Pengambilan data awal data sebelum terapi Pelaksanaan program terapi

c. Membuat rancangan penelitian dan menyusun pedoman wawancara Peneliti menyusun rancangan terapi dan pedoman wawancara berdasarkan teori yang ada. Hal ini dilakukan agar pelaksanaan terapi tidak menyimpang dari tujuan penelitian. d. Melakukan proses screening Pada tahapan ini peneliti memperoleh data-data mengenai identitas diri, informasi mengenai gambaran perilaku subjek, hubungannya dengan orangtua sebagai data awal serta memperoleh hasil tes psikologi untuk memastikan apakah anak tergolong dalam Retardasi Mental dengan kategori Mild.

2. Tahap pelaksanaan penelitian

a. Pengambilan data awal data sebelum terapi

Sebelum pemberian psikoedukasi dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti mengambil data sebelum terapi yang bertujuan untuk menggambarkan bagaimana pemahaman subjek penelitian tentang emosi. Data sebelum terapi ini menggunakan wawancara yang disusun berdasarkan teori komponen emosi yang dikemukakan oleh Nevid 2009. Pertanyaan- pertanyaan ini dibuat berdasarkan 3 komponen dari emosi, yakni bodily arousal, cognition dan expressed behavior.

b. Pelaksanaan program terapi

Sebelum program terapi dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu melakukan uji coba modul terapi dengan seorang anak yang sesuai dengan kriteria subjek penelitian. Tujuan dari uji modul ini adalah untuk mengetahui apakah instruksi yang diberikan dan bahasa yang digunakan dapat dimengerti dan proses pengerjaannya tidak sulit bagi anak. Program psikoedukasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini sebanyak 10 sesi. Pemberian psikoedukasi dilakukan tidak setiap hari melainkan dua hari sekali dengan durasi 30-45 menit untuk setiap sesinya. Untuk sesi pertama sampai dengan sesi keenam partisipan dalam pemberian psikoedukasi ini adalah anak dan peneliti saja, sedangkan untuk sesi ketujuh sampai dengan sesi kesepuluh partisipan dalam psikoedukasi ini melibatkan orangtua. Tabel 3: Tahapan Pelaksanaan Psikoedukasi Sesi Nama Kegiatan Tujuan Kegiatan Metode 1 Ice Breaking - Memahami sifat dan kebutuhan anak - Membuat anak memahami tujuan dari terapi - Menjelaskan tujuan terapi kepada anak - Menjelaskan kepada anak tentang kegiatan yang akan dilakukan saat terapi - Menjelaskan kepada anak bahwa dalam pertengahan sesi, anak tidak hanya dengan peneliti namun ibu dilibatkan dalam proses terapi - Membuat aturan-aturan kepada anak dalam mengikuti terapi - Mengajak anak untuk bermain - Bermain - Berdiskusi 2 Bentuk-bentuk emosiku - Menilai pemahaman anak dalam mengenali jenis emosi-emosi dasar - Mengajak anak untuk bermain - Menunjukkan 3 buah puzzle kepada anak - Meminta anak untuk menebak jenis emosi yang ada pada puzzle - Bermain - Mengacak puzzle dan meminta anak untuk menyusunnya kembali serta mengulang ekspresi wajah pada puzzle yang sudah disusun 3 Mengenali emosi - Mengenalkan berbagai emosi pada - Membahas mengenai sesi sebelumnya dengan anak - Melakukan brain stoarming sehubungan dengan materi yang akan dilakukan pada sesi ini - Menunjukkan kepada anak video bergambar ekspresi wajah seseorang - Meminta anak untuk menebak atau mengatakan ekspresi apa yang dirasakan seseorang yang ada pada gambar - Berdiskusi - Menonton video - Meminta anak untuk menirukan gambar yang dilihatnya 4 Ada apa denganku? - Membuat anak memahami penyebab-penyebab munculnya suatu emosi - Membahas mengenai sesi sebelumnya dengan anak - Berdiskusi dengan anak dengan membahas materi pada sesi ini - Menunjukkan kepada anak penyebab-penyebab emosi melalui video bergambar - Mempraktekkan penyebab- penyebab tersebut dihadapan dengan anak - Berdiskusi dengan ibu tentang sesi yang dilakukan serta melakukan wawancara - Berdiskusi - Ceramah - Menonton video - Praktek dengan media permainan 5 Mengenali apa yang terjadi di dalam tubuhku - Memberikan informasi agar anak memahami dan mampu merasakan perubahan fisik yang terjadi saat mengalami emosi-emosi yang dirasakan - Membahas sesi sebelumnya dengan anak - Berdiskusi dengan anak tentang materi yang akan dilakukan pada sesi ini - Berdiskusi - Ceramah - Menonton video - Bermain dengan menggunakan media - Menunjukkan kepada anak video tentang perubahan yang terjadi dalam tubuh saat emosi muncul - Berdiskusi dengan anak tentang perubahan yang muncul pada diri seseorang selain dari video yang ditunjukkan - Mempraktekkan dengan anak - Meminta anak untuk mengulangi materi yang sudah dilakukan pada sesi ini - Berdiskusi dengan ibu tentang materi yang dilakukan serta melakukan wawancara sehubungan dengan perkembangan anak tiap harinya - Menyimpulkan hasil terapi 6 Belajar berekspresi - Anak mampu mengekspresikan apa yang dirasakannya secara tepat - Anak mampu menilai dan memahami ekspresi yang dirasakan - Membahas sesi sebelumnya dengan anak - Berdiskusi dengan anak tentang bagaimana cara anak - Ceramah - Berdiskusi - Menonton video - Praktek oleh orang lain mengekspresikan perasaannya sehari-hari - Menunjukkan kepada anak video tentang cara orang mengekspresikan perasaannya - Mengajak anak untuk berdiskusi diluar dari video yang diperlihatkan - Meminta anak untuk mengulang hal-hal yang dipelajari pada sesi ini - Melakukan wawancara dengan ibu tentang perkembangan emosi anak selama mengikuti terapi - Menyimpulkan hasil terapi pada sesi ini 7 Mengenali perasaanku 1 - Membuat anak paham akan situasi individu dan mampu mengekspresikannya secara tepat - Melatih orangtua dalam mendampingi anak saat menyelesaikan tugas - Menjelaskan kepada anak bahwa sesi ini dilakukan bersama dengan orangtua - Memberikan lembar kerja kepada orangtua - Memberikan instruksi kepada - Lembar kerja - Diskusi - Meningkatkan kesadaran orangtua untuk dapat mendukung anak dalam melakukan suatu hal orangtua tentang tugas yang akan dilakukan - Meminta orangtua untuk kembali memberikan instruksi kepada anak dan bekerja sama dengan anak dalam menyelesaikan tugas yang diberikan - Peneliti mendiskusikan mengenai lembar kerja tersebut - Melakukan evaluasi kepada ibu dan anak 8 Mengenali perasaanku 2 - Membuat anak paham akan situasi sosial dan mampu mengekspresikannya secara tepat - Melatih orangtua dalam mendampingi anak saat menyelesaikan tugas - Meningkatkan kesadaran orangtua untuk dapat mendukung anak dalam melakukan suatu hal - Memberikan lembar kerja kepada orangtua - Memberikan instruksi kepada orangtua tentang tugas yang akan dilakukan - Meminta orangtua untuk kembali memberikan instruksi kepada anak dan bekerja sama dengan anak dalam menyelesaikan tugas yang diberikan - Lembar kerja - Diskusi - Peneliti mendiskusikan mengenai lembar kerja tersebut - Melakukan evaluasi kepada ibu dan anak 9 Belajar mengenal situasi - Anak mampu mengaplikasikan emosi dengan berbagai situasi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari - Melatih kerja sama antara orangtua dan anak - Memperbaiki serta meningkatkan hubungan orangtua dengan anak - Memberikan lembar kerja kepada orangtua - Memberikan instruksi cara menyelesaikan tugas tersebut - Orangtua dan peneliti melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan terapi ini - Peneliti menyimpulkan hasil terapi pada sesi ini - Lembar kerja - Diskusi 10 Menjadi siapakah aku? - Penilaian tentang pemahaman anak terhadap keseluruhan sesi terapi - Melihat perubahan attachment dalam diri orangtua kepada anak setelah mengikuti keseluruhan rangakaian sesi terapi - Memberikan instruksi kepada ibu - Memberikan tema cerita yang akan diperankan dalam role play - Melakukan evaluasi kepada orangtua tentang sesi ini - Melakukan evaluasi kepada orangtua tentang proses terapi dari sesi awal hingga akhir - Role play - Menyimpulkan hasil terapi

c. Pengambilan data setelah terapi follow up

Peneliti melakukan tahap lanjutan yaitu pengambilan data setelah terapi dengan kembali melakukan wawancara kepada subjek dan significant others yaitu ibu dan nenek subjek berdasarkan pedoman yang telah disusun berdasarkan teori komponen emosi. Selain itu, peneliti juga kembali melakukan wawancara kepada orangtua untuk mengetahui bagaimana gambaran emosi subjek penelitian setelah diberikan program psikoedukasi.

E. Metode Analisis

Menurut Poerwandari 2001, terdapat beberapa tahapan menganalisa data kualitatif, yaitu:

a. Organisasi data

Pengolahan data analisis sesungguhnya dimulai dengan mengorganisasikan data. Melalui data kualitatif yang sangat beragam dan banyak,peneliti berkewajiban untuk mengorganisasikan datanya dengan rapi, sistematis dan selengkap mungkin. Poerwandari, 2007 mengatakan bahwa organisasi data yang sistematis memungkinkan peneliti untuk memperoleh kualitas data yang baik, mendokumentasikan analisis yang dilakukan, serta menyimpan data dan menganalisis yang berkaitan dalam penyelesaian penelitian.

b. Analisis data

Analisa terhadap data pengamatan sangat dipengaruhi oleh kejelasan mengenai apa yang ingin diungkapkan peneliti melalui pengamatan yang dilakukan. Patton dalam Poerwandari, 2001 menjelaskan bahwa proses analisis dapat melibatkan konsep-konsep yang muncul dari perilaku subjek penelitian sendiri maupun konsep yang dikembangkan oleh peneliti untuk menjelaskan fenomena yang dianalisi. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara deskriptif yaitu menganalisa subjek penelitian pada setiap sesi terapi diikuti dengan analisa keseluruhan proses pelaksanaan.

c. Tahapan interpretasi

Poerwandari 2007 mengatakan interpretasi mengacu pada upaya memahami data secara lebih ekstensif sekaligus mendalam. Peneliti memiliki perspektif mengenai apa yang sedang diteliti dan menginterpretasi data melalui perspektif tersebut. Interpretasi dilakukan untuk melihat tercapainya atau tidaknya upaya disetiap sesi terapi yang telah ditetapkan dengan membandingkan tujuan terseut dengan proses pelaksanaan terapi di setiap sesinya.