Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kerja Kontraproduktif

20 Chernyak dan Tziner 2014 yang tidak membedakan dua dimensi dan melakukan penskoran total terhadap dua dimensi perilaku kerja kontraproduktif tersebut.

3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kerja Kontraproduktif

Faktor-faktor yang dianggap melatarbelakangi perilaku kerja kontraproduktif menurut Vardi and Weitz 2002 adalah: a. Faktor yang terkait dengan organisasi Organizational - related factor Faktor ini mencakup keadilan, dukungan, tekanan sosial konformitas, sikap manajerkoordinator ketidakpercayaan pada pemimpin, perkerjaan yang ambigu, gaya manejemen dan iklim organisasi. Menurut Vardi and Weitz 2002, faktor yang terkait dengan organisasi tersebut akan mempengaruhi individu dalam menampilkan perilakunya disaat melakukan pekerjaan. b. Faktor yang terkait dengan individu Individual - related factor Faktor ini mencakup sifat mendengarkan kata hati, perilaku negatif, perasaan senang, moral, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, senioritas, status perkawinan dan kecerdasan emosional EQ. Faktor yang terkait dengan individu ini juga sama dengan faktor yang terkait dengan organisasi yang sama- sama mempengaruhi perilaku karyawanindividu itu sendiri dalam melakukan pekerjaan. Faktor yang terkait dengan 21 individu ini juga akan mempengaruhi perilaku karyawan dalam menghadapi tekanan-tekanan yang terjadi disaat malakukan pekerjaan. Dapat disimpulkan bahwa perilaku kerja kontraproduktif dapat terjadi karena dua hal yaitu kondisi dari organisasi dan dari diri individu atau karyawan itu sendiri.

B. Kecerdasan Emosional 1. Definisi Kecerdasan Emosional

Istilah “kecerdasan emosional” pertama kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovey dari Harvard University dan John Mayer dari University of New Hampshire Amerika untuk menerangkan kualitas-kualitas emosional yang tampaknya penting bagi keberhasilan. Kualitas-kualitas itu antara lain adalah: empati kepedulian, mengungkapkan dan memahami perasaan, mengendalikan amarah, kemandirian, kemampuan menyesuaikan diri, bisa memecahkan masalah antar pribadi, ketekunan, kesetiakawanan, keramahan, dan sikap hormat Shapiro 2003. Menurut Goleman 2005, kecerdasan emosional adalah kemampuan yang meliputi kemampuan untuk mengendalikan diri, memiliki daya tahan ketika menghadapi suatu masalah, mampu mengendalikan impuls, memotivasi diri, mampu mengatur suasana hati, kemampuan berempati dan membina hubungan dengan orang lain. Kemampuan ini saling berbeda dan melengkapi dengan