Skema Penelitian Hipotesis DASAR TEORI

33

E. Skema Penelitian

Gambar 2. Skema Hubungan Kecerdasan Emosional dan Perilaku Kerja Kontraproduktif Pegawai Negeri Sipil Pegawai Negeri Sipil Kecerdasan Emosi Tinggi Kecerdasan Emosi Rendah - Memiliki kemampuan mengenali emosi diri mampu mengetahui dan memahami apa yang sedang dirasakan, tidak mudah larut dan dikuasai oleh emosi - Memiliki kemampuan mengelola dan mengungkapkan emosi secara wajartepat mampu menghibur diri, menghindari kecemasan, dan bangkit dari perasaan yang menekan - Memiliki kemampuan untuk memotivasi diri sendiri tekun dan semangat dalam bekerja - Memiliki rasa empati peka dan memahami persperktif orang lain - Kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain komunikasi dengan baik dan bekerja sama - Tidak memiliki kemampuan mengenali emosi diri sehingga mudah dikuasai emosi - Tidak memiliki kemampuan mengelola dan mengungkapkan emosi sehingga pengungkapan emosi yang dilakukan kurang tepat melakukanperusakan properti, tindakan verbal dan fisik yang tidak tepat - Tidak memiliki motivasi di dalam diri sehingga tidak bersemangat dalam bekerja dan tingkat absensi tinggi - Tidak memiliki rasa empati tidak mempunyai kepekaan dan pemahaman terhadap perspektif orang lain. - Gagal dalam menjalin hubungan atau pertemanan dengan orang lain atau rekan kerja tidak mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan baik Perilaku Kerja Kontraproduktif Rendah Perilaku Kerja Kontraproduktif Tinggi - Tetap fokus pada pekerjaan - Menjaga properti milik organisasi - Semangat dalam bekerja - Memahami perspektif rekan kerja - Mampu bekerja sama dalam tim dan memiliki banyak teman - Bekerja dengan dikuasi emosi - Melakukan perusakan properti organisasi - Tidak memiliki semangat dalam bekerja - Tidak bisa menerima pendapat rekan kerja - Tidak suka bekerja sama dengan rekan kerja, memiliki sedikit teman 34

F. Hipotesis

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut: “Ada hubungan yang negatif dan signifikan antara kecerdasan emosional dan perilaku kerja kontraproduktif pegawai negeri sipil. Semakin tinggi kecerdasan emosional pegawai negeri sipil maka semakin rendah perilaku kerja kontraproduktif pegawai negeri sipil dan sebaliknya. 35

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan melihat hubungan antara kecerdasan emosional dan perilaku kerja kontraproduktif pada pegawai negeri sipil PNS di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pendekatan kuantitatif menekankan analisis data numerikal yang diolah dengan metode statistika Azwar, 2012. Studi korelasional mempelajari hubungan antara dua variabel atau lebih yang memiliki tujuan untuk melihat variasi antara satu variabel dengan variabel lainnya Azwar, 2009.

B. Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: Variabel bebas : kecerdasan emosional Variabel tergantung : perilaku kerja kontraproduktif

C. Definisi Operasional

Berikut ini definisi operasional dari kecerdasan emosional dan perilaku kerja kontraproduktif: