terhadap kemajuan, dan terwujudnya konsep pendidikan yang bermasa depan cerah, dapat merespon harapan masyarakat serta bermasyarakat dan memiliki misi yaitu melaksanakan proses belajar dengan mengutamakan peningkatan kurikulum untuk mencapai kompetensi siswa yang terarah kepada kebiasaan menjalankan syariat agamanya dan mengamalkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan proses belajar mengajar bagi tenaga kependidikan dengan memperhatikan kompetensi siswa yang terarah kepada kebiasaan siswa untuk berani menyatakan pendapat sendiri dan sekaligus memperhatikan, memahami dan dapat menerima pendapat orang lain, meningkatkan standar proses belajar mengajar yang memprioritaskan kompetensi siswa kepada kebiasaan untuk menggunakan pengertian- pengertian yang transparan dalam berkomunikasi, meningkatkan pengembangan fasilitas pendidikan untuk dapat bersaing dalam penerapan ilmu pengetahuan dan tehnologi, menjalankan proses belajar mengajar yang mengembangkan kompetensi siswa sehingga tercapai standar kelulusan yang mengarah kepada kebiasaan siswa untuk mengandalkan kekuatan argumentasi yang rasional dalam usahanya untuk membuat pendapatnya diterima, bukan mengandalkan kekuatan lain seperti kekuasaan, kekayaan dan bahkan kebaikan hatinya, menjalankan proses belajar mengajar yang memperhatikan mutu kelembagaan dan manajemen sekolah, mencapai kompetensi siswa sehingga mengarah kepada kebiasaan siswa untuk menggunakan lambang- lambang yang sudah disepakati bersama dan menggunakannya secara konsisten sehingga orang dapat mempercayainya, menciptakan lingkungan sosial dan fisik di sekolah untuk dapat meningkatkan kerjasama dengan berbagai lembaga yang ada, mengembangkan standar penilaian, model evaluasi pembelajaran dan membiasakan atau mengkondisikan berkembangnya kompetensi siswa untuk percaya pada cara komunikasi yang transparan, jujur, obyektif, dan konsisten. Saat ini SMP Negeri 8 Yogyakarta memiliki siswa keseluruhan sebanyak 952 siswa, yang terdiri dari : kelas VII 122 siswa laki-laki dan 193 siswa perempuan, kelas XIII 126 siswa laki-laki dan 196 siswa perempuan, dan kelas IX 136 siswa laki-laki dan 176 siswa perempuan D. SMP Negeri 2 Yogyakarta SMP Negeri 2 Yogyakarta terletak di Jl. P Senopati No.28-30, Prawirodirjan, Gondomanan, Kota Yogyakarta. Sekolah ini memiliki visi membentuk siswa yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, disiplin, kreatif, berprestasi , berbudaya nasional, dan berwawasan intenasional dan memiliki misi membentuk watak siswa yang beriman, bertaqwa , bermoral serta hormat pada orangtua dan guru, menyelenggarakan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan , mengembangkan potensi siswa sesuai minat, bakat dan talenta, melatih belajar mandiri dari berbagai sumber belajar termasuk menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi, menanamkan sikap disiplin, sadar akan kebersihan dan lingkungan hidup, menanamkan cinta budaya bangsa sendiri, menyelenggarakan pembelajaran menuju kearah berwawasan internasional. SMP Negeri 2 Yogyakarta memiliki siswa keseluruhan sebanyak 694 siswa, yang terdiri dari : kelas VII 76 siswa laki-laki dan 162 siswa perempuan, kelas XIII 102 siswa laki-laki dan 137 siswa perempuan, dan kelas IX 97 siswa laki-laki dan 120 siswa perempuan. . 56

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Data penelitian ini terdiri dari perilaku siswa terhadap menyontek dan status sekolah dari SMP N 8 Yogyakarta, SMP Kristen Kalam Kudus, SMP Tumbuh dan SMP N 2 Yogyakarta, serta tingkat pendidikan orang tua siswa kelas VIII SMP SMP N 8 Yogyakarta, SMP Kristen Kalam Kudus, SMP Tumbuh dan SMP N 2 Yogyakarta. Data perilaku siswa terhadap menyontek dikumpulkan melalui kuesioner yang dibagikan sebanyak 113 eksemplar

A. Deskripsi Data

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan berjumlah 3 variabel, yaitu perilaku siswa terhadap menyontek, status sekolah, dan tingkat pendidikan orang tua. Variabel-variabel tersebut akan dideskripsikan berdasarkan PAP tipe II. 1. Deskripsi Responden Penelitian a. Asal Sekolah Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Asal Sekolah No Asal Sekolah F Frekuensi Relatif 1 SMPNegeri 8 Yogyakarta 29 25 2 SMPNegeri 2 Yogyakarta 30 27 3 SMPKristen Kalam Kudus 30 27 4 SMP Tumbuh 24 21 Jumlah 113 100 Table 5.1 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden dalam penelitian adalah 113 siswa. Rinciannya sebagai berikut: 29 siswa 25 dari SMP Negeri 8 Yogyakarta, 30 siswa 27 dari SMP Kristen Kalam Kudus, 24 siswa 21 dari SMP Tumbuh, dan 30 siswa 27 dari SMP Negeri 2 Yogyakarta. b. Status sekolah Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Jumlah Siswa Berdasarkan Status Sekolah No Asal Sekolah Status F Frekuensi Relatif 1 SMPNegeri 8 Yogyakarta Negeri 59 52 2 SMPNegeri 2 Yogyakarta Negeri 3 SMPKristen Kalam Kudus Swasta 54 48 4 SMP Tumbuh Swasta Jumlah 113 100 Table 5.2 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang menjadi responden penelitian ini adalah 113 yang terdiri dari 59 siswa 52 dari SMP Negeri dan 54 siswa 48 dari SMP swasta. Dengan demikian disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari SMP Negeri.