35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional yang bertujuan melihat hubungan antara kecerdasan emosional dan perilaku
kerja kontraproduktif pada pegawai negeri sipil PNS di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Pendekatan kuantitatif menekankan analisis data
numerikal yang diolah dengan metode statistika Azwar, 2012. Studi korelasional mempelajari hubungan antara dua variabel atau lebih yang
memiliki tujuan untuk melihat variasi antara satu variabel dengan variabel lainnya Azwar, 2009.
B. Variabel Penelitian
Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: Variabel bebas
: kecerdasan emosional Variabel tergantung : perilaku kerja kontraproduktif
C. Definisi Operasional
Berikut ini definisi operasional dari kecerdasan emosional dan perilaku kerja kontraproduktif:
1. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional adalah kemampuan atau kompetensi dalam diri pegawai negeri sipil PNS untuk mengenali emosi, mengelola
emosi dan memotivasi diri, serta merupakan kemampuan sosial dalam mengenali dan memahami emosi orang lain dan juga kemampuan
untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain. Kecerdasan emosional diukur dengan skala kecerdasan emosional yang terdiri dari
lima aspek yaitu kesadaran diri self awareness, mengontrol emosi self control, motivasi diri self motivation,empati emphaty, dan
kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain social skill. Hasil dari pengukuran kecerdasan emosional ditunjukkan dari perolehan skor
skala kecerdasan emosional. Semakin tinggi skor berarti semakin tinggi kecerdasan emosional, sebaliknya semakin rendah skor semakin
rendah kecerdasan emosionalnya.
2. Perilaku Kerja Kontraproduktif
Perilaku kerja kontraproduktif adalah segala macam perilaku yang dilakukan pegawai negeri sipil dengan sengaja yang bertentangan dan
menghambat organisasiperusahaaninstansi untuk mencapai tujuan. Perilaku kerja kontraproduktif diukur dengan skala perilaku kerja
kontraproduktif yang disusun berdasarkan dimensi-dimensi perilaku kerja kontraproduktif yaitu dimensi organisasional yang mencakup
penyimpangan properti property deviance dan penyimpangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
produksi production deviance, serta dimensi interpersonal yang mencakup penyimpangan politik political deviance, dan agresi
individu. Hasil dari pengukuran perilaku kerja kontraproduktif ditunjukkan dari skor total skala perilaku kerja kontraproduktif.
Semakin tinggi
skor total
yang diperoleh
subjek akan
mengidentifikasikan perilaku kerja kontraproduktif yang juga semakin tinggi. Sebaliknya, semakin rendah skor total yang diperoleh subjek
akan mengidentifikasikan
semakin rendah
perilaku kerja
kontraproduktif yang dimiliki subjek.
D. Subjek Penelitian