2. Emosi Negatif
Emosi negatif merupakan emosi yang selalu identik dengan perasaan tidak menyenangkan dan dapat mengakibatkan perasaan negatif pada orang yang mengalaminya.
Biasanya emosi negatif ini berada di luar batas kewajaran, seperti marah-marah yang tidak terkendali, berkelahi, menangis meraung-raung, tertawa keras dan terbahak-bahak bahkan
timbulnya tindakan kriminal. Umumnya, emosi negatif menimbulkan permasalahan yang dapat menganggu orang yang mengalaminya, bahkan berdampak pada orang lain dan
masyarakat secara luas. Biasanya, orang yang mengalami emosi negatif cenderung lebih memperhatikan emosi-emosi yang bernilai negatif, seperti sedih, marah, cemas, tersinggung,
benci, jijik, prasangka, takut, curiga dan lain sebagainya. Emosi semacam itu akan berdampak buruk bagi yang mengalaminya dan orang lain.
4. Jenis-jenis emosi
Hurlock 1980 mengatakan bahwa ada 5 jenis emosi pada anak, diantaranya adalah : 1.
Marah Penyebab amarah yang paling umum adalah pertengkaran mengenai permainan, tidak
tercapainya keinginan dan serangan yang hebat dari anak lain. Anak mengungkapkan rasa marah dengan ledakan amarah yang ditandai dengan menangis, berteriak, menggertak,
menendang, melompat atau memukul orang lain. 2.
Takut Kebiasaan atau ingatan tentang pengalaman yang kurang menyenangkan berperan
penting dalam menimbulkan rasa takut, seperti cerita-cerita, gambar – gambar, acara televisi,
radio maupun film yang mengandung unsur yang menakutkan. Biasanya reaksi awal anak untuk rasa takut adalah panik, kemudian menjadi lebih khusus seperti lari, menghindar,
bersembunyi, menangis dan menghindari situasi yang menakutkan.
3. Cemburu
Anak menjadi cemburu apabila ia menginar bahwa minat dan perhatian orangtuanya beralih kepada orang lain di dalam keluarga. Biasanya kehadiran adik yang baru lahir. Anak
yang lebih muda dapat mengungkapkan kecemburuannya secara terbuka atau menunjukkannya dengan kembali berperilaku seperti anak kecil, seperti mengompol, pura
– pura sakit atau menjadi nakal. Perilaku ini semua bertujuan untuk menarik perhatian.
4. Gembira atau senang
Anak merasa gembira biasanya dikarenakan mendapatkan nilai yang bagus, hadiah, dan pujian. Anak mengungkapkan kegembiraanya dengan tersenyum dan tertawa, melompat
– lompat atau memeluk benda atau orang yang dapat membuatnya bahagia.
5. Sedih
Anak – anak merasa sedih karena kehilangan segala sesuatu yang dicintainya atai sesuatu
yang dianggap penting bagi dirinya apakah itu orang, binatang atau benda mati seperti mainan. Secara khas anak mengungkapkan kesedihannya dengan menangis dan dengan
kehilangan minat terhadap kegiatan normalnya termasuk makan.
5. Fungsi emosi
Bagi manusia, dalam teori Coleman dan Hammen dalam Syukur 2011, emosi tidak hanya berfungsi untuk survival atau sekedar mempertahankan hidup. Emosi pada manusia
seperti yang dikemukakan oleh Martin dalam buku Psikologi Belajar, juga memberikan fungsi sebagai energizer atau pembangkit energi yang memberikan kegairahan dalam hidup
manusia. Emosi juga berfungsi sebagai messenger artinya adalah emosi yang terjadi dalam diri seseorang dapat membawa pesan atau informas. Emosi memberitahukan kita bagaimana
keadaan orang-orang yang berada di sekitar kita, terutama orang yang kita cintai dan sayangi, sehingga kita dapat memahami dan melakukan sesuatu yang tepat dengan kondisi tersebut.
Dalam konteks ini, emosi bukan hanya pembawa informasi messenger dalam komunikasi intrapersonal, tetapi juga dalam komunikasi interpersonal. Lebih dari itu, emosi
juga merupakan sumber informasi tentang keberhasilan kita. Setiap emosi yang ada dalam diri kita memberikan rangsangan terhadap pemikiran, khayalan baru dan tingkah laku yang
baru.
6. Ekspresi emosi