Usia Abdominal skinfold thickness

1. Usia

Responden yang terlibat dalam penelitian ini memiliki rentang usia 44 hingga 77 tahun pada kelompok wanita dan rentang usia 41 hingga 78 tahun pada kelompok pria. Data usia responden wanita diuji normalitas dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov dengan taraf kepercayaan 95 dan diperoleh nilai signifikansi sebesar p=0,200. Hal ini menunjukkan bahwa usia responden wanita terdistribusi normal karena nilai signifikansi yang diperoleh p0,05. Data responden pria diuji normalitas dengan menggunakan Uji Shapiro-Wilk dengan taraf kepercayaan 95 dan diperoleh nilai signifikansi sebesar p=0,546 yang menyatakan bahwa data usia responden pria terdistribusi normal p0,05. Prevalensi penyandang diabetes melitus meningkat seiring dengan pertambahan usia. World Health Organization menyatakan bahwa setelah mencapai usia 30 tahun, akan terjadi peningkatan kadar glukosa darah puasa sebesar 1-2 per tahun. Diabetes melitus tipe 2 lebih berisiko terjadi pada orang yang berusia diatas 40 tahun dan jumlah terbesar penyandang diabetes melitus berada pada rentang usia 40-59 tahun Adhita dan Pramuningtyas, 2010; Yuliasih dan Wirawanni, 2009. Tingginya kejadian hipertensi sejalan dengan bertambahnya umur. Kaplan 2002, menyatakan bahwa pada umur 25-44 tahun prevalensi hipertensi sebesar 29, pada umur 45-64 tahun sebesar 51 dan pada umur 65 tahun sebesar 65. Menurut Hasurungan cit., Kaplan, 2002, peningkatan risiko hipertensi pada umur 60-64 tahun meningkat 2,18 kali, umur 65-69 tahun 2,45 kali dan umur 70 tahun 2,97 kali. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa usia memiliki korelasi terhadap terjadinya diabetes melitus dan hipertensi.

2. Abdominal skinfold thickness

Uji normalitas abdominal skinfold thickness AST pada responden pria dilakukan dengan menggunakan Uji Shapiro-Wilk menunjukkan nilai p=0,013 yang dapat dinyatakan bahwa data terdistribusi tidak normal p0,05. Hasil ini menyatakan bahwa data AST tidak tersebar merata. Pada responden wanita uji normalitas dilakukan dengan menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov menunjukkan nilai p=0,200 yang dapat dinyatakan bahwa data abdominal skinfold thickness terdistribusi normal p0,05. Data yang terdistribusi normal menunjukkan bahwa data AST tersebar merata. Rentang nilai AST pada kelompok responden wanita adalah 10,50-37,00 mm dan rentang nilai AST pada kelompok responden pria adalah 9,17-37,00 mm. Pada individu tua, akumulasi lemak terjadi terutama pada bagian abdomen sebagai lemak viseral yang dapat memungkinkan terjadinya komplikasi metabolik seperti, intoleransi glukosa, hiperinsulinemia, hipertensi maupun dislipidemia Sudibjo, 2009. Penelitian yang dilakukan Kumboyono, Rini, dan Indraswara, 2012 pada pria dan wanita hipertensi berusia 40 tahun yang mengalami obesitas abdomen tingkat 2 di poliklinik jantung RSU Dr. Saiful Anwar Malang, pada total 92 responden diketahui bahwa penderita hipertensi tingkat 1 lebih banyak dialami oleh pria 25 responden dibandingkan wanita 20 responden. Pada penderita hipertensi tingkat 2 lebih banyak ditemukan pada wanita 26 responden dibandingkan dengan pria 21 responden. Rahajeng dan Tuminah 2009, menyatakan bahwa risiko hipertensi pada kelompok obesitas meningkat 2,79 kali, gemuk 2,15 kali dan normal 1,44 kali dibandingkan mereka yang kurus dan obesitas abdominal juga mempunyai risiko hipertensi secara bermakna dengan OR=1,40. Hal ini menunjukkan bahwa obesitas abdominal atau peningkatan lemak pada bagian abdominal memiliki kaitan erat terhadap terjadinya hipertensi.

3. Tekanan darah