Rahajeng dan Tuminah 2009, menyatakan bahwa risiko hipertensi pada kelompok obesitas meningkat 2,79 kali, gemuk 2,15 kali dan normal 1,44 kali
dibandingkan mereka yang kurus dan obesitas abdominal juga mempunyai risiko hipertensi secara bermakna dengan OR=1,40. Hal ini menunjukkan bahwa
obesitas abdominal atau peningkatan lemak pada bagian abdominal memiliki kaitan erat terhadap terjadinya hipertensi.
3. Tekanan darah
Pria dan wanita sama-sama memiliki potensi peningkatan tekanan darah selama hidupnya. Sebelum usia 45 tahun, pria memiliki kecenderungan lebih
besar mengalami tekanan darah tinggi dan pada usia kurang dari 55 tahun memiliki kecenderungan tekanan darah tidak terkontrol lebih besar dibandingkan
wanita. Pada wanita, setelah usia 65 tahun ditemukan memiliki kecenderungan tekanan darah tinggi dan tekanan darah tidak terkontrol lebih besar dibandingkan
dengan pria National Heart, Lung, and Blood Institute, 2012. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan menggunakan sphygmomanometer. Data yang
diperoleh, kemudian dilakukan uji normalitas, masing-masing pada tekanan darah sistolik dan diastolik responden pria dan wanita.
a. Tekanan darah sistolik Uji normalitas tekanan darah sistolik pada responden pria yang dilakukan
dengan menggunakan Shapiro-Wilk menunjukkan nilai p=0,027 yang berarti data terdistribusi tidak normal p0,05. Uji normalitas tekanan darah sistolik pada
responden wanita dilakukan dengan menggunakan
Kolmogorov-Smirnov
menunjukkan nilai p=0,000. Data ini menunjukkan data tekanan darah sistolik pada kelompok wanita juga terdistribusi tidak normal.
b. Tekanan darah diastolik Uji normalitas tekanan darah diastolik pada responden pria yang
dilakukan dengan menggunakan Shapiro-Wilk menunjukkan nilai p=0,001, sedangkan uji normalitas tekanan darah diastolik pada responden wanita
dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov
menunjukkan nilai p=0,000. Nilai signifikansi pada kelompok pria dan wanita menunjukkan nilai
p0,05 yang berarti data tekanan darah diastolik tidak terdistribusi normal. Rata-rata tekanan darah sistolik pada kelompok responden pria dengan
rata-rata usia 60,4 tahun adalah 139,10 mmHg dan rata-rata pada kelompok wanita dengan rata-rata usia 60,3 tahun adalah 139,17 mmHg. Rata-rata tekanan
darah diastolik pada kelompok responden pria adalah 90,12 mmHg dan rata-rata pada kelompok wanita adalah 90,50 mmHg. Berdasarkan rata-rata tekanan darah
tersebut, terlihat bahwa tekanan darah sistolik dan diastolik pada responden pria dan wanita sama-sama berada pada kategori prehipertensi dan tidak didapatkan
tekanan darah hipertensi pada masing-masing kelompok responden. Hasil tersebut tidak sesuai dengan pernyataan dimana seharusnya pada usia 65 tahun
kecenderungan tekanan darah tidak terkontrol pada pria lebih tinggi dibandingkan wanita. Hal ini mungkin saja disebabkan karena responden menggunakan obat
penurun tekanan darah sebelum pemeriksaan, sehingga didapatkan nilai tekanan darah yang cenderung berada pada kategori prehipertensi.
B. Perbandingan Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik pada Abdominal Skinfold Thickness AST