Observasi Tes Psikologi Metode Pengumpulan Data

secara tetap. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan didasarkan pada pedoman wawancara yang telah disusun berdasarkan teori yang melandasi penelitian ini. Wawancara dilakukan dengan subjek untuk mengetahui pemahamannya dalam mengenali serta mengelola emosinya. Selain itu peneliti juga akan mewawancarai ibu subjek dan significant others guna mengetahui pemahaman subjek dalam mengenali dan mengelola emosi sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Wawancara ini dilakukan pada saat pelaksanaan penelitian untuk mendapatkan informasi tentang gambaran emosi dan cara subjek mengekspresikannya sebelum dan sesudah mengikuti terapi. Selain dengan ibu, peneliti juga melakukan wawancara kepada subjek guna mengetahui seberapa baik pemahaman subjek dalam mengenali emosi. Peneliti juga membuat pedoman wawancara untuk subjek berdasarkan teori dari komponen-komponen emosi yaitu bodily arousal, cognition dan expressed behavior. Hal-hal yang akan ditanyakan kepada anak sehubungan dengan aspek bodily arousal adalah tentang kemampuan anak dalam mengenali perubahan yang terjadi di dalam tubuh saat munculnya suatu emosi. Pada aspek cognition hal-hal yang akan ditanyakan seputar kemampuan anak dalam menilai dan memahami situasi secara tepat serta menilai emosi yang dirasakan oleh orang lain, sedangkan untuk aspek expressed behavior peneliti akan menanyakan tentang pemahamannya dalam mengekspresikan apa yang diarasakannya berdasarkan dengan situasi yang sesuai.

2. Observasi

Patton dalam Poerwandari 2007 menegaskan bahwa observasi merupakan metode pengumpulan data yang esensial dalam penelitian, apalagi penelitian dengan pendekatan kualitatif. Agar memberikan data yang akurat dan bermanfaat, observasi sebagai metode ilmiah harus dilakukan oleh peneliti yang sudah melewati latihan-latihan yang memadai, serta telah mengadakan persiapan yang teliti dan lengkap. Tujuan dari observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas- aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktifitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut. Pada penelitian ini peneliti melakukan observasi guna untuk memperkuat hasil wawancara. Tempat yang dipilih dalam melakukan observasi adalah di rumah subjek. Peneliti melakukan observasi kepada anak berdasarkan dengan aspek emosi. Adapun hal-hal yang akan diobservasi adalah cara anak memahami situasi yang terjadi dilingkungannya. Peneliti juga ingin melihat kemampuan anak dalam mengenali emosi yang ditunjukkan oleh orang lain apakah ia mampu meresponnya secara tepat atau tidak. Selain itu peneliti juga ingin melihat bagaimana cara ketepatan anak dalam mengekspresikan emosi yang dirasakannya.

3. Tes Psikologi

Salah satu kriteria subjek penelitian dalam hal ini adalah anak dengan diagnosa Mental Retardasi dalam kategori Mild. Untuk mengetahui hal tersebut peneliti melakukan pemeriksaan kapasitas intelektual anak dengan menggunakan Tes Stanford Binet. C. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Teknik pemilihan subjek penelitian Pemilihan subjek dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan teori atau konstruk operasional theory-based operational construct sampling. Subjek dipilih dengan kriteria tertentu, berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai dengan tujuan penelitian agar sungguh-sungguh mewakili fenomena yang dipelajari Poerwandari, 2001.

2. Kriteria subjek penelitian