BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Retardasi Mental
1. Definisi Retardasi Mental
Maramis dalam Sunaryo 2004 mengatakan bahwa Mental Retardation suatu keadaan
dengan intelegensi kurang abnormal sejak masa perkembangan sejak lahir atau sejak masa kanak-kanak atau keadaan kurangnya fungsi inteligensi sehingga daya guna sosial dan
melakukan suatu pekerjaan menjadi terganggu. Pengertian lain dari Mental Retardation adalah suatu gangguan dimana seseorang
memiliki fungsi intelektual yang sangat di bawah rata-rata dan bermasalah dalam fungsi akademik maupun perilaku adaptifnya Davidson, 2002. Ainsworth 2004 juga mnegatakan
bahwa Mental Retardation merupakan suatu sindrome yang di alami oleh seseorang dimana mereka mengalami hambatan perkembangan pada otak yang terjadi pada usia sebelum 18
tahun sehingga mereka mengalami kesulitan dalam mempelajari atau mengenal informasi dan membutuhkan keterampilan untuk dapat beradaptasi di lingkungannya.
2. Ciri-ciri Retardasi Mental
DSM IV-TR 2004 menjelaskan bahwa ada beberapa ciri-ciri kriteria atau diagnosa dari Mental Retardation, diantaranya adalah:
1. fungsi intelektual sekitar 70 atau di bawahnya. Skor ini didapatkan dari pemeriksaan tes
IQ. Pada bayi untuk mengetahui keberfungsian intelektualnya harus melalui orang yang profesional
2. mengalami beberapa gangguan dalam area-area ini minimal 2 area yaitu: komunikasi,
bantu diri, pekerjaan rumah, hubungan sosial atau bermasalah dengan kemampuan interpersonal, kemampuan untuk masuk dalam suatu komunitas, fungsi akademik,
pekerjaan, waktu luang, kesehatan maupun keselamatannya.
3. Ciri-ciri ini muncul sebelum usia 18 tahun.
3. Klasifikasi Retardasi Mental
Mental retardation dibagi menjadi 4 klasifikasi DSM IV-TR, 2004 diantaranya: 1.
Mild Mental Retardation IQ Level 50 – 70 Sekitar 85 dari seseorang yang memiliki IQ kurang dari 70 diklasifikasikan dalam
kelompok retardasi mental ringan. Mereka sulit dibedakan dengan anak-anak normal ketika mereka belum sekolah. Biasanya anak dengan diagnosa ini membutuhkan bantuan dalam
menjalin hubungan secara sosial. perlu diketahui bahwa klasifikasi ni sangat memungkinkan untuk menikah dan memiliki anak.
2. Moderate Mental Retardation IQ Level 35-55
Sekitar 10 dari mereka yang memiliki IQ kurang dari 70 diklasifikasikan dalam kelompok retardasi mental sedang. Kerusakan otak dan berbagai patologi sering terjadi.
orang-orang yang didiagnosa mengalami mental retardasi sedang dapat memiliki kelemahan fisik dan disfungsi neurologis yang menghambat keterampilan motorik yang normal, seperti
memegang dan mewarnai di dalam garis, keterampilan motorik kasar seperti berlari dan memanjat. Mereka akan mampu jika banyak bimbingan dan latihan. Klasifikasi ini banyak
yang tinggal di institusi penampungan, namun sebagian besar hidup mereka bergantung bersama keluarga.
3. Severe Mental Retardation IQ Level 20-40
Diantara mereka yang memiliki IQ kurang dari 70, sekitar 3 hingga 4 persen masuk dalam kelompok retardasi mental parah. Individu tersebut pada umumnya memiliki
abnormalitas fisik sejak lahir dan keterbatasan dalam pengendalian sensori motor. Sebagian besar dimasukkan dalam institusi penampungan dan membutuhkan bantuan secara terus
menerus. Orang dewasa yang mengalami retardasi mental parah umumnya ramah, namun
biasanya hanya dapat berkomunikasi yang sangat singkat di level yang konkret. Mereka hanya dapat melakukan sedikit aktivitas secara mandiri dan sering kali terlihat lesu karena
kerusakan otak mereka yang parah menjadikan mereka relatif pasif dan kondisi kehidupan mereka hanya memberikan sedikit stimulasi. Mereka mampu melakukan pekerjaan yang
sangat sederhana dengan bantuan yang secara terus menerus. 4.
Profound Mental Retardation IQ Level di bawah 25 Hanya 1 hingga 2 persen mereka yang mengalami retardasi mental dari kelompok retardasi
mental sangat berat. Biasanya mereka harus diasuh sepanjang hidupnya. Sebagian besar memiliki abnormalitas fisik berat serta kerusakan neurologis dan tidak dapat berjalan sendiri
kemana pun. Tingkat kematian di masa kanak-kanak pada orang retardasi mental berat sangatlah tinggi.
B. Emosi